1 Prolog

Seorang gadis nampak duduk di bangku yang berada didepan koperasi. Ia memainkan sebuah pena yang ada ditangannya kemudian ia mulai menulis

_Sabtu,11Maret 2019

Aku berdiri sendirian. Tempat ini nampak ramai dengan siswa siswi yang membawa map. Lautan manusia ini sanggup bertahan lama hanya untuk mendaftarkan diri di sekolah ini, sekolah yang menjadi favorit hanya karena letaknya yang berada di kota.

Aku adalah satu dari sekian banyak orang yang mendaftar di sekolah ini, rasanya sungguh memalukan mengingat bahwa aku mendaftar disini hanya karena sekolah ini adalah sekolah favorit ketiga di kotaku. Meski menteri pendidikan telah mendeklarasikan bahwa tidak ada yang namanya sekolah favorit, tapi masyarakat yang masih awam tetap menganggap bahwa dengan menyekolahkan anak mereka di sekolah yang berada di kota maka secara otomatis mereka akan mendapatkan gengsi.

Sudah 3× aku datang kesini untuk melamar sekolah, sungguh pengorbanan yang luar biasa bagiku meski itu adalah hal yang biasa bagi kalian. Aku yang berasal dari pelosok desa pergi ke pusat kota yang jaraknya sekitar 20 KM dan hasilnya adalah nihil! bukankah itu menyebalkan?!

Aku bukan orang yang suka berharap, apalagi mengharapkan sesuatu yang aku sudah tahu tidak akan terjadi. Ya aku tidak diterima di sekolah pilihan pertama ku, aku dialihkan ke sekolah yang kedua, tepatnya pilihan kedua. Mulanya aku kecewa tapi ketika aku datang ke sekolah yang menerimaku kupikir itu tidak buruk.

Sekolahku dekat dengan kota, tetapi banyak yang mengatakan bahwa sekolahku itu sekolah alas(seperti hutan),itu tidak masalah untukku lagi pula semua sekolah negeri itu sama, kalau bersekolah hanya mencari gengsi, untuk apa? bukankah semuanya itu sekolah pemerintah, seharusnya sebagai pelajar kita tidak perlu menyombongkan diri!

Ketika aku mendaftar ulang di SMA aku bertemu dengan teman-teman SMP ku, mungkin sedikit melegakan rasanya, setidaknya bukan aku saja yang terlantar di sekolah ini.

Aku tidak tahu. Sungguh aku tidak tahu, entah apa yang akan ku alami di sekolah ini, sekolah yang tidak pernah terlintas di benakku sama sekali akan menjadi sekolahku, bahkan sebelumnya aku tidak tahu ada sekolah seperti ini.

Mungkin aku akan merasakan cinta seperti novel novel cinta yang pernah ku baca atau mungkin jadi bahan bullying atau jadi bahan tertawaan kakak kelas🙄_

_Aku akan tahu setelah ini_

avataravatar
Next chapter