webnovel

Zenecka

menurutku itu kelebihan yang sangat indah dari Tuhan. aku tau semua itu tidak akan menjadi baik, jika kamu membuat hal itu tidak baik. bukan ? Terimalah kelebihan itu Zen, aku yakin Tuhan memiliki misi yang sangat penting untukmu. mungkin kelebihanku tidak sepertimu, tapi tanpa kamu ucapkan aku akan ada untuk kamu Zen.

Zenecka · Sci-fi
Not enough ratings
12 Chs

Mansion Zen Part 2

Zen tengah berdiri menatap langit malam dari balkon kamarnya menikmati indahnya langit malam. Malam adalah kesempatan luar biasa untuk beristirahat, memaafkan, tersenyum, bersiap-siap untuk semua pertempuran yang harus kau lawan besok.

Dalam heningnya malam, aku kirimkan rindu, berharap angin malam menyampaikannya padamu rinduku malam ini. 

Zen meraih ponselnya yang tergeletak di nakas balkon dan segera mengirimkan pesan untuk mami.

Zen

Mami, I love you

Mamilove

what happened my dear

Zen

Be careful you're on the road, when you arrive please let me know mom

***

Setelah mengirimkan beberapa pesan untuk orang tuanya, Zen terduduk di balkon nya dengan menikmati angin malam yang cukup sejuk.

" Hai bro, di sini lo ternyata " ucap Gatra membangunkan lamunan Zen.

" HALLO Citra cantik datang " teriak Citra dari ambang pintu kamar Zen.

" Berisik bego " ucap Gatra dengan penekanan.

"Nih makanan buat kalian, siapa tau pada lapar. " ucap Bintang sambil menyodorkan makanan dari pesan online.

" naaah, tau aja cantik kalo aa laper " goda Gatra.

"makasih Bintang " Gaudri 

" kok ini sih, gue kan sukanya sate " gerutu Citra sambil menghentakan kakinya.

" Bersyukur Cit, masih ada yang inget buat pesen makanan !" ucap Zen singkat

" oiya, abis makan kalian langsung ke kamar kalian aja ya. biar besok gak kesiangan kita bangunnya, kan harus sampai sekolah jam 06.00 pagi. " jelas Zen

20 menit kemudian makan malam Zen dkk selesai, untuk para cewe tidur di kamar tamu yang jaraknya hanya bersebrangan dengan kamar Zen. Sedangkan para cowo tidur di kamar Zen, jam sudah menunjukkan pukul 22.30 Zen, Gatra dan Gaudri masih asik dengan dunianya mereka. 

Gaudri sedang asik memainkan game PUBG, Gatra yang sedang bermain gitar di balkon dengan suara khasnya (fals fals dikit lah hehe ) , dan Zen sedang merebahkan badannya di sofa malas yang ada di balkon dengan memandang indahnya bintang-bintang di langit yang seakan berkedip satu sama lainnya.

Sedangkan di kamar lain, Citra yang masih bergulat dengan face masknya dengan merebahkan badannya di kasur dan Bintang .. heemm sepertinya Bintang sudah di alam lain deh. Buktinya Citra selalu menggerutu dengan kondisi tidurnya Bintang yang super supeeerrrr membuat orang yang tidur dengan harus emosional.

" Hai Bintang, hihihi " sapa Gabby

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Bintang secara histeris

"waduuuh, kok kamu teriak. aku pasti di marahi nih sama Zen" ucap Gabby lalu menghilang

"Bintang , kamu kenapa " ucap Citra yang langsung memeluk Bintang

Bintang terlihat sangat ketakutan dan tanpa sadar air mata Bintang sudah membasahi pipis mulusnya.

**

Di sebrang kamar yang di tempati oleh Bintang dan Citra, tiba-tiba 3 cowok ini kaget akan teriakan Bintang yang sangat bising .

" Bro, denger gak tuh. ada yang teriak " ucap Gatra dengan wajah sedikit panik

" iya, itu kayanya suara Bintang deh " balas Gaudri dengan menatap kedua temannya.

Tanpa membalas ucapan Gatra dan Gaudri, Zen yang juga mendengar teriakan Bintangpun langsung berlari menuju kamar tamu yang di tempati oleh Bintang dan Citra.

"skuy " ajka Gaudri di ikuti dengan Gatra di belakangnya.

