webnovel

Xiao Xing Xing

" Pfffttt ... Kamu bilang ini jahat? Aku tak menyangka kamu senaif ini! Neraka ini kamu yang menciptakan! Kata Feng Jiang Ming Malam itu, Xing Xing berjalan dengan gemetar lalu jatuh di lantai. Sangat sulit mengingat apa yang baru saja terjadi. Pantulan cermin memperlihatkan wanita berpakaian compang camping dengan noda darah. Wajahnya sungguh amat berantakan. Beberapa tanda merah dan lebam ada di tubuhnya. Ya, dia telah pergi dari sejam yang lalu. Pada awalnya Xing - Xing berusaha tegar menghadapi yang barusan di alami. Matanya melekat begitu pintu itu terbuka dengan paksa. Tiga laki - laki bertubuh tegap menggendongku paksa. Belum sempat membuka mulut, milik lelaki itu masuk kedalam semua yang lubang yang ia miliki. . . . Pantulan cermin memperlihatkan kecantikanku yang begitu menawan. Aku sudah siap dengan baju perangku. Xiao Xing Xing ... Itulah namaku! Akulah ratu pertama di kerajaanku. Tiada siapa yang berani menolakku. Bahkan banyak raja yang mendengar tentangku datang untuk berusaha meminangku atau menginginkanku melayani mereka di ranjang. Taktik mereka sungguh kotor dan menjijikan! Mereka akan berakhir bersujud di kakiku meminta pengampunan atau pergi ke liang kubur! . . . Aku berlindung dibalik topeng ini selama hidupku. Aku terperangkap dalam istanaku yang megah yang dibuat ayah dan ibunda. Ibunda telah memutuskan meminum racun begitu Baginda raja gugur di perjalanan menuju medan perang. Kakiku lemas mendengar semua ini. Aku tak punya keberanian mengatakan ini. Akulah sang putra mahkota bertopeng, Feng Jiang Ming yang akan membalas dendam pembunuh Baginda Raja.

lodaniella · Fantasy
Not enough ratings
51 Chs

Hati Dapat Berubah (3)

Xing Xing (2) telah sadar. Tubuhnya terasa sangat lemah setelah melahirkan kedua anaknya. Dia tak tau berapa lama dia terlelap. Di sampingnya masih ada Jiang Ming yang sedang terbaring. Wajahnya sangat tenang dan damai.

"Kau sudah bangun Paduka Ratu? Perlukah saya memanggil tabib?" Tanya Ni Yu begitu melihat dia telah sadar.

"Tidak perlu. Aku baik baik saja. Mengapa Jiang Ming tertidur disini? Di mana kedua anakku? Kemana juga Wei Su dan kakek?" Tanya Xing Xing kebingungan

"Apa kau tidak ingat paduka? Kau telah melakukan langkah berani dalam pertemuan para dewan dan menteri tadi."

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Xing Xing (2) dengan nada bingung sekaligus kaget.

Ni Yu menceritakan semua yang terjadi tadi. Seolah olah semua hal itu di lakukan oleh Xing Xing (2). Xing Xing (2)  yang mendengar hal itu merasa kaget sekaligus bertambah bingung. Apa lagi dengan keadaan suami dan ayah anaknya yang sedang pingsan begini.

"Panggilkan tabib, Ni Yu. Sepertinya ada yang salah dengan diriku."

"Baiklah paduka."

Segera setelahnya, tabib datang dan memeriksa Xing Xing. Seperti yang telah di perintahkan, tabib itu datang dan berbicara sesuai yang di perintahkan.

"Paduka baik baik saja. Saya akan memberikan ramuan agar paduka lebih baik lagi dan segera pulih. Mengenai ingatan paduka yang hilang, mungkin saja itu adalah efek dari kehamilan dan kelahiran pangeran dan putri yang luar biasa." Jelas tabib dengan mata tidak berani menatap Xing Xing.

"Lalu bagaimana dengan keadaan suamiku dan jendral?" Tanya Xing Xing kawatir sekaligus curiga

"Mereka akan baik baik saja paduka. Setelah 12 jam mereka akan terbangun." Jawab tabib terbata bata

"Apakah aku yang memerintahkan membuat dan memberi ramuan itu?"

"Tentu saja paduka, mana saya berani tanpa seijin paduka."

"Lalu mengapa kau tidak berani menatapku?" Tanya Xing Xing (2) curiga

"Maaf paduka. Saya hanya sedikit takut dengan kejadian tadi. Terlalu banyak yang tewas di depan mata saya" Sambil menundukkan kepalanya

"Hmmmn baiklah. Kau boleh berlibur. Sebagai gantinya bawa muridmu yang berbakat untuk merawatku dan orang orang yang selamat."

"Baik paduka" jawab tabib segera pergi

 😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Gua itu terlihat misterius dan gelap. Gua itu memiliki lorong yang sangat panjang. Laki laki itu membawa obor membimbing jalan Xing Xing. Sampai akhirnya dia menemukan cahaya dan segera mempersilahkan Xing Xing (1) masuk.

Sementara lelaki itu meletakan obor di dinding, Xing Xing(1) langsung masuk. Melihat seorang pria telah duduk menunggunya, dia langsung berlari seperti anak kecil.

Xing Xing langsung mendarat dan memeluk laki laki itu dengan erat. Begitu pula laki laki itu yang juga membalas pelukan itu dengan erat.

Semua image dan ketegasannya sirna dalam sekejab. Laki laki yang di belakangnya hanya dapat tersenyum melihat tingkah Xing Xing.

"Ehhmmnn .. Maaf menyela biarkan saya keluar dulu. Permisi" sela pria di belakang Xing Xing (1) sebelum menghilang dari ruangan itu.