1 Prolog

Hari yang cerah membuat seorang gadis nampak ceria di dalam mobil sembari melihat ke arah jendela.

"Ibu... apakah kita akan segera sampai?"tanya gadis kecil tersebut.

"Masih lama Jane. Bersabarlah sedikit"ucap sang ibu.

"Ibu... aku sudah tak sabar"ucap Sang gadis kecil tersebut.

Sang ibu mengelus rambut Jane dan tersenyum kepadanya.

"Sabar ya nak. Kita baru beberapa kilometer dari rumah"ucap sang ibu.

"Baiklah ibu"ucap Jane kembali memainkan boneka beruangnya.

•••

Hari sudah larut membuat jalanan menjadi sepi. Perjalanan keluarga bermarga Lucifer itu masih berlanjut.

"Ayah... Ibu... disini gelap ya? Jane takut"ucap Jane menghampiri kursi sang ibu.

"Jangan takut ya nak. Kamu tidur saja nanti kita akan sampai"ucap Sang ibu lagi.

"Jane tak bisa tidur. Jane mau sama Ibu"ucap Jane.

Sang ibupun membelai anak semata wayangnya itu sambil tersenyum.

"Maaf Nak. Ibu mau menemani Ayah mu yang sedang menyetir"ucap sang ibu.

Jane tersenyum mengerti keadaan kedua orang tuanya yang tersayang itu.

Jane mengangguk dan mencium pipi sang ibu dan sang ayah bergantian.

"Baiklah Jane mengerti. Jane tidur dulu Ya? Selamat malam"ucap Jane tertidur di kursi belakang.

•••

"Cepat!! Bantu keluarga itu!!!"ucap seseorang.

Jane membuka matanya. Dilihatnya sang ayah dan sang ibu tidak bangun.

Jane mengguncang tubuh orang tua kesayangannya itu.

"Ibu... Ayah... cepat bangun!! Ayo kita keluar dari sini"ucap Jane. Tetapi, orang tuanya tak kunjung bangun.

Jane melihat mobilnya sudah menabrak pohon di depannya.

Jane menangis orang tuanya tak kunjung bangun hingga seseorang sedang membuka paksa pintu mobilnya.

"Tolong!! Tolong paman tolong Jane"ucap Jane meminta tolong.

Seorang lelaki pun membawa Jane dan memasukannya ke dalam ambulans.

"Paman tolong bantu orang tua Jane"ucap Jane menangis.

"Tenang gadis cantik. Kami akan menolong orang tuamu"ucap seseorang tersebut.

Jane menunggu di ambulans sembari menangis dan memegang bonekanya.

Dia tak peduli dahinya yang perih karena banyak darah.

Yang dia pedulikan adalah orang tuanya yang tak kunjung bangun.

Jane pun menangis hingga tertidur di ambulans dan tak sadarkan diri.

•••

Jane terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling.

Dia berada dirumah sakit sekarang. Bau obat sangat tercium di hidungnya.

Di tangannya terdapat infus dan di dahinya ada perban yang mengelilingi rambutnya.

Sang suster memasuki ruangan dan tersenyum ke arah Jane.

"Selamat pagi Nona Cantik"ucap sang suster.

"Selamat pagi Suster"ucap Jane dengan ramah.

"Suster... apakah orangtua ku masih disini? Aku ingin bertemu dengan mereka"ucap Jane.

Sang suster langsung sedih melihat Jane menanyakan keadaan orang tuanya.

"Hmm nona cantik... ibumu mengirimkan surat ini untukmu"ucap sang suster memberikan surat itu kepada Jane.

"Surat apa Suster?"tanya Jane.

"Baca saja. Oh ya ini sarapan paginya selamat menikmati"ucap Suster itu lalu pergi dari kamar Jane.

Jane membuka surat itu dan membacanya hatinya merasa heran kepada surat itu.

Untuk:Anakku tersayang Jane Lucifer

Dari:Ibu dan Ayahmu

Sayang...

Ibu sama Ayah tak bisa menjaga mu dengan baik.

Maaf sayang... kita tak bisa sampai di rumah nenek dengan selamat.

Tapi, Ayah dan Ibu yakin kamu selamat dari kecelakaan tersebut.

Ibu menulis surat ini saat di ruang intensif sayang.

Tapi, sepertinya Ibu dan Ayah tak akan bisa selamat.

Maafkan Ibu ya sayang ibu tak bisa menemanimu.

Kau akan dijemput pamanmu nanti. Ibu tau kau tak akan hidup bahagia bersama Pamanmu.

Tapi, demi kebaikanmu nak.

Semoga Tuhan Menyayangimu.

Salam sayang

Your Mom and Daddy.

Jane menangis. Dia tak bisa bertemu dengan orang tuanya.

Dia hanya bisa meraung Raung saat ini. Dia sangat sedih orang tuanya tewas begitu saja.

Jane tak dapat menahan air mata nya ia ingin menangis karena tak bisa melihat kedua orang tuanya bahagia.

"Ibu... Ayah jangan tinggalkan Jane"

Even if we have hard times, it matters a lot when we are happy.

-Jane Lucifer.

-Prolog End-

avataravatar
Next chapter