webnovel

Bab 2

Kini Nayla dan Revan tengah duduk di perpustakaan. memang jarang banyak orang yang masuk ke perpustakaan, Tempat bertumpuk buku pelajaran yang membuat pening saat melihatnya.

"Lo gak sama temen temen lo emang van?" tanya Nayla yang duduk di samping Revan

"Mereka di Rooftop, gue lagi males aja makanya ngajak lo ngobrol." jawab Revan

"Oh gitu ya," sahut Nayla dengan mengangguk - nganggukan kepalanya

"Lo masuk kelas mana?" tanya Revan

"12 MIPA 2,"

"Sekelas dong Nay," ujar Revan dengan melirik Nayla

"Oh ya? Siapa aja?"

"Semua temen temen gue sekelas sama gue."

"Termasuk Arga?"

"Iya, kenapa?"

"Ngga sih, Gue cuma gak suka aja sama dia. udah salah gak ada minta maaf nya!" ucap Nayla membuat Revan terkekeh kecil

"Dia emang gitu kali Nay, Sikap dia ya kadang ubah ubah atau bisa di bilang dia bisa bersikap sesuka hati nya. Contohnya kayak tadi pagi" jelas Revan membuat Nayla menoleh kearahnya

"Tapi kan seenggaknya minta maaf van," sahut Nayla

"Lo ngertiin aja deh Nay si Arga kayak gimana," jawab Revan dengan senyuman manis di bibirnya

"Gue boleh minta Id line lo gak?" ucap Revan

"Boleh," jawab Nayla lalu Revan pun menyodorkan Handphone nya

"Thanks ya." ucap Revan

"Ke kantin yuk van, gue laper," ujar Nayla dengan cengiran khasnya

"Yaudah gue anter lo aja ya, gue mau ke rooftop." jawab Revan lalu diangguki Nayla

Mereka pun beranjak pergi menuju kantin sekolah.

****

Setelah mengantar Nayla ke kantin Revan pun kembali ke rooftop untuk bergabung dengan teman temannya lagi

"Dari mana aja lo hah?" tanya Arga dengan suara dingin nya

"Perpus." jawabnya

"Kantin yuk laper gue," ajak Kevin

"Boleh juga tuh, Arga yang bayar."

"Ngapa ke gue bngst!" Sentak Arga sambil melempar Aldo dengan kulit kacang

"Ayolahh," rengek Aldo

"Gue aja yang traktir, Ayo" ajak Revan

"Nah bagus," sahut Arga dengan cengiran nya

"Ayo dong." ucap Kevin dan Aldo bersamaan

Mereka pun pergi menuju kantin. Sesampainya mereka duduk di bangku pojok tempat yang biasa mereka tempati dan tak ada yang berani untuk menempatinya.

"Mau makan apaan?" tanya Aldo

"Gue bakso sama es teh," jawab Kevin

"Siomay sama es teh," sahut Arga

"Gue mie ayam sama es teh juga," ucap Revan lalu diangguki Aldo

Aldo pun beranjak pergi untuk memesan makanan yang di pesan teman temannya.

"Pulang sekolah kerumah gue." ujar Arga

"Aduhh sorry nih bos, gue ada urusan keluarga hehe," jawab Kevin sambil menyengir kuda

"Iya ntar balik bareng aja gue gak bawa motor." sahut Revan

"Lah tadi berangkat motor siapa?" tanya Kevin

"Motor gue, cuma tadi dipinjem sepupu." jelas Revan

"Yaudah lo bareng gue ntar" sahut Arga

Tak lama Aldo pun datang dengan membawa nampan berisi makanan dibantu penjual kantin.

"Nih makanan lo" ujar Aldo sambil menyodorkan sepiring makanan satu persatu

Mereka pun memakan makanan mereka dengan tenang hanya ada dentingan sendok dan garpu dimeja kantin mereka.

Nayla yang sedari tadi tengah makan dengan teman temannya pun sempat melihat Arga cs di kantin namun ia tak terlalu memperdulikan itu. Lain hal nya dengan Jessy yang sangat mengagumi Arga.

"Anjirrr, itu Arga ganteng banget ya allah," ujar Jessy dengan wajah yang berbinar binar

"Etdah kalo udah liat Arga aja klepek klepek." celetuk Elina sembari menoyor kepala Jessy membuat ia mendelik sebal

"Iiii apa sih lo ganggu kesenangan orang aja," sahut Jessy dengan wajah cemberutnya

"Udah berisik elah, lagian apa bagus nya sih? Gak tau sopan santun gitu!" ujar Nayla

"Ganteng kali Nay," sahut Jessy yang masih saja menatap Arga

"Ke kelas kuy ah." ajak Nayla lalu mereka pun beranjak pergi meninggalkan kantin.

