180 Peluncuran

Zen saat ini sedang menyempurnakan fungsi dari benda yang dibuat oleh Rinko dan Lisbeth saat ini. Saat ini, memang Zen hanya melakukannya sendiri dikarenakan semua wanitanya sedang menemani Myu dan Yui bermain bersama saat ini.

"Akhirnya selesai, bagaimana Irene apakah ada masalah apapun dari benda ini?" tanya Zen.

[Sudah sempurna sepenuhya Kak, dipastikan alat ini berfungsi dengan semestinya] jawab Irene.

Memang satelit ini berguna sebagai penghubung antara dunia dimana Zen berada. Satelit ini dikhususkan sebagai penghubung dan juga sebagai persenjataan, karena berbagai senjata terdapat pada satelit ini dan siap duluncurkan kapan saja jika dubutuhkan.

Zen membuat satelit ini, dikarenakan beberapa wanitanya memang masih mempunyai beberapa urusan pada dunia ini, dan akan mempermudah untuk berkomunikasi satu sama lainnya dan juga bertugas sebagai penjaga mereka.

Memang fungsi yang lainnya, yaitu sebagai sistem pengawas, yang akan langsung memberitahukan informasi apapun kepada Zen, jika para wanitanya dan juga dunia tersebut mengalami sesuatu yang berbahaya.

"Berarti kita sudah bersiap meluncurkannya saat ini" kata Zen lalu melihat dikejauahan bahwa wanitanya sedang mengawasi Yui dan Myu sedang bermain dengan riang ditempat itu.

Keesokan harinya, Zen sudah mengendarai mobilnya menuju kesebuah tempat bersama Yuna. Memang saat ini mereka hanya berdua saja, dan akan menteleportkan yang lainnya jika mereka sampai ditempat dimana tujuan mereka.

Zen melajukan mobilnya, hingga mereka sampai pada sebuah tempat yang dijaga oleh beberapa orang saat ini. Setelah mereka sampai dipintu masuk tempat tersebut, Yuna menurunkan kaca pada pintu mobilnya dan menyapa penjaga tersebut.

"Maafkan kami Yuna-sama" kata salah satu pengawal tersebut setelah melihat sosok yang muncul dari balik kaca pintu mobil tersebut, dan membukakan pintu gerbang yang menjadi akses untuk memasuki tempat dimana Zen dan Yuna tuju.

Didepan mereka memang terlihat seperti kawasan hutan yang sangat lebat. Zen lalu meneruskan mobilnya dan memasuki kawasan yang seperti hutan tersebut, namun setelah melewati kawasan pepohonan rindang yang lebat, sampailah mereka pada hamparan hijau yang sangat luas saat ini.

Tempat ini merupakan lokasi khusus dari perusahaan ayah dari Yuna yang sekarang sudah beralih sepenuhnya ditangan Yuna, yang dibeli untuk keperluan ujicoba peralatan besar. Namun sekarang, tempat ini hanya menjadi sebuah lahan kosong, karena tidak sempat digunakan.

Tempat ini memang akan menjadi tempat dimana Zen akan meluncurkan satelitnya itu, karena tempatnya yang sangat amat tersembunyi.

"Bagaimana Zen? Bukankah ini tempat yang cocok?" kata Yuna yang turun dari mobil Zen dan melepaskan kacamata hitam yang digunakannya saat ini.

"Sangat cocok" kata Zen.

Lalu mereka berdua berjalan ketengah dataran yang luas ini dan Zen mulai menteleportkan satelitnya beserta semua penghuni Alaska menuju tempat ini, setelah mereka berdua sudah berada tepat dipusat dari hamparan hijau yang luas ini.

Zen, Rinko dan Lisbeth saat ini berfokus untuk menyiapkan berbagai peralatan untuk meluncurkan satelit ini, sedangkan yang lainnya saat ini sedang menemani Myu dan Yui bermain pada hamparan rerumputan ditempat ini.

Selang beberapa lama kemudian, semua persiapan sudah selesai, saat ini mereka semua sudah berada disebuah tenda yang terdapat beberapa control panel yang akan bertugas untuk mengendalikan peluncuran dari satelit itu.

Selain Zen, Rinko dan Lisbeth, para wanita yang lainnya mulai menyiapkan beberapa panggangan dan mulai memanggang beberapa makanan pada tenda yang tidak jauh dari control panel peluncuran satelit ini berada.

