webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Anime & Comics
Not enough ratings
275 Chs

Wanita Dengan Peliharaannya

Setelah pengakuan cinta yang dilakukan oleh Zen kepada Asuna, hari - hari mereka sekarang diwarnai dengan kebahagiaan. Zen dan Asuna sebenarnya ingin melaksanakan pernikahan mereka didalam game ini, namun mereka berdua memutuskan untuk menundanya.

Saat ini mereka berdua masih berfokus untuk menjadi kuat dan masih membantu kelompok pengambil alih. Jadi selain karena kesibukan mereka, Zen dan Asuna sangat ingin menikah dan menjalani hidup yang tenang setelah mereka sudah sangat kuat.

Saat ini mereka berdua sedang melakukan pertemuan setelah berhasil menaklukan boss lantai sebelumnya. Selain rapat tentang informasi tentang lantai baru yang bisa mereka jelajahi, rapat ini juga mendiskusikan sebuah guild yang berisikan beberapa psikopat.

"Harap semua player disini mewaspadai guild ini. Terlebih lagi mereka mengincar beberapa player untuk memeras mereka dengan cara menyiksanya dan lalu dibunuh saat harta mereka sudah terkuras." kata salah satu pemimpin pertemuan tersebut.

"Apakah kita mempunyai informasi tentang mereka?" tanya salah satu player.

"Yang kita ketahui hanya nama guild mereka yaitu Laughing Coffin. Dan beberapa kabar terbaru yaitu anggota mereka memiliki sebuah tato tengkorak sebagai bukti keanggotan mereka." jawab salah satu petinggi guild.

Akhirnya pertemuan itu berakhir setelah beberapa player mengungkapkan semua informasi yang mereka temukan. Semua player yang mengikuti pertemuan ini lalu mulai membubarkan diri mereka masing - masing.

"Kita akan kemana Zen?" tanya Asuna setelah mereka keluar dari tempat pertemuan itu.

"Mungkin kencan?" kata Zen sambil mengambil tangan Asuna.

Lalu Asuna mulai tersenyum dan mulai mengikuti Zen untuk memulai kencan mereka. Namun setelah beberapa langkah mereka berjalan, Asuna mengingat sesuatu.

"Maafkan aku Zen, sepertinya kencan kita harus ditunda" kata Asuna sambil menghentikan langkah mereka.

"Aku sudah mempunyai rencana sebelumnya untuk membantu temanku" Lanjut Asuna.

Sebelum Zen menjawab, terdengar keributan disekitar area itu. Karena penasaran, Zen dan Asuna mulai mendekati keramaian itu dan melihat seorang player sedang memohon sesuatu.

Player itu sambil berlutut, mencoba untuk memohon satu persatu player yang dianggapnya kuat. Player itu memohon untuk membalaskan anggota guildnya yang terbunuh oleh sebuah kelompok. Dia tidak menyuruh membalas membunuh mereka, namun player itu meminta mereka dijebloskan dipenjara.

Mendengar ini semua, Asuna merasa sangat marah. Asuna tidak habis pikir, pada saat seperti ini ada beberapa player yang saling membunuh satu sama lainnya. Asuna sebenarnya akan mengejar kelompok itu namun ditahan oleh Zen.

"Serahkan ini kepadaku, bukannya kau ada janji?" kata Zen sambil tersenyum.

Asuna sangat memprotes keputusan Zen ini, namun setelah Zen meyakinkannya bahwa dia akan menyelesaikan ini dengan mudah, akhirnya Asuna mengijinkannya.

.

.

Disebuah hutan yang dipenuhi monster di lantai 35, seorang pria sedang mengawasi sesuatu dibalik pepohonan. Saat ini pria itu sedang mengamati pertikaian antara beberapa orang dengan seorang wanita yang membawa peliharaan dikepalanya.

Pria itu adalah Zen. Setelah Zen menerima permohonan player yang meminta untuk membalaskan dendan anggotanya, Zen saat ini mencoba untuk mengawasi kelompok tersebut.

