webnovel

Please don't touch me!!

"Berhentilah  merepotkan orang lain dengan terus mabuk-mabukan seprti itu." Balas Hanna Eldora.

"Apa sekarang kau sedang memarahiku?"

"Tentu saja, apa kau pikir aku sedang bernyanyi untukmu sekarang tuan?" Balas Hanna Eldora, sedang Aiden Alves yang sejak tadi menatap hanya bisa terdiam dengan lidah yang reflek bergerak di dalam mulutnya, hingga seblah pipinya nampak menonjol.

"Aku pulang sekarang." Sambung Hanna Eldora yang langsung melangkah pergi meninggalkannya.

"Tunggu!!" Serga Aiden Alves yang masih tak mampu untuk berdiri, sebab masih merasakan pusing di kepala dengan mabuk yang masih tersisa.

"Ada apa? Mau berdebat denganku lagi? Aku cukup lelah sekarang dan tidak bisa melayanimu." Balas Hanna Eldora saat membalikkan tubuh, menatap Aiden Alves di sana.

"Soal di toko dua tahun lalu..."

Bagus, ternyata dia masih mengingat kejadian itu! Aku pikir dia sudah melupakannya. Batin Hanna Eldora.

"Lupakan.. meskipun aku masih sangat kesal dengan sikap kasarmu waktu itu." Balas Hanna Eldora.

"Apa kau membenciku?" Tanya Aiden Alves perlahan, melangkah perlahan mendekati gadis itu dan berdiri tepat di hadapannya.

"Apa kau merasa seperti itu? Aku tidak membencimu, aku hanya sedikit kesal padamu. Dan aku sudah tidak mau lagi berurusan denganmu."

"Tapi sayangnya mulai dari sekarang kau akan terus berurusan denganku." Balas Aiden Alves.

"Terserah kau saja, aku berharap ini pertemuan terakhir kita. Dan tidak akan ada lagi pertemuan selanjutnya." Ucap Hanna Eldora yang entah tiba-tiba saja membuat Aiden Alves merasakan takut dan sedih saat memikirkan bahwa ia tidak akan lagi bertemu dengan gadis yang berada di hadapannya sekarang ini.

Yah, lepas dari patah hatinya terhadap Lucianne selama ini, bayangan Hanna Eldora lah yang membuatnya pulih dengan cepat, sebab selama ini hanya gadis itu yang bisa membuatnya percaya jika semua wanita di dunia ini tak sama. Ia selalu melihat Hanna Eldora di beberapa tempat, meski gadis itu tak pernah menyadarinya, namun iyalah yang perlahan mengobati luka hati Aiden Alves selama dua tahun terkahir ini, hingga membuatnya yakin jika hanya Hanna Eldora yang bisa mengobati luka hatinya hingga benar benar pulih seperti semua.

Hanna Eldora adalah gadis yang berbeda, itu menurutnya, bahkan diam diam Aiden Alves menaruh perasaan yang berbeda kepada gadis itu, meski tak pernah mengungkapkannya kepada siapapun.

Tidak, ini belum berakhir, kau tidak bisa pergi dariku.

Batin Aiden Alves yang masih betah menatap wajah yang berdiri di hadapannya itu, wajah yang tiba-tiba saja terlihat begitu manis dengan rambut panjang terurai. Dan lihatlah bibir mungil yang berwarna merah muda itu. Untuk sesaat Aiden Alves terlihat nampak terpaku menatap dengan tatapan intensnya. Bahkan jantung pria itu semakin berdebar, dan entah mengapa, perasaan yang di rasakannya kali ini cukup aneh, perasaan yang mulai di rasakan sejak lama, dan Ia baru menyadari betapa besar dan kuatnya pesona Hanna Eldora.

"Apa kau sedang menatapku sekarang?" Tanya Hanna Eldora yang sesaat menyadarkan Aiden Alves dari lamunannya. "Berhenti menatapku!! Aku tak menyukai itu!" Sambung Hanna Eldora nampak tak suka.

Bahkan dengan nada bicara yang cukup kasar pun gadis ini masih tetap terlihat manis dan menarik.

Batin Aiden Alves yang tiba-tiba saja membenci pikirannya yang sangat ingin memiliki Hanna Eldora, meski tidak mudah untuk menepis perasaan itu, dan entah apa yang dipikirkannya, pria itu bahkan langsung mendorong tubuh Hanna Eldora kebelakang hingga tubuh gadis itu rapat dengan tembok, mendekatkan wajahnya hingga hanya menyisakan beberapa centi saja di wajah Hanna Eldora, hingga gadis itu bisa merasakan nafas Aiden Alves yang sedikit memburu.

