webnovel

Pertarungan Pertama

Dengan kunci berat di tangan ku, dan sinar matahari pagi yang baru saja menyinari langit, aku dan Tanaka-san memutuskan untuk kembali ke situs. Sistem telah memberi tahu ku tentang bab berikutnya yang harus ku hadapi, tetapi sebelum itu, aku perlu memahami lebih lanjut tentang fitur lain dari sistem ini terutama toko yang belum ku jelajahi.

Setelah kembali ke perpustakaan, aku duduk di depan komputer lama di ruang kerjaku, mengaktifkan perangkat yang ku temukan. Layar menyala dan menu interaktif muncul dengan berbagai pilihan: Misi, Inventory, Poin Wawasan, dan Toko. Ku klik "Toko."

Sebuah daftar item muncul di layar:

Potion Penyembuhan (10 Poin)

Potion Racun (15 Poin)

Senjata: Pedang Pendek (20 Poin)

Gulungan Sihir: Api (25 Poin)

Perisai Kecil (30 Poin)

Ku periksa poin yang ku miliki sekarang telah mencapai 30 poin setelah menyelesaikan misi terakhir. Ini memberi ku sedikit lebih banyak pilihan untuk dipertimbangkan. Akhirnya, ku memutuskan untuk membeli Potion Penyembuhan dan Senjata: Pedang Pendek untuk menyiapkan diri lebih baik menghadapi apa pun yang akan datang.

Setelah memilih kedua item tersebut, transaksi selesai, dan perangkat itu berbunyi pendek. Notifikasi muncul: [Potion Penyembuhan dan Pedang Pendek telah ditambahkan ke Inventory Anda.] Aku memeriksa bagian Inventory, dan benar saja, kedua item itu sudah tercatat di sana, siap digunakan kapan pun dibutuhkan.

"Sistem ini semakin kompleks," gumam ku, masih terheran-heran dengan teknologi yang tampaknya berada jauh di luar apa pun yang ku kenal sebelumnya.

Tanaka-san, yang telah mengamati sejak kami kembali, tampaknya juga terpesona. "Midori, ini bukan hanya tentang bertahan dalam game... ini tentang memahami cara kerjanya. Mungkin kita harus mencari tahu lebih banyak tentang siapa yang membuat sistem ini dan mengapa?"

Aku mengangguk. "Kamu benar, Tanaka-san. Aku merasa ini lebih dari sekadar game. Ada maksud di balik ini. Dan aku harus tahu mengapa aku terpilih."

Dengan potion dan pedang baru di inventory ku serta kunci di kantong ku, aku merasa sedikit lebih siap menghadapi apa pun yang mungkin dilemparkan sistem berikutnya kepada ku. Namun, pertanyaan yang lebih besar tetap menggantung di udara siapa di balik ini semua, dan apa tujuan sebenarnya dari permainan misterius ini?

Kami memutuskan untuk kembali ke situs dimana kunci ditemukan. Mungkin, di sana, tersembunyi lebih banyak petunjuk atau artefak yang bisa membantu kami memecahkan misteri yang lebih besar ini.

Perjalanan kami kembali ke situs arkeologi tempat kami menemukan kunci tersebut terasa lebih berat kali ini, seolah-olah setiap langkah membawa beban harapan dan ketakutan yang tak terkatakan. Namun, dengan potion penyembuhan dan pedang pendek yang baru saja ku peroleh dari toko sistem, aku merasa lebih siap menghadapi ancaman apa pun yang mungkin muncul.

Sesampainya di sana, kami tidak perlu menunggu lama sebelum sesuatu yang tak terduga terjadi. Tanah di bawah kami bergetar, dan dari dalam tanah muncul sebuah makhluk yang tampak seperti gabungan antara tanaman dan reptil, dengan sisik yang mengkilap dan duri yang tajam.

Sebuah notifikasi muncul di hadapanku.

[Polluted Land Wyrm: Level 1. Berhati-hatilah!]

"Tanaka-san, bersiap!" seru ku, sambil mencabut pedang pendek ku dari inventory.

Pertarungan itu keras dan cepat. Aku menggunakan kombinasi dari manuver cepat dan serangan yang diarahkan ke titik lemah makhluk itu yang terlihat dari panduan sistem. Setelah beberapa menit yang menegangkan, dengan bantuan potion penyembuhan, kami berhasil mengalahkan makhluk tersebut.

Seiring kejatuhan monster itu, sistem memberikan notifikasi baru.

[Selamat! Anda telah naik ke Level 2. +1 Poin Skill diterima. HP dan MP direset menjadi penuh. XP yang dibutuhkan untuk naik ke Level 3: 50 poin.]

"Wow, jadi ini bagaimana sistem leveling bekerja," kata ku sambil mengakses menu skill untuk melihat opsi yang tersedia. Menu tersebut menawarkan berbagai skill, dari peningkatan fisik hingga kemampuan magis. Setiap skill membutuhkan sejumlah poin skill untuk diaktifkan. Memilih dengan bijak sangat penting karena akan menentukan gaya bertarung dan strategi dalam jangka panjang.

Aku memilih untuk menginvestasikan poin skill pertama ku ke dalam Penguatan Serangan, sebuah skill yang meningkatkan damage fisik yang ku berikan kepada musuh, memikirkan bahwa hal itu akan membantu dalam pertarungan mendatang. Setelah memilih, sistem mengonfirmasi: [Skill Penguatan Serangan telah diaktifkan.]

