webnovel

YangTerpilih (YTP)

Bruk "Aaa" suara sesuatu terjatuh menabrak sesuatu. Ya benar saja karena terburu-buru takut ketinggalan kereta akhirnya yumna menabrak pintu masuk stasiun. 'haaaah untung masih pagi gak ada orang, haahaa' batin yumna. Sedang diseberang sana ada yang terkekeh melihat Yumna terjatuh menabrak pintu masuk, namun merasa kasihan. Penampilannya saat ini terlihat berantakan, tapi gadis ini selalu cuek dengan penampilannya. Dia juga gadis mandiri yang tidak peduli meski kemana-mana seorang diri. Bahkan ketika dia bosan, tak jarang untuk pegi ke mall, toko buku, atau kuliner seorang diri. Pagi itu, dia berencana untuk pulang ke rumah orangtuanya yang berada di Malang menggunakan kereta seperti biasa. Ya, sudah beberapa tahun ini yumna merantau ke surabaya untuk bekerja dan belum sempat pulang beberapa bulan ini. *dalam gerbong kereta... '16D kan? bukankah ini tempat dudukku? kok ada orangnya si?' batin yumna dengan kesal karena tempat itu sudah ia pilih melalui aplikasi. 'Sengaja pesan samping jendela malah dipake orang, huuuhhh'. Orang itu menghadap ke jendela dan mendengarkan musik, tak menyadari kedatangan Yumna karena sudah tertidur. Akhirnya Yumna mengalah dan duduk disebelahnya. Karena hari masih terlalu pagi, yumna pun memasang headset dan memejamkan mata. Saat terbangun, dia merasa ada sepasang mata memperhatikannya. Yah benar saja, orang yang duduk disebelah melihatnya. tanpa sadar ternyata Yumna menyenderkan kepala dibahu orang itu. siapa orang itu ? dan bagaimana kisah Yumna selanjutnya? Yuk simak. Ada juga kisah perjuangan Yumna di Novel Surat Cinta Dari Allah.

ElLail888 · Teen
Not enough ratings
58 Chs

Diluar Rencana (2)

"Karena Tata dipertemukan dengan mas Arsya diwaktu terbaik. Meskipun banyak rintangan sebelum akhirnya bertemu dan jatuh cinta dengan mas Arsya, pada akhirnya Allah memilihkan lelaki yang terbaik untuk mendampingi Tata. Terima kasih telah hadir dikehidupan Tata, terima kasih telah berhasil mencairkan kebekuan hatiku" ucap Yumna dengan sungguh-sungguh.

"Wah dapat kata-kata dari mana? Kok malah sekarang kamu yang so sweet gini dek?"

🔹🔹🔹

"Ih orang lagi serius juga"jawab Yumna

"Ya sudah lanjutkan"Arsya mengalah dan membiarkan Yumna melanjutkan kata puitisnya

"Mas tahu tidak kalau pertemuan kita tidak ada yang kebetulan, Tata percaya bahwa kita dipertemukan dengan maksud dari Allah. Hanya saja kita yang tidak menyadari itu"

"Mas juga percaya itu, buktinya dulu mas tertarik dengan seseorang yang bahkan tidak mas kenal padahal dia sedang menunggu kekasihnya di stasiun. Tapi kun fa ya kun ternyata Allah mengirimkan wanita itu sebagai calon istri mas dan semoga sampai jannah Nya, pertemuan yang seperti tanpa sengaja kan? tapi itulah rencana Allah. Allah akan mempertemukan jika sudah waktu Nya. Bahkan kita sama-sama kehilangan tapi kita sama-sama saling menyembuhkan"ucap Arsya dengan sungguh-sungguh

"Waaah Tata?" wajah Yumna sudah bersemu merah mendengar itu

"Iyalah calon istri mas ya Tata, siapa lagi?" "Tata juga sangat bersyukur Allah kabulkan do'a-do'a Tata. Mas Arsya sadar tidak bahkan orang-orang yang kita kenal juga saling terhubung"

"Iya kamu bener, kok mas baru sadar ya?"