"Hei... Apa yang akan kau lakukan padaku?" Tanya Hanna Eldora cukup terkejut atas sikap reflek Aiden Alves padanya.

"Aku peringatkan kau, menjauh dariku!!" Seru Hanna Eldora sedikit berontak saat Aiden Alves tiba tiba mengungkum dan mengabaikannya. Bahkan ia mencoba untuk berontak dan mendorong tubuh pria itu saat tak mendengarnya, namun ia tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu.

"Kau pikir apa yang akan aku lakukan padamu?" Tanya Aiden Alves yang bahkan masih tetap di posisinya.

"Berhentilah bersikap aneh, dan biarkan aku pulang sekarang!!" Balas Hanna Eldora kembali mendorong tubuh Aiden Alves sekuat tenaga, namun usahanya selalu gagal, apa karena aktifitasnya seharian ini yang membuat tenaganya berkurang atau karena memang tubuh Aiden Alves yang kuat hingga tidak bergerak sedikitpun.

"Apa kau tau jika selama ini aku terus mencarimu?" Tanya Aiden Alves.

"Apa?"

"Aku selalu memikirkanmu sejak saat itu. Meski ini kedengarannya sangat bodoh, tetapi hati selalu memaksaku untuk terus mengingatmu. Meski aku selalu berusaha untuk tidak memikirkanmu. Tapi itu tidak berhasil, entah apa yang salah dariku." Jujur Aiden Alves, entah itu karena pengaruh alkohol dan mabuknya yang belum hilang, atau mungkin ia sudah memutuskan untuk membuka hati lagi kepada seseorang, dan seseorang itu adalah Hanna Eldora.

"Pria aneh." Gumam Hanna Eldora.

"Yah aku memang pria yang aneh. Bahkan sangat aneh karena merasa sudah menyukaimu. Dan terlepas dari perasaan anehku selama ini, aku juga ingin berterimakasih padamu." Balas Aiden Alves.

"Berterima kasih?"

"Yah," Angguk Aiden Alves.

"Kenapa harus dengan cara seperti ini? Kau menakutiku tuan." Balas Hanna Eldora yang masih mempertahankan posisinya, bahkan sudah terlihat kesal sebab sedikitpun Aiden Alves tak memiliki niat untuk melepaskannya.

"Maafkan aku, tapi saat ini tiba-tiba saja aku menginginkanmu." Balas Aiden Alves yang membuat Hanna Eldora seketika panik.

"What?? Hei.. are you crazy??!"

"Maafkan aku." Bisik Aiden Alves yang langsung mencengkram kedua bahu Hanna Eldora yang semakin panik bahkan ketakutan, saat merasa jika Aiden Alves mulai hilang kendali dan bersikap lancang padanya.

"Hei... Let me go now!!!" Jerit Hanna Eldora berontak yang malah membuat libido Aiden Alves semakin naik dengan adrenalin yang semakin terpacu, bahkan ia sendiri tak mengerti mengapa sangat menginginkan Hanna Eldora, merasa marah sebab tak mampu mengendalikan dirinya sendiri.

Sedang Hanna Eldora semakin merontah saat dengan tiba-tiba tangan Aiden Alves menyelusup masuk ke dalam baju dan menyentuh pinggangnya, bahkan perlahan mulai naik ke punggungnya. Hingga sekuat apapun Hanna Eldora merontah untuk melepaskan diri, tubuh Aiden Alves tetap tak bergeser sedikitpun sebab tubuh itu lebih besar dan tinggi darinya.

"Please do not do this... " Ucap Hanna Eldora dengan tubuh gemetaran ketika bibir Aiden Alves mulai menyentuh bibirnya, bahkan langsung melumatnya dengan sedikit kasar dengan tangan Aiden Alves yang mengelus punggungnya sebelum pria itu menekan leher untuk memperdalam ciumannya.

"Jangan seperti ini Hiks..." Ucap Hanna Eldora di sela ciuman mereka, namun seolah tidak perduli, Aiden Alves kembali melumat bibirnya yang di rasakan sudah mulai perih karena gigitan dari pria itu.

Tanpa Aiden Alves sadari jika saat ini Hanna Eldora mulai menangis.

* * * * * *

Bersambung...