Door

Dor

Door

(anggap aja di gedor ya hehehe )

"Citraaaaaa, buka pintunya " teriak Zen dari balik Pintu.

"kamu gpp kan yaang ? ucap Gaudri sedikit khawatir.

Tidak lama kemudian pintu kamar di buka oleh Citra yang sedang merangkul Bintang yang masih terisak tangis.

" ayooo duduk dulu ya, gue ambil minum dulu " ucap Zen lalu pergi ke lantai satu menuju dapur.

" lo kenapa Tang " tanya Gatra dengan hati-hati

"ada apa sama Bintang yaang " balas Gaudri kepada Citra

"aku gak tau yaang, aku tadi lagi tiduran di kasur sambil pakai face mask. terus  tiba-tiba Bintang teriak kenceng banget " jelas Citra dengan nada sedikit bergetar

Tidak lama kemudian, Zen datang dengan segelah air hangat untuk diberikan kepada Bintang. yaa tentu sudah di baca bacakan agar Bintang dapat lebih tenang kembali.

"Nih lo minum dulu biar tenang, kalo lo udah bisa jelasin. jelasin ya " ucap Zen sambil memberikan segelas air hangat dan hanya di baas dengan anggukan saja.

"abisin Tang biar lo tenang " balas Gatra.

" udah mendingan ? sekarang jelasin kenapa lo teriakan " ucap Zen singkat

"Gu- Gue denger suara cewe Zen. Da-dan dia panggil nama gue " jelas Bintang yang masih sedikit menahan tangisnya.

"ciri-cirinya seperti apa " tanya Zen kembali.

"Di-dia cewe, parasnya seperti blasteran !! ucap Bintang sedikit gemetar

"hhmm .. gue tau itu siapa ! singkat Zen

Gabby, keluar lo . Gausah buat temen temen gue takut ! sampai lo gak muncul gue akan usir lo dari rumah ini !! teriak Zen dengan tegas

"Ma .. maaf Zen aku tidak bermaksud hiks hiks ! ucap Gabby

" Aku hanya ingin berkenalan dengan teman temanmu, itu saja . aku tidak nakal Zen, jangan usir aku !" jelas Gabby dengan isak tangis yang menyedihkan dan lalu menghilang.

" okee, kali ini gue maafin, tapi kalo sampai lo lakuin ini lagi gue gak akan segan segan usir lo ! teriak Zen .

Selama Zen berbicara dengan Gabby, Zen yang tidak sadar akan kehadiran teman temannya yang melihat Zen berbicara keras seakan ada sesuatu di hadapannya. Yaaa .. hanya Zen dan Bintang lah yang dapat melihat Gabby .

" hhmm , Zen lo ngomong sama siapa ? ucap Citra dengan sedikit bergetar.

" Mm .. maaf , tadi gue bicara sama Gabby. teman hantu gue yang sudah lama tinggal di rumah ini " ucap Zen dengan menggaruk tenguknya yang tidak gatal.

" Duuuh , kok gue makin merinding ya . udah deh kita bahas yang lain aja gimana guys ?" sambung Gatra.

" Btw , lo gpp kan Tang ? tanya Gaduri.

" he'em " Bintang hanya merespon dengan anggukan kepala saja .

" Yaudah kalo gitu, kalian tidur lagi aja. Gak akan ada apa apa lagi kok, Bintang sama Citra istirahat aja ya. besok kan kita berangkat pagi banget " balas Gaduri.

Dengan sedikit takut di dalam hati Bintang dan Citra, mereka berdua memaksakan langkah beratnya menuju kamar yang mereka tempati untuk mengistirahatnya badan mereka . Sesampainya di kamar itu, Citra langsung membuka youtube di handphonenya untuk mendengarkan lantunan surat yasin.

" Tang, kita dengerin ayat kursi aja ya, siapa tau bisa buat kita tidur " ucap Citra memecahkan keheningan yang di balas anggukan lagi oleh Bintang.

 Yaa siin

wal-qur'ānil-ḥakīm

innaka laminal-mursalīn

'alā ṣirāṭim mustaqīm

tanzīlal-'azīzir-raḥīm

litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fa hum gāfilụn

Tidak membutuhkan waktu yang lama , lantunan surat yasin sudah membawa Bintang dan Citra ke alam mimpi mereka masing masing dengan wajah yang sangat damai.