DaoistIM1LYO
Lv2
2021-05-15 JoinedGlobal
25.7h
of reading
45
Read books
Badges
2Moments
65
DaoistIM1LYO2yrCommentedhati2 arka, jgn2 anton
Kenyataan yang membuatnya berpikir keras, siapa salah satu dari kawan sekelasnya yang coba mempermainkan? Meski pun pesan yang di kirimkan padanya seolah undangan untuk bergabung dalam suasana meriah dan terlalu menjaminnya akan merasakan bahagia, tak bisa menghilangkan kecurigaan dari sisi negatif pemikirannya. Kenapa harus di unit apartement?- DaoistIM1LYO2yrCommented
sentil kak 🤭
(kutik/suntil : saya tidak tahu apa bahasa benarnya) - DaoistIM1LYO2yrCommented
maaf anda belum beruntung, silahkan coba lagi utk pernikahan selanjutnya wkwk
Dan saat lembar pertama dibuka, terpampang lah gugatan cerai dari Zemira serta tanda tangan yang sudah tertera di sana. Tubuh Arvin seketika lemas, bahkan ini kali kedua dirinya digugat oleh para istri. Tangannya langsung mencengkram rambutnya kuat-kuat. "Arghh… Arvin menyapu seluruh meja hingga semua berjatuhan di lantai. Dia harus pulang ke Apartemen, dia ingin meminta penjelasan pada wanitanya. - DaoistIM1LYO2yrReplied to anaendra
semoga mereka semua mendapatkan kebahagiaan nya masing-masing 😇
Dia raih straw dalam gelasnya, dan meminum secara perlahan. Sebisa mungkin Arvin mencoba menikmati minuman itu dengan cara berbeda. Kening Arvin sedikit mengerut, pria itu menyesap sekali lagi untuk memastikan sesuatu yang pernah di ucapkan oleh Zemira. Hingga beberapa detik, byar. Arvin menemukan titik itu, titik rasa dimana dirinya menjadi lebih tenang walau pun masih belum sepenuhnya namun cukup membantu. Arvin tersenyum, ternyata apa yang dikatakan Zemira memang benar. - DaoistIM1LYO2yrCommented
siapa? aku melewatkan nya
"Tidak, Tuan. Saya hanya heran saja, baru kali ini saya melihat wanita yang selalu menundukkan pandangan jika berhadapan dengan lawan jenis." Ansel tersenyum, dia tahu siapa yang dimaksud oleh Dino. - DaoistIM1LYO2yrCommentedCh 165 Pertunangan Alara Dan Ansel
- DaoistIM1LYO2yrCommented
berdamai dengan masa lalu, jadikan pembelajaran, dan jangan pernah mengulanginya. itu yg perlu kamu lakukan Arvin. Tapi jujur, aku simpati juga dg tokoh Aska dengan masa lalunya yg kelam
Dia raih straw dalam gelasnya, dan meminum secara perlahan. Sebisa mungkin Arvin mencoba menikmati minuman itu dengan cara berbeda. Kening Arvin sedikit mengerut, pria itu menyesap sekali lagi untuk memastikan sesuatu yang pernah di ucapkan oleh Zemira. Hingga beberapa detik, byar. Arvin menemukan titik itu, titik rasa dimana dirinya menjadi lebih tenang walau pun masih belum sepenuhnya namun cukup membantu. Arvin tersenyum, ternyata apa yang dikatakan Zemira memang benar. - DaoistIM1LYO2yrCommented
bijaksana sekali Ansel sangat pantas dengan alara
"Tapi kamu bisa lihat sendiri. Tidak Alara maupun Zemira, mereka mau saja di madu. Bahkan kamu tempatkan pada satu atap rumah yang mana rasa cemburu pasti timbul dibenak mereka saat kamu berada di bilik salah satu kamar dari mereka. Apa kamu pernah berfikir seperti itu? Apa kamu pernah mencoba memposisikan diri sebagai mereka? Pasti tidak, kan? Maka dari itu, Allah menegurmu dengan caranya sendiri." Arvin semakin menunduk dalam. Ansel benar, dia bahkan tidak pernah memikirkan apa pun saat itu. - DaoistIM1LYO2yrCommented
typo "diam mu"
This paragraph has been deleted. - DaoistIM1LYO2yrCommented
gak sabar nunggu chapter selanjutnya
