webnovel

You Will Be My Queen

Faniya Dwi Putri Wahyudi wanita memiliki tubuh besar dan tinggi membuat banyak lelaki menghindar dari nya akibat tinggi tubuh nya yang mencapai 171cm dan berat badan yang mencapai 90kg tapi hal tersebut tidaklah membuat semangat nya menurun malah bertambah membara semangat nya untuk kurung namun makan masih saja banyak dan jarang berolahraga, Semangat untuk sukses tapi malam belajar dan selalu saja menghabiskan waktu keluar dan keluar nya bukan untuk shoping atau berpoya poya melainkan untuk mengenyangkan perut nya. Dia memiliki lelaki yang di sukai nya yakni Rendi Adijaya Triono yang terkenal cuek dan dingin terhadap siapapun dan sama sekali tidak pernah mencintai wanita dengan tulus tapi entah kenapa dia bisa mencintai Faniya yang sama sekali tidak masuk dalam kriteria nya apa lagi jika di bandingkan dengan banyaknya wanita yang mendekati nya. Ryhan Purnama Darmawan lelaki tampan yang terkenal dingin kepada siapapun kecuali Faniya, Dia memiliki tinggi tubuh yang mencapai 182cm dan berat badan hanya 60kg berteman dekat dengan Faniya dan memiliki perasaan kepada Faniya, Jika di bandingkan soal fisik kedua nya sangatlah tidak cocok tetapi itu bukan pengahalang untuk Ryhan yang primadona sekolah sejak duduk di sekolah dasar mencintai Faniya yang sama sekali tidak bagus segi fisik.

Suci_lestari · Fantasy
Not enough ratings
36 Chs

Part 33

Kringgg

Bel istirahat berbunyi. "Sampai di sini dulu pelajaran kita hari ini, Sampai jumpa lain waktu" ucap guru yang mengajar tadi dan langsung keluar.

Seluruh murid membereskan alat tulis mereka, Ryhan dengan cepat membereskan alat tulis nya dan langsung menarik tangan Faniya yang hendak pergi tanpa membereskan alat tulis nya. Faniya menatap ke balakang dan terlihat Ryhan yang menggapai tangan nya. "Lepasin, Gue mau ke kantin" ketus Nana dengan berusaha melepaskan tangan nya dari tangan Ryhan hingga hal tersebut membuat Rendi dan juga Shiren menoleh ke arah mereka berdua.

"Gak boleh" jawab Ryhan dan mengeluarkan kotak bekal dari ayah Faniya tadi.

"Dih kok ngelarang, Emang gue minjem duit lu mau makan? Enggak kan" ketus Faniya yang kembali berusaha melepaskan tangan nya dengan menepis tangan Ryhan tapi itu sama sekali tidak membuat tangan Ryhan terlepas dari tangan nya.

"Ehem" dehem Rendi yang tidak bisa lewat akibat tangan kedua nya menghalangi jalan. Faniya dan juga Ryhan menatap ke arah nya dengan Ryhan yang menatap datar dan Faniya yang menatap kesal akibat Ryhan.

Ryhan langsung menarik tangan Faniya hingga mendekat ke arah nya dan membuat jalan kembali terbuka. "Shit" umpat Shiren kesal dengan menghentakkan kaki nya.

"Ryhan lepasin gue" ucap Faniya kembali. Ryhan tidak menjawab nya dan menarik kursi milik Faniya dan mendudukkan tubuh wanita itu di atas nya tapi Faniya kembali berdiri.

"Duduk" perintah Ryhan.

"Gak mau, Gue laper mau ke kantin" jawab Faniya dengan wajah kesal nya dan kembali berusaha melepaskan tangan nya dari tangan Ryhan.

"Aku bilang duduk" tegas Ryhan kembali dengan wajah datar nya hingga hal tersebut membuat Faniya takut dan mengikuti perintah nya.

Faniya yang kesal langsung mendudukkan tubuh nya di atas kursi milik nya yang sudah di geserkan oleh Ryhan ke dekat nya. "Apa?" tanya Faniya dengan wajah kesal nya menatap Ryhan.

"Papa kamu nganter ini tadi buat kamu" jawab Ryhan dengan memberikan bekal kepada Faniya.