Mereka bercengkrama dan terlibat obrolan panjang lebar meluapkan rindu karena beberapa hari tidak saling bertukar kabar. Pernikahan yang seharusnya dilaksanakan 3 minggu lagi harus ditunda karena instruksi Pemerintah dilarang bepergian jauh dan mengadakan pesta untuk menghindari kerumunan. Yumna juga sudah menghubungi keluarganya di rumah jika lebaran tahun ini tidak bisa pulang ke Malang. Satu bulan kemudian bulan suci Ramadhan tiba, bulan Ramadhan pertama dalam keadaan yang berbeda. Masyarakat Indonesia melaksanakan dalam keadaan serba sendiri. Bahkan kegiatan tarawih masih dilarang karena akan mendatangkan kerumunan. Bagi para perantau momen tahun ini menjadi sangat menyedihkan karena tidak bisa mudik ke kampung halaman termasuk Yumna. Satu bulan kemudian, Idul Fitri resmi diumumkan oleh Pemerintah tapi banyak karyawan yang masih bekerja termasuk Yumna meskipun bekerja dari kos. Di sela istirahat, Yumna menyempatkan diri untuk menghubungi keluarga di Malang.

"Assalamualaikum bunda, ayah"ucap Yumna di seberang dengan wajah sembab berkerudung dengan sedikit polesan lipstik dan bedak

"Waalaikumsalam gadisnya bunda, bagaimana nduk?

"Minal Aidzin Wal Faidzin ya bund, yah. Maaf jika Tata banyak salah sama bunda sama ayah"

"Sama-sama nduk, bunda dan ayah juga minta maaf ya. Semoga berkah dan Tata dalam lindungan Allah"

"Yakin tidak pulang nduk?"tanya bunda seraya menahan air matanya

"Ya mau bagaimana bunda, selain memang lockdown Tata masih banyak pekerjaan"

"Ya sudah yang penting kamu sehat selalu ya"

"Aamiin. Do'anya ya bund"

"Sudah hubungi mama dan papa belum nduk?"

"Rencana habis video call bunda sama ayah mau video call mama, papa dan mas Arsya. Eh atau Tata sambungkan sekarang aja ya bund? Biar sekalian sama ayah bunda juga"

"Boleh-boleh nduk"

Yumna menekan nomor mama dan Arsya untuk menyambungkan dalam silaturahmi virtual. Arsya juga tidak bisa pulang ke Yogyakarta dan belum bisa ke rumah bunda. Mereka berenam masih bertukar cerita dan meluapkan rindu, bagaimanapun ini kali pertama Idul Fitri tidak berkumpul di rumah. Bunda dan ayah juga sangat sedih tapi mau bagaimana lagi keadaan semakin hari semakin tidak terkontrol. Setelah selesai dengan kedua orang tua mereka, Yumna dan Arsya masih melanjutkan pembahasan secara pribadi.

"Are you okay?"tanya Arsya kepada calon istrinya

"Okay mas, Tata hanya ingin pulang bisa berkumpul dengan bunda dan ayah"

"Sudah jangan sedih ya, langit ikutan mendung tuh"

"Mulai deh bucinnya"

"Entah mas juga heran kenapa bisa sebucin ini, predikat pangeran cuek sudah hilang semenjak ketemu dengan wanita bernama Yumna Hanasta Briliannisa"

"Alhamdulillah, haha"

Arsya masih kebingungan dengan jawaban Yumna yang terkadang semakin membuatnya penasaran.

"Alhamdulillah Tata bersyukur tapi Tata juga sedih"

"Kenapa?"

"Tata bahagia bisa menjadi bagian kebahagiaan mas, begitu sebaliknya. Tapi sedih juga andaikan tidak ada pandemi ini, kita sudah menikah sebulan lalu kan mas?"ucap Yumna dengan nada sedih dan wajah hanya bisa tertunduk menahan kesedihan. Arsya masih terdiam, membiarkan Yumna mengungkapkan isi hatinya.

"Ini kali ke dua bagi Tata mas, meskipun konteksnya berbeda"ucap Yumna dengan air mata yang hampir tumpah

"Maafkan saya"

"Bukan mas, mas Arsya tidak salah hanya saja kadang Tata bertanya-tanya sama Allah. Apakah Tata belum pantas? Apakah banyak lagi yang harus Tata perbaiki? Apakah dosa Tata terlalu banyak? Apakah yang sebenarnya Allah siapkan untuk Tata?"

