webnovel

momen

Sepeda tua lusuh tergeletak di sudut rumah. sore ini hujan. burung burung yang biasanya terlihat mengepakkan sayapnya, kini meringkuk dalam aupan. ramai lalu lalang kendaraan tak terhenti dengan hujan. yah... inilah kota aktif. hujan pun tidak menjadi kendala.

aku tersenyum geli membayangkan bagaimana masa kanak-kanak yang sangat menyukai hujan. bermain hujan-hujanan. perahu-perahu kecil. tapi aku juga tidak bisa melupakan bagaimana badan ini meriang karena sering bermain hujan-hujanan. lucu.

ibuku sampai cemas karena badanku panas. mungkin karena memang aku terlalu bandel. ya... bandel-bandelnya anak usia 8 tahun. dibilangin jangan main malah main.

aku rindu saat-saat itu. tak terasa hujan sudah reda. menyisakan rintik air pada saluran rumahku. aku rindu. aku rindu pada momen itu. ibu.

SENIN, 12 Agust

suara ayam jago memekakkan telinga. sudah menjadi kebiasaan setiap pagi. aku bergegas bangun. mencuci muka dan tangan. lalu berwudhu. siap-siap untuk menunaikan shalat subuh.

Dulu wangi masakan ibu selalu memanjakan hidung ku tiap pagi. nasi goreng, telur, tempe, segelas susu. mencium wangi nya saja aku sudah sangat lapar. juara banget.

tapi sekarang momen itu sudah jarang. aku sudah sangat rindu pada ibu. mau bagaimana lagi. sekarang aku harus menempuh pendidikan di kota batu Malang. sedangkan rumahku jauh. aku berasal dari desa. sekitar kabupaten Rembang, jawa tengah.

aku nge-kos disini. kos-kosan kecil namun masih terbilang cukup nyaman. cukup untuk bernaung. aku mengambil kuliah jurusan IT. semester 2. kuliah ku 3 sampai 4 hari dalam seminggu. biasanya aku kerja paruh waktu jika tidak ada jam kuliah. buat tambahan biaya kuliah.

"aduh... udah telat, gimana nih... dosennya killer lagi..." ocehku. aku lari terbirit-birit.takut telat. dan ternyata aku terlambat.

hari ini aku telat kuliah dan dihukum. karena perutku tidak bisa diajak kompromi. mules.

setelah aku pikirkan aku memang tidak bisa makan pedas dan kebetulan kemarin aku makan nasi goreng yang pedes.

tiap aku pulang kuliah. pulang kerja paruh waktu. pasti selalu ada sekotak makanan. kadang cemilan. banyak. dan aku tidak mengetahui siapa pengirimnya. tapi selalu ada boneka bebeknya di sampingnya. misterius. tidak ada nama atau alamatnya.

kalau aku positif aja. mungkin ada orang baik yang menyempatkan kesini. mengirim makanan untukku.

" Za... aku mau ngomong." aku kaget. tiba-tiba ada yang manggil. aku nengok kanan kiri. dan...

" oh... kamu... dit. kirain siapa"

"aku mau ngomong... kalo aku... suka sama kamu..." jujur Radit