Faniya menatap bekal tersebut dan setelah itu menatap Ryhan pula. "Papa kamu bilang kamu belum makan dari kemarin" sambung nya saat tidak mendengar respon dari Faniya.

"Kan gue kemarin makan di rumah elu" jawab Faniya dengan kesal nya.

"Tapi tadi papa kamu sendiri yang bilang kamu gak makan dari kemarin" balas Ryhan.

"Ya gimana mau makan orang di rumah aja gak ada tadi malem makanya makan di rumah lo.."

"Tadi pagi?" tanya Ryhan dengan memotong penjelasan Faniya.

"Dengerin dulu makanya orang belum selesai ngomong juga" ketus Faniya dengan wajah kesal nya.

"Em lanjutin" ucap Ryhan.

"Tadi pagi gue gak nemu orang waktu keluar dari kamar makanya langsung aja gue ke sekolah" sambung Faniya kembali.

"Yaudah terserah gimana cerita nya yang penting kamu sekarang makan" jawab Ryhan dan membuka kotak bekal milik Faniya.

"Gak mau" balas Faniya dan membuang wajah nya dari Ryhan.

Ryhan melihat makanan apa yang ada di dalam kotak dan ternyata itu adalah mkanan kesukaan Faniya apa lagi jika bukan nasi telur dengan sedikit mie di dalam nya. "Beneran kamu gak mau? Hem bau nya enak" ucap Ryhan dengan mencium bau makanan tersebut.

"Ya enggak" jawab Faniya yang masih memasang wajah kesal nya.

Ryhan menyendokkan makanan tersebut. "Beneran Fan?" tanya Ryhan kembali dengan menyuapi makanan tersebut kepada Faniya.

Faniya membuang pandang nya dengan kedua tangan yang di lipat nya di atas perut nya. "Em" Ryhan mengeluarkan suara merasakan enak akan makanan yang di makan nya padahal itu milik Faniya.

"Om Wahyu emang pinter ya masak nya" ucap Ryhan. Faniya merampas makanan nya dari Ryhan saat Ryhan hendak menyendokkan kembali makanan ke dalam mulut nya.

"Papa bawain nya buat gue kok malah lo yang makan" ketus Faniya dengan wajah kesal dan mengambil sendok yang ada di tangan Ryhan.

"Katanya gak mau" ucap Ryhan saat melihat Faniya melahap makanan tersebut.

"Basa basi" jawab Faniya yang kembali melahap makanan dengan sangat lahap.

"Kamu lapar tapi kamu gengsi" ucap Ryhan. Faniya tidak menjawab nya dan memilih untuk diam dan terus melahap makanan nya hingga habis.

"Gimana cara nya coba gue mau nembak Faniya nanti malem sedangkan dia masih aja deket sama Ryhan" guman Rendi yanh sedari tadi memperhatikan interaksi antara Faniya dan juga Ryhan yang memang sangat nampak dekat sekali.

"Semua nya udah gue siapin tapi gimana cara nya gue mau nyatain perasaan gue sama dia, Apa dia terima nanti?" guman nya kembali dan mendudukkan tubuh nya di depan kelas.

"Hey" sapa Airin yang langsung mendudukkan tubuh nya di samping Rendi dan suara itu terdengar oleh Ryhan dan juga Faniya hingga kedua nya menoleh ke luar.

Rendi menatap ke dalam dan terlihat Faniya menatap nya. "Kamu lagi ngeliatin apa?" tanya Airin dan menatap ke dalam.

"Oh kamu lagi ngeliatin wanita murahan itu" teriak Airin dengan sengaja hingga membuat Faniya langsung menatap tajam ke arah Airin begitupun dengan Ryhan.

"Eh lu denger kaga sih suara anjing ngegugug?" tanya Faniya dengan dahi yang mengerut kesal menatap Ryhan.

"Iya denger, Tapi kok anjing nya gak ada ya?" tanya Ryhan kembali dan menatap sekitar nya.

"Anjing goib kali" sambung Ryhan kembali.

"Ih jadi horor ni kelas masa ada anjing goib" ucap Faniya dengan mengekspresikan wajah takut nya dan menaikkan sedikit bahu nya menandakan dia takut.