"Baiklah Rinko, mulai luncurkan" kata Zen.

Rinko yang mendengar itu, mulai mengaktifkan mode stealth dari satelit tersebut. Setelah benda besar itu sudah hilang sepenuhnya, Rinko lalu mulai mengaktifkan beberapa tuas untuk menghidupkan mesin pendorong dari satelit tersebut.

"Fungsi semua normal, bersiap untuk melakukan peluncuruan" kata Rinko yang memperhatikan data pada komputernya saat ini.

Hitung mundur sudah mulai dihitung oleh Rinko, dan hembusan angin yang besar mulai menerpa mereka saat ini dan Zen dengan sigap membuat beberapa barier untuk menghalangi hembusan angin yang besar tersebut.

Sedangkan disisi lain, tempat dimana para wanita Zen berkumpul, Alice juga mulai membuat barier dan melindungi tempat dimana mereka berkumpul. Akhirnya hitungan mundur dari Rinko sudah selesai dan Rinko langsung mengaktifkan peluncuran satelit tersebut.

Memang saat ini, Rinko hanya mengawasi satelit itu terbang melalui komputernya karena dia sudah tidak bisa melihat benda tersebut. Sedangkan Zen saat ini menggunakan sharingannya sedang melihat benda itu meluncur.

Hembusan angin ditempat itu perlahan menghilang, menandakan satelit yang diluncurkan mereka sudah terbang sangat tinggi saat ini. Rinko terus memperhatikan data pada komputernya untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan apapun saat ini.

Selang beberapa lama kemudian, Rinko yang memperhatikan pergerakan satelit tersebut mulai tersenyum dan diikuti oleh Lisbeth disebelahnya saat ini.

"Satelit kita sudah mencapai atmosfir Zen, sebentar lagi dia akan berada ditempat yang ditentukan" kata Rinko.

"Baiklah, berarti tinggal meluncurkan didunia dimana Yue, Shea, Tio dan Myu berada" kata Lisbeth dan dibalas senyuman dari Rinko dan Zen.

"Mari kita bergabung bersama yang lainnya" kata Zen setelah kegiatan mereka itu sudah selesai sepenuhnya saat ini.

Akhirnya mereka bertiga mulai bergabung bersama yang lainnya yang sedang menyiapkan makan siang pada tempat tersebut. Mereka mulai menikmati makan siang ditempat terbuka ini, terutama Myu yang sangat senang saat ini.

Setelah selesai makan, Zen lalu mendekat kearah Rinko saat ini dan akan memintanya melakukan sesuatu kepadanya saat ini.

"Kapal selam dan motor trail?" kata Rinko.

"Yap, bisakah kamu membuat kedua kendaraan tersebut?" tanya Zen.

"Apakah pesawat tak berawak dan beberapa kendaraan militer yang sudah kubuat berama Lisbeth tidak cukup Zen?" kata Rinko. Memang sebelumnya, Zen meminta Rinko dan Lisbeth membuat beberapa benda yang disebutkan Lisbeth itu sebelumnya.

"Kedua benda itu akan kugunakan secara pribadi" kata Zen.

"Hah... baiklah" kata Rinko

Disisi lain, Cam bersama beberapa bawahannya sedang membersihkan benda yang sangat aneh yang ditugaskan oleh Jenderalnya untuk menjaga dan merawatnya. Cam memang sudah diajari cara menggunakan benda yang menyerupai seperti gajah tang terbuat dari besi, yang jenderalnya menamainya Tank.

Memang benda itu mempunyai daya serang yang sangat besar, dan dapat merobohkan apapun saat benda itu melewatinya, namun saat ini sebuah benda yang menyerupai burung yang terbuat dari besi yang ada ditempat ini, Jenderal mereka belum menjelaskan fungsi benda tersebut.

"Apakah benda ini mempunyai daya serang seperti benda yang bernama Tank itu Kapten?" tanya seorang bawahannya yang membantu membersihkan benda tersebut.

"Aku tidak tahu, tetapi sepertinya benda ini lebih hebat. Terlebih lagi, Jenderal sendiri yang membawanya kesini bersama benda bernama Tank itu"

avataravatar
Next chapter