Zen sebenarnya bisa saja untuk langsung menyergap mereka saat ini, tetapi disini hanya ada beberapa player yang menaungi kelompok pembunuh itu berada disni. Lalu Zen bisa saja mengikuti anggota guild itu kemarkas mereka dan mengalahkannya disana.

Namun akhirnya Zen memutuskan untuk mengikuti alur yang seperti berada pada animenya.

Tidak selang berapa lama, akhirnya pertikaian itu selesai, setelah wanita yang peliharaannya berada dikepalanya, memutuskan untuk keluar dari kelompok tersebut.

Wanita itu berencana untuk keluar dari hutan itu sendirian. Zen yang melihat wanita itu mulai berjalan akhirnya mulai membututinya melewati hutan yang penuh dengan monster ini.

Perjalanan Wanita itu terhalang oleh 3 buah monster berbentuk monyet. Monyet tersebut langsung menyerangnya. Wanita itu bisa saja mengalahkan monster itu jika monter itu sendirian, namun sekarang dia langsung diserang 3 monster sekaligus.

Pertarungan ini sangat berat sebelah, peliharaan wanita itu terus memulihkan HPnya namun itu masih tidak efektif sehingga dia mulai kehabisan HP potionnya.

Melihat ini wanita itu mulai panik dan dia tidak tahu harus berbuat apa hingga sebuah serangan mengarah kepadanya.

"Pina!" teriaknya setelah melihat peliharaannya tersungkur menggantikannya menerima serangan tersebut.

"P-Pina" kata wanita itu dengan air mata membasahi pipinya, lalu dia mulai melihat kearah ketiga monster itu yang akan menyerangnya. Saat ini wanita itu hanya pasrah, namun ketiga monter itu tiba - tiba menghilang karena berhasil dikalahkan.

Wanita itu melihat seorang pria tampan berhasil mengalahkan monster - monster itu dan berjalan kearahnya.

"P-Pina j-jangan tinggaklan a-aku sendiri" kata wanita itu menangisi peliharaannya tersebut yang telah berubah menjadi sebuah bulu.

"Apakah itu bulu peliharaanmu?" tanya Zen yang saat ini sudah berada disebelahnya.

"I-Ini bulu sahabatku Pina" katanya

"Ah... Jadi kau beast tamer, kalau begitu kau bisa menghidupkannya kembali" kata Zen.

Mendengar perkataan Zen ini, wanita itu mulai menghapus air matanya dan berdiri dan mulai menanyakan bagaimana cara menghidupkan sahabatnya kembali.

"Ada sebuah bukit bernama Hill of Memories yang berada dilantai 47. Disana tumbuh sebuah bunga yang bernama bunga Pneuma yang dapat menghidupkan kembali sahabatmu" kata Zen

Mendengar ini, wanita itu yang sebelumnya sudah berharap dan bersemangat kembali depresi setelah mendengar perkataan Zen. Karena saat ini, wanita itu belum dapat pergi kesana, dikarenakan levelnya belum memadai melawan monster - monster disana.

"Terima kasih atas informasinya, dan terima kasih telah menyelamatkanku. Aku akan berusaha keras agar dapat meningkatkan levelku dan pergi kesana untuk menghidupkan sahabatku kembali" kata Wanita itu dengan nada optimisnya, namun perkataan Zen selanjutnya membuatnya kembali bersedih.

"Namun peliharaan yang meninggal dapat dihidupkan kembali dalam durasi 3 hari setelah kematiannya" kata Zen.

"K-Kalau begitu tuan pendekar, bisakah kau membawa bulu sahabatku kesana dan menghidupkannya kembali? Aku akan membayar berapapun yang kamu mau" kata wanita itu penuh harap.

"Maafkan aku, bukannya aku tidak mau, tetapi hanya pemilik dari peliharaan itu yang dapat membuat bunga itu mekar" kata Zen.

Kabar ini membuat Wanita itu kembali bersedih, dia mulai memeluk kembali bulu sahabatnya itu sambil mengutuk kelemahannya karena tidak bisa melindungi sahabatnya yang selalu bersama dengannya.

"Bagaiamana jika ku bantu?"