Fani merupakan anak dari orang yang berkecukupan lebih, hidupnya selalu dengan yang mewah. Jadi, semasa kuliah ini ia merasa tersiksa dan juga seperti berada di penjara. Terkurung di kamar dengan ukuran yang amat mungil. Karena memang itu yang di inginkan oleh kedua orangtua Fani menyuruhnya kuliah di sebuab kota yang nggak terlalu terkenal, agar bisa lebih mandiri, lebih berhemat, dan juga bisa memikirkan segala permasalahan. Tetapi, Fani bukan orang yang lemah, ia nyatanya bisa hidup di kos ini dan bisa survive di kota ini kalo memang terpaksa. Dari paksaan itulah yang membuatnya kuat dan yang membuatnya mandiri.