"Istighfar dek jangan sampai menjadi suudzon sama Allah. Allah tahu yang terbaik untuk hamba Nya. Dia lebih mengetahui yang kita tidak ketahui. Bukankah kemarin adek bilang kalau Allah mempertemukan diwaktu terbaik Nya? Mas percaya Insha Allah adek calon istri sholehah, Allah hanya menitipkan cobaan kepada adek karena tahu hanya kamu yang mampu melewatinya. Mungkin ini ujian pernikahan kita, katanya orang yang mau menikah banyak rintangannya" Arsya berusaha menenangkan calon istrinya yang sedang cemas.

"Astaghfirullahaladziim. Maaf ya mas Tata kebawa emosi. Makasih sudah mengingatkan Tata. Alhamdulillah Allah benar-benar mengirimkan pangeran yang sholeh seperti do'a Tata selama ini"

"Bukan mas yang sholeh tapi kita sama-sama memperbaiki diri ya sayang, insha Allah kalau sudah waktu Nya akan dimudahkan jalan kita untuk bersama. Semoga do'a-do'a kita dengan niat baik kita untuk beribadah, diaminkan oleh para malaikat."

"Aamiin ya robbal'alamiin. Hati Tata tenang sekarang. Makasih ya mas"ucap Yumna dengan bersungguh-sungguh

Arsya hanya tersenyum merasa lega dan berharap jika memang mereka berjodoh, bisa sama-sama memperbaiki diri sehingga bisa bersama sampai jannah Nya. Di umur yang hampir 29 tahun, Arsya tidak ingin berlama-lama pacaran itu kenapa dia segera mengkhitbah dan mengajak Yumna menikah.

"Kita sama-sama berdo'a semoga keadaan segera membaik, supaya kamu bisa pulang dan kita bisa segera melangsungkan pernikahan." Yumna masih terdiam, entahlah rasanya ada banyak yang memenuhi pikirannya sehingga tidak mendengar dengan jelas yang Arsya ucapkan

"Bagaimana mas?" Yumna merasa bersalah, untungnya Arsya sangat sabar menghadapi tingkah Yumna

"Kamu lagi mikirin apa? Kok malah melamun?"

"Bukan apa-apa mas, ada saatnya nanti Tata ceritakan ke mas Arsya ya"

"Ya sudah terserah saja."

"Tadi tanya apa mas?"

"Atau kalau setelah lebaran adek bisa pulang kita akad nikah dulu bagaimana?"

"Tata si terserah sama mas Arsya bagaimana, mas Arsya juga pasti masih sibuk di RS kan? Dan kalau keadaan belum membaik ya tidak masalah bagi Tata, yang terpenting akadnya kan mas? Lagian sebenarnya persiapan pernikahan kita juga sudah selesai"

"Iya dek, nanti kita bicarakan lagi, rundingkan sama orang tua kita juga. Insha Allah keadaan juga segera membaik"

"Amin ya Allah"

Mereka mengakhiri percakapan dengan pembahasan pernikahan dan saling melepas rindu. Bagaimanapun tidak baik terlalu lama berduaan meskipun hanya sebatas virtual. Arsya segera bersiap untuk berdinas siang dan Yumna juga melanjutkan pekerjaannya. Hari ini meskipun tanggal merah mereka masih harus lembur untuk melanjutkan tugasnya. Pasangan ini sama-sama sibuk bahkan di hari raya seperti sekarang.Yumna pun lebih suka bekerja di hari libur, setidaknya ketika berada di kantor dia merasa tidak kesepian.

"Insha Allah bulan depan pulang, Tata juga sudah sampaikan surat pengunduran diri ke pak Dimas. Mas hati-hati berangkat kerjanya, jangan lupa kabarin kalau sampai"

"Siap, kamu juga ya sayang"

Terima kasih pembaca masih setia membaca karyaku, tanpa kalian aku tidak akan semangat untuk menulis lagi. Bisa kasih komen dan masukannya ya untuk terus melanjutkan atau tidak. Maaf tidak bisa menyebutkan satu persatu. Love All.

Creation is hard, cheer me up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

ElLail888creators' thoughts