el_mariaajin
Lv1
2023-03-03 JoinedIndonesia
4.2h
of reading
14
Read books
Badges
2Moments
17
el_mariaajin1yrCommentedwow. Sadar tidak sadar itu berhasil dengan baik
Sudut bibir Mika kemudian tersungging manis. Makan malam bersama Inggrid. Ya, satu wish listnya telah terlaksana dan wish list lainnya akan menyusul.- el_mariaajin1yrCommented
astaga mika 😂😂
"Bukan, aku takut celana dalammu menakuti para pengguna jalan kemudian terjadi kecelakaan beruntun." - el_mariaajin1yrCommented
jawaban apa yg bisa diharapkan dari mulut seorang Inggrid kecuali penyangkalan 😪
"Entahlah, aku hanya tidak suka dimusuhi oleh orang lain tanpa alasan yang jelas." ungkap Inggrid tidak begitu yakin. "Ando, aku sangat mengantuk." - el_mariaajin1yrCommentedCh 32 Inggrid, Anggi dan minimarket
- el_mariaajin1yrCommented
iseng bgt njirr 🤣🤣
"Mikaaaa ... Bang Jarwo sudah dekaaat!" ejek Inggrid lagi. - el_mariaajin1yrCommented
kamu cemburu inggrid
Inggrid berujar sebal. Ish, setiap kali mengingat bagaimana wujud wanita itu entah kenapa seluruh tubuhnya menjadi mendidih. Bagaimana cara Rima berjalan, bagaimana dia berpakaian, dan suaranua yang seakan mendesah? Hoek! Saat SMA dulu Inggrid pernah mengerjai Rima karena dia berusaha menggoda Ando dan Deval. - el_mariaajin1yrCommented
kasihan mika 😢
"Jika kebahagianmu memang benar-benar ada padanya maka pergilah. Aku tidak akan menghalangi hubungan kalian lagi." - el_mariaajin1yrCommented
wah bisa bikin salah paham nih
"—alasan kenapa kau begitu melarang Putra untuk dekat denganku karena aku pembuat onar dan menyebalkan, benar?" oceh Inggrid, Mika masih belum bereaksi. "Aku tahu niat baikmu. Kau hanya ingin melindungi saudaramu dari gadis pembuat onar ini. Tapi aku sungguh tidak bisa. Aku tidak bisa melepaskan Putra begitu saja." - el_mariaajin1yrCommented
I'm melting
"Air mata ini tidak cocok untukmu." ucap Mika seraya menghapus jejak air mata di pipi wanita itu. "Mulai detik ini aku bersumpah tidak akan membiarkan siapapun atau apapun membuatmu menangis." - el_mariaajin1yrCommented
jleb 🔪😭
Inggrid mendengkus, bibirnya mengerucut. "Aku tahu!" oceh Inggrid, Mika menaikkan satu alisnya seraya menunggu apa yang akan Inggrid katakan kembali. "Ayahku adalah orang yang tampan dan keren. Sedangkan kau si sombong dan si jelek Mika!" - el_mariaajin1yrCommented
astaga, nggak mika nggak inggrid sama-sama sengklek. Cocok bgt ni berdua
"MIKA, BRENGSEK!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA TANGAN DAN KAKIKU!" - el_mariaajin1yrCommented
wkwk ularnya beda jenis bwang 🤣🤣
Ando mengumpat, "Itu sangat fatal, Nak. Bertahanlah, Papa akan datang dan membawa obat penawar bisa ular dalam waktu 10 menit." - el_mariaajin1yrCommented
Mika kurang ajar. Bisa-bisanya dia curi kesempatan 🤣🤣
Inggrid menggeleng dan ia tidak tahu jika gelengan kepalanya tersebut akan membawanya pada situasi tak terduga. Tangan kekar pria itu menjulur kedepan untuk meraih kepalanya agar lebih dekat, kemudian setelahnya ia merasakan kepala ular yang lembut menyapu permukaan bibirnya, membuka dan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Tidak berhenti sampai di sana, pria itu mengambil cangkir di tangannya, meneguk air teh yang kemudian ditransfer ke dalam mulut Inggrid hingga membuat benda lonjong yang Mika masukkan tadi bergerak masuk ke tenggorokan. - el_mariaajin1yrCommented
frontal sekali Inggrid
Inggrid mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu, makanya aku bertanya. Apa yang sejak tadi kau tatap, Putra? Kau tidak mungkin naksir pada payudaraku yang kecil sedangkan calon istrimu memiliki ukuran payudara yang menakjubkan, bukan?" - el_mariaajin1yrCommented
untung gak dijawab, "suka-suka gw lah" 🤣🤣
Mika mengangguk, "Kau dengar itu, burung? Jangan menusuk bokongnya!" ia sedang berbicara pada burungnya. - el_mariaajin1yrCommented
orang sakit dikasih makan bubur gosong, emang bisa sembuh? ntar malah makin sakit nggrid
"Masa bodo, lagipula Mika tidak akan mati hanya karena makan bubur gosong kan?" Inggrid kembali bermonolog seraya mengangkat panci itu dan menuangkan material di dalamnya ke dalam mangkuk. - el_mariaajin1yrCommented
imajinasi mu nggrid. bagus sekali! 😭👍
"Sial, kenapa aku harus peduli pada orang suci itu. Lihat, aku sudah seperti pembantunya saja!" keluh Inggrid seraya membawa keranjang pakaian itu ke halaman belakang dan menjemurnya. "Tapi kalau aku tidak membantunya, dia bisa mati. Dan kalau dia mati maka akan ada polisi yang mengetuk rumahku. Kami bertetangga, kamar kami juga bersebelahan, belum lagi aku selalu terlibat cekcok dengannya di kantor, dan sekarang keluarganya tidak ada. Bagus, aku akan dijadikan tersangka utama kalau dia mati nanti."