****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit lalu. Kini Nayla dan teman temannya tengah berjalan menuju parkiran.

"Nay gue nebeng ya," ujar Jessy dengan wajah memelasnya

"Boleh"

"Gue sama Elina aja yah sekalian gue ada urusan dulu sama si Ell." ujar Syifa

"Yaudah gak papa, hati hati ya" jawab Nayla

"Gue duluan ya Nay." pamit Elina

"Bye Ell bye syifa." ucap Jessy sambil melambaikan tangannya

"Udah kuy balik," ajak Nayla lalu mereka pun melesat membelah jalanan kota jakarta yang sangat padat di siang hari.

Setelah mengantar Jessy pulang kini Nayla sudah sampai di depan rumahnya. Perlahan ia berjalan masuk kedalam rumahnya

"Asalamualaikum mami papi," ucap Nayla lalu menghampiri orang tua nya yang tengah duduk di sofa sambil menonton tv

"Waalaikum salam sayang, udah pulang?" tanya Sella mamanya

"Udah mah,"

"Sini sayang mama mau bicara sama kamu," ujar Sella dengan senyuman di kedua sudut bibirnya

Nayla pun duduk disamping mamanya

"Mau ngomong apa mih pih?" tanya Nayla

"Pahh?" ucap Sella dengan melirik Wirawan suaminya

"Mama aja," jawabnya

"Ada apa sih?" tanya Nayla dengan raut wajah penasaran

"Heum jadi gini Nay, papa kan punya temen udah berteman lama sejak SMA dan papa punya janji sama temennya itu, kalo suatu saat papa nikah punya anak perempuan teman papa akan menjodohkan nya dengan anak nya, Sekarang kan papa sama mama punya kamu anak perempuan satu satunya dan kebetulan anak temen papa kamu laki laki seumuran sama kamu kok Nay, ganteng lagi. dan Kami berniat untuk menjodohkan kamu sama anak temen papa kamu," Jelas Sella panjang lebar

"Dijodohin?" gumam Nayla

"Mih, emang gak ada janji lain apa selain gini? Nayla gak mau mi, Nay masih sekolah belum lulus, Nay masih punya cita cita kedepannya mih, bukan nikah di usia muda kayak gini." Tolak Nayla dengan wajah kesalnya

"Tapi kan Nay, janji harus di tepati lagian anak temen papa itu baik kok, seumuran sama kamu dia juga masih sekolah kok Nay" sahut Wirawan

"Nay gak mau pah!" sentak Nayla lalu berlari menuju kamarnya. Sella dan Wirawan pun hanya menghela nafas pelan mungkin Nayla butuh waktu untuk itu.

Nayla pun duduk di tepi ranjangnya dengan air mata yang entah sejak kapan keluar dari pelupuk matanya. Ia pun merongoh sakunya di dalam tas nya, saat ini ia butuh teman

Ia pun mengirim pesan pada Elina untuk malam ini datang kerumahnya.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Nayla. Nayla sudah tau itu pasti mamanya ia pun beranjak berjalan untuk membuka kan pintunya

"Kenapa mah?" tanya nya dengan suara serak sehabis menangis

"Mama bicara boleh sayang?" ujar Sella dengan lembutnya

"Iya mah," jawab Nayla lalu berjalan dan duduk di tepi ranjangnya disusul mamanya yang duduk disampingnya

"Mama minta maaf sama kamu ya Nay, papa juga minta maaf sama kamu." ucap Sella

"Gak papa mi, mami gak salah papi juga nggak. Cuma Nayla gak mau buat nikah muda mih" ujar Nayla

"Mama tau ini berat buat kamu, cuma papa sama mama hanya ingin menepati janji yang sudah di buat beberapa tahun lalu. Mama juga pengen kamu bahagia, mama takut umur mama gak sampe buat liat kamu bahagia buat liat kamu nikah bahkan sampe punya anak." jawab Sella

"Mama jangan ngomong gitu," rengek Nayla lalu memeluk mamanya "Mami pasti liat Nay bahagia kok mi, mami pasti liat Nay nikah bahkan sampe punya anak kok mi" jelas Nayla

"Tapi kan takdir gak ada yang tau Nay, harapan mama cuma kamu satu satunya, kamu mau kan Nay? Nikah sama anak temen papa?"

"Apa mami bahagia?"

"Mami akan bahagia kalo liat kamu bahagia,"

Nayla pun diam memikirkan bagaimana nasib nya jika ia sudah menikah diusia yang terbilang muda apalagi ia masih sekolah, tapi Nayla tidak mau mengecewakan orang tuanya. Jadi gmna dong gays??😂

"Yaudah mi Nay mau!" sahut Nayla membuat mamanya tersenyum senang

"Makasih sayang, mama yakin kamu pasti bahagia sama dia." ucap Mamanya lalu memeluk erat Nayla