1 Ep. 1

"Dirr..."

"Diraaaa... Bangunn woii, lu ga sekolah?" ucapnya sangat keras

"Apa sihh Sal?"

"Lu ga sekolah? Buruan mandi sono"

"Bentar lagi etdah"

"Udah jam 8 pea"

"Yaudah sih biarin biasanya juga telat"

"Yauda sih iya"

"Lu ga ngampus?"

"Huwaaaaaa😭😭 gmn ini?"

"Gimana apanya?"

"Daniel"

"Daniel kenapa?"

"Daniel ganteng"

"Udah tau gua daniel ganteng, kirain kenapa"

"Dia nembak gua"

"Wtf"

"Kok wtf?"

"Dia ga cocok sama lu"

"fakk.."

   Kalo kalian nanya hubungan gua sama salma, jadi salma itu kaka gua, iya kita saudara cuma beda 2 tahun, tinggal 1 rumah berdua doang.

   Ayah bunda gua? Mereka tinggal di Bali, jauh? Emang. Tapi mereka lumayan sering kesini kok. Sebulan sekali, ngecek doang kita masih hidup apa ngga, takutnya mati dua duanya garagara berantem, wk.

.

.

.

"Adiraaa..."

"Apa?"

"Buruan mandi!"

"Iyaiya"

"Geceee"

"Y"

   Selesai gua mandi, gua siap siap buat berangkat sekolah, selesai siap siap, gua langsung rapihin kasur, dan segera pergi, tunggu... Ada yg ketinggalan, apa ya? Oh iya, gelang, gelang gueee...

"Ihh gelang gua dimana sih?"

"Nyari apa lo?"

"Gelang, gelang gua"

"Yang emas putih?"

"Iya"

"Mata lo buta?"

"Cari yang bener" ucap salma ngegas dan langsung keluar dari kamar gua

"Dimana sih?!"

   Melihat ke atas lemari, nahh itu dia, gua langsung ngambil gelang itu sebelum gerbang sekolah... Ngapain juga buru buru, orang udh telat.

.

.

.

"hufftt... Akhirnya sampe"

"Gada satpam kan?"

"Bagus dehh"

   Akhirnya gua manjat pager kaya biasa.

'Brukkk...'

"Aduh sakit..."

"Gua gabisa jalan, gmn dong?"

"Pendaratan yg kurang tepat ya?"

   Siapa dia? Gua ga kenal dia, gua pun menoleh ke arahnya untuk mengetahui siapa dia.

"S..siapa ya?"

"Lo ga kenal gua? Gamungkin"

"Beneran, lo siapa emang?"

"Kenalin gua Rasya, kapten basket, perwakilan olimpiade ipa, Wakil pmr, dan..."

"Apa?"

"Ketua osis"

"E..ehh jadi lo ketosnya, hari ini ganteng banget deh, gua pergi dulu ya dah"

"Eitss.."

"Ayo ikut gua ke ruangan"

"E..ehh pliss dong, point gua udh banyak, kalo dikeluarin gmn?"

"Udh gausa bnyk bacot, ikut aja"

"Ckck, yaudah sihh"

.

.

.

"Mau kemana sih? Kan ruangan osis udh lewat"

"Nahh sampe.."

(Ohh ruangan pmr, ngapain kesini ya?)

"Mana luka lo?"

"E..ehh luka?"

"Iya, yg tadi jatoh"

"O..ohh luka itu, disini" sambil menunjuk lutut gua

"Tunggu bentar disitu, gua ambil obat sama plester nya dulu"

"Okee"

.

.

.

"A..awwwww"

"Sakit tau"

"Yaudah sih maap"

"Yayaya"

.

.

.

"Dah, selesai, sana ke kelas"

"Gua ga dapet point?"

"Mau?"

"Ga lah"

"Tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"Mulai besok dan seterusnya lo ga boleh telat lagi"

"Oke"

"Dann"

"Apa lagi?"

"Gua yg anter jemput lo, deal?"

"Hahaha, kaya supir aja, gausa repot repot, gua naik taksi aja"

"Ohh oke, point lo udh bnyk loh"

"E..ehh okeoke, deal"

"Yaudah sekarang lo boleh ke kelas"

"Mm.. Makasih ya"

"Iya"

avataravatar
Next chapter