"Kita harus berhati-hati, Tanaka-san. Aku rasa ini hanya awal dari apa yang akan kita hadapi," aku mengingatkan, merasakan tanggung jawab yang semakin besar untuk melindungi kami berdua dan memecahkan misteri di balik sistem dan peristiwa aneh yang terjadi di sekitar kita.

Dengan kekuatan baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sistem beroperasi, kami berdua merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan selanjutnya yang mungkin muncul di jalan kami. Di balik pikiran kami, kami tahu bahwa misteri yang lebih besar masih menunggu untuk dipecahkan, dan setiap pertarungan yang kami menangkan membawa kami satu langkah lebih dekat untuk mengungkap kebenaran.

Matahari sudah hampir tenggelam, memberikan cahaya kuning pucat yang berpendar melalui celah-celah reruntuhan kuno tempat kami mencari petunjuk berikutnya. Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah yang baru digali, dan di antara reruntuhan tersebut, sebuah kuil tersembunyi mulai terbuka bagi kami.

"Kita harus hati-hati, mungkin ada lebih banyak makhluk seperti Wyrm tadi," kata ku kepada Tanaka-san, sambil mengaktifkan sistem deteksi yang memperlihatkan tanda-tanda kehidupan di sekitar kami. Tidak lama setelah itu, sistem memberikan peringatan lain.

[Monster mendekat: Shadow Creeper - Level 2. Siapkan dirimu!]

Matahari sudah hampir tenggelam, memberikan cahaya kuning pucat yang berpendar melalui celah-celah reruntuhan kuno tempat kami mencari petunjuk berikutnya. Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah yang baru digali, dan di antara reruntuhan tersebut, sebuah kuil tersembunyi mulai terbuka bagi kami.

"Kita harus hati-hati, mungkin ada lebih banyak makhluk seperti Wyrm tadi," kata ku kepada Tanaka-san, sambil mengaktifkan sistem deteksi yang memperlihatkan tanda-tanda kehidupan di sekitar kami. Tidak lama setelah itu, sistem memberikan peringatan lain: [Monster mendekat: Shadow Creeper - Level 2. Siapkan dirimu!]

Dari balik batu besar di kuil, muncul makhluk gelap yang bergerak lincah dengan tentakel yang menyerupai bayangan. Makhluk itu mendesis, dan tentakelnya meluncur cepat mencoba menjangkau kami.

Tanaka-san mengambil posisi bertahan, sementara aku bersiap untuk menyerang. Aku mengingat pelajaran dari pertarungan sebelumnya, memanfaatkan kemampuan 'Penguatan Serangan' yang baru saja kuaktifkan.

Monster itu cepat, setiap gerakan membawa ancaman baru. Aku menghindar ke kiri, lalu ke kanan, mencari celah untuk menyerang. Tentakelnya yang tajam menghantam tanah, meninggalkan bekas yang menunjukkan betapa berbahayanya serangannya.

Dengan pedang di tangan, aku menunggu sampai salah satu tentakelnya melesat mendekat, lalu dengan gerakan cepat, aku memotongnya. Teriakan kesakitan terdengar dari makhluk tersebut, dan sejenak, ia terhuyung, memberikan kesempatan ku untuk menyerang lagi.

Aku melompat ke depan, mengarahkan serangan ke pusat massanya, mengabaikan rasa sakit di lengan ku yang tergores. Dengan beberapa serangan beruntun, dipandu oleh indikasi sistem, aku berhasil mengurangi HP monster itu hingga sangat rendah.

Namun, sebelum aku bisa melancarkan pukulan terakhir, Shadow Creeper meluncurkan serangan balasan, mendorongku mundur beberapa langkah dan membuatku terdesak. HP ku hampir habis, dan aku segera membuka inventory untuk menggunakan potion penyembuhan.

Seusai minum potion, HP ku terisi kembali, dan aku merasa kekuatan mengalir dalam diri ku. Melihat kesempatan ini, aku menerkam, memanfaatkan momen kelemahan monster yang sekarang bergerak lebih lambat karena luka-lukanya. Dengan serangan akhir yang kuat, aku berhasil melumpuhkan Shadow Creeper, yang jatuh tak berdaya, menguap menjadi asap hitam dan meninggalkan beberapa item dan XP.

Sebuah notifikasi muncul: [Selamat! Anda telah mengalahkan Shadow Creeper. +20 XP. Item ditemukan: Dark Essence, Healing Potion.]

Tanaka-san tersenyum lebar, menepuk bahu ku, "Kau melakukannya, hebat sekali! Tapi kita harus bergerak cepat sebelum lebih banyak yang datang."

Mengambil nafas dalam-dalam, aku merenungkan pengalaman yang baru saja kami lalui, menyadari betapa setiap pertarungan membantu kami mengerti lebih dalam lagi tentang sistem dan batasan kami sendiri. Dengan item baru di inventory dan kepercayaan diri yang semakin bertambah, kami melanjutkan pencarian kami, menyusuri lorong-lorong kuil yang misterius dengan kewaspadaan tinggi, siap untuk tantangan selanjutnya.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Jitong766creators' thoughts