"Lebih baik kamu tenangkan diri dulu, aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan Zemira jika kamu masih dalam emosi. Ingat, Vin. Kamu pernah kehilangan seseorang yang sangat berharga buatmu, jadi jangan sampai kamu kembali menyesal akibat kehilangan untuk yang kesekian kalinya. Kamu paham! Tolong, redakan dulu amarahmu. Jika kamu sudah bisa mengendalikan emosimu, aku akan membawamu masuk ke dalam." Arvin mempertimbangkan ucapan sepupunya. Benar, kali ini dia harus bijak. Jangan sampai dirinya kembali tersulut emosi tanpa tahu yang sebenarnya. Jangan sampai kejadian lalu terulang kembali. - DaoistIM1LYO2yrCommented
jelas alara yg banyak bisanya, bukan tidak bisa apa2
"Lain kali kalau kamu ingin makan, selama ada aku tolong beri tahu aku saja jika aku sampai lalai mengurusmu." Zemira tidak ingin lagi dipandang sebagai wanita yang tidak bisa apa-apa seperti Alara. - DaoistIM1LYO2yrReplied to DaoistIM1LYO
semangat kk 😘
Aska membanting semua yang ada di kamarnya. "Zemira....!!! Kamu salah sudah membuatku marah. Selama ini aku sudah berusaha sabar mendekatimu, mengambil hatimu. Tapi hari ini aku sudah tidak tahan lagi. Kamu belum tahu siapa aku, maka sekarang saatnya Aska Narian Arya. Kamu akan menyesal Zemira." Nafas memburu terdengar dari indera penciuman lelaki itu. - DaoistIM1LYO2yrCommented
perpindahan latar nya bikin kaget membaca Thor wkwk kyknya bagus dibikin tanda gtu deh
Aska membanting semua yang ada di kamarnya. "Zemira....!!! Kamu salah sudah membuatku marah. Selama ini aku sudah berusaha sabar mendekatimu, mengambil hatimu. Tapi hari ini aku sudah tidak tahan lagi. Kamu belum tahu siapa aku, maka sekarang saatnya Aska Narian Arya. Kamu akan menyesal Zemira." Nafas memburu terdengar dari indera penciuman lelaki itu. - DaoistIM1LYO2yrCommented
typo *zemira*
Bagai mendapat angin segar, Zemira tersenyum lebar. Dia tidak percaya jika Arvin akan mengijinkannya untuk menyusul pria itu ke Kantornya. Bahkan selama beberapa minggu ini, Arvin melarang untuk ikut dengannya ke Perusahaan. Tanpa mau membuang waktu lagi, Alara langsung berdiri dan bersiap menuju kantor Arvin setelah mengiyakan permintaan suaminya. - DaoistIM1LYO2yrCommented
semoga segera menikah dan dijauhkan dari segala hambatan
Alara senyam senyum sendiri bila mengingat kekonyolan yang pernah mereka lakukan berdua. Ternyata kenangan bersama Ansel lebih banyak dibanding kenangannya bersama Arvin. Sungguh dia tidak menyangka jika takdir akan mempersatukan dirinya dengan sepupu mantan suami. - DaoistIM1LYO2yrReplied to DaoistIM1LYO
ciuman sama yg belum halal maksudnya, bukan suaminya
"Tidak apa-apa, Kak. Kakak kan sudah menjadi tunanganku, maka aku ijinkan Kakak menyentuhku sebagaimana batas kewajaran. Asal tidak yang berlebihan. Ingat karena kita bukan muhrim." Ansel pun mengangguk mengerti. - DaoistIM1LYO2yrCommented
aku suka part ini, mereka masih tau batasan, aku pernah baca cerita yg wanitanya itu muslimah yg taat, rajin tahajjud, tapi gak merasa bersalah ciuman sama yg bukan muhrim
"Tidak apa-apa, Kak. Kakak kan sudah menjadi tunanganku, maka aku ijinkan Kakak menyentuhku sebagaimana batas kewajaran. Asal tidak yang berlebihan. Ingat karena kita bukan muhrim." Ansel pun mengangguk mengerti. - DaoistIM1LYO2yrCommented
tidak tertarik "kepada" Aska
Tapi mengingat malam laknat itu, apa kah dia pantas dan Arvin mau memaafkan dirinya jika sampai semuanya terbongkar. Sebuah bangkai pasti akan terbongkar meski serapat apa pun dirinya menyembunyikannya, tapi bisakah dia meminta untuk tetap terjaga selalu. Lagi pula, dia sama sekali tidak tertarik oleh Aska. Seorang pria yang selalu menjadi petualang one night stand pada banyak wanita. Cintanya memang murni hanya untuk Arvin saja tanpa ada sosok lain. - DaoistIM1LYO2yrCommentedCh 141 Ancaman Aska