Cynthia menatap Alena dengan wajah yang ikut kebingungan juga. Sama seperti Alena Ia juga sebenarnya bukan termasuk orang yang terlalu memperdulikan tentang hal-hal tabu seperti itu. Kalau Ia tahu tentang ukuran Pangeran Arab karena itu adalah rahasia umum.
Nizam menganggukan kepalanya. Alena seketika berdiri dan merangkul Nizam. "Kata Dokter Desy, Kandungan ku baik-baik saja. Dan kita boleh bercinta asal hati-hati" Kata Alena tanpa tendeng aling-aling. Wajah Nizam langsung merah padam. Ia terbatuk-batuk sampai-sampai Pelayan menyodorkan segelas air putih. 'Kenapa bicaranya harus di depan Dokter, apa tidak bisa ditunda nanti atau kalaupun bicara, jangan langsung seperti ini' Nizam mengeluh dalam hati.
Mata Alena langsung merem melek merasakan asamnya belimbing bercampur manis dan pedas bumbu rujak. Segarnya belimbing dimulutnya membuat dia mencolek lagi dan lagi. Alena makan diiringi tatapan si pelayan yang sedikit ngiler melihat gaya Alena makan. Ia belum pernah melihat buah itu sebelumnya. Dan yang Ia tahu dari baunya sudah tercium rasanya yang asam.
"Aku tidak mau tahu kau harus mencarinya sendiri. Di pasar tradisional pasti ada. Aku ingin Kau sendiri yang mencari dan membelinya. Tidak boleh menyuruh orang lain." Alena mengultimatum suaminya. Nizam tercengang semakin kebingungan. Ia melirik ke arah Arani. Arani hanya menganggukkan kepalanya sementara itu tangannya langsung bermain di layar handphonenya browsing tentang belimbing wuluh.