22 Sarapan Cinta

Nona berjalan ke arah meja makan. Pagi itu ia dan Franz sarapan di sebuah meja makan yang menghadap langsung ke laut biru yang indah. Angin berembus dengan kencang. Pagi itu cahaya matahari yang hangat juga seakan menambah keindahan pagi di sebuah pulau. 

"Apa tidurmu nyenyak?" ucap Franz sambil memperhatikan wajah cantik Nona yang begitu menggemaskan.

"Hmm," jawab Nona tanpa mau mengucapkan kata. Ia duduk di salah satu kursi yang ada di depan Franz. Nona mengambil dua lembar roti dan mulai memberikan selai di permukaan roti tersebut. Ia tidak tertarik untuk melihat wajah Franz pagi itu. Wajahnya masih terlihat jutek seolah tidak suka ada di dekat Franz pagi itu.

Franz memandang wajah Nona dengan senyuman kecil. Pria itu menggeleng pelan sembari meneguk kopi hangat yang ada di atas meja. "Aku suka Indonesia," ucap Franz dengan suara yang pelan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter