webnovel

WORLD OF TRONE : LONLY KING

komentar nya yak bro, kalo ada yang kurang atau gimana biar gw makin semangat lanjut ceritanya. ia yang sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri kali ini menjalani kehidupan yang berbeda dalam dunia game. slammet terjebak dalam kepribadian nya yang sudah tidak percaya siapapun, menjadikan nya orang yang tidak bisa mempercayai siapapun selain dirinya namun karena saran ia menjalani kehidupan baru di dunia yang baru dari posisi bawah. mampukah ia berubah dan mengembalikan kepercayaan nya ? 18+ kalo mau baca banyak adegan ++ kata-kata mutiara dll

Greenap · Games
Not enough ratings
20 Chs

Chapter 16 sisi lain

Aku yang melakukan pelatihan singkat dengan tetua, ia terkejut dengan pencapaian ku.

Aku menunjuk panah listrik ku, mengubah nya menjadi padat atau memecah nya menjadi banyak.

Ia memberikan lagi tips tentang mana, dimana kita memanipulasi mana lepas dan menggunakan nya sebagai mana milik kita.

Ia mencontohkan dengan membuat langsung sebuah bola api tanpa proses pengumpulan mana, ia langsung memadatkan kumpulan mana api tanpa membuat sebuah inti.

Aku berusaha untuk meniru nya namun masih gagal, frustasi karena gagal aku berfikir sejenak dan di kaget kan dengan suara pesan masuk.

[ Kami sudah berada di alun-alun, pemimpin ] pesan dari Cold rock.

" Hmm orang ini ikut juga ternyata " menutup pesan itu dan segera bersiap.

Dalam perjalanan ke alun-alun aku melihat statistik item yang aku dapat dari pertarungan kemarin.

{ ITEM EQUIPMENT }

Cloak

LEVEL : 20

NAME : Night Shadow

SKILL AKTIF :

- Night Blessing :

bergerak dalam bayangan meningkatkan kecepatan berlari 100% dan menjadi senyap.

Duration : 1 menit

SKILL PASIF :

menghilangkan hawa keberadaan saat tidak bertarung.

" Ini mah jubah yang cocok untuk pembunuhan " aku tersenyum setelah melihat statistik jubah yang saat ini ku pakai.

Setelah beberapa menit aku menemukan anggota guild dengan lambang awan merah darah dari guild Red Sky, terlihat cold rock dan yang lain mencari ku dengan ciri-ciri yang telah ku sebutan.

" Benar saja jubah ini berfungsi " aku berdiri tidak jauh dari mereka namun tanpa terdeteksi aku perlahan mendekat.

Ada seorang assassin yang menemukan ku dan memberitahu teman-teman nya, memang job assassin cocok saat misi spionase atau pelacakan.

" Yow maaf menunggu " aku menyapa mereka yang tampak bersiap.

" Pemimpin " mereka serentak memberikan hormat padaku.

Aku lekas mempelajari statistik mereka dan membagi tugas masing-masing, dan lekas meninggalkan alun-alun.

Di sebuah gang pojok alun-alun terlihat 2 orang berjubah sedang bercakap.

" Ekor hitam ? "

" Benar itu, aku telah membuntuti dari distrik satu saat keluar dari Greja ia nampak dekat dengan kesatria suci itu "

" Bagus, kita akan menangkap nya dan jadikan sandara " pria dengan tubuh yang besar memberikan perintah pada orang berjubah.

Terlihat mereka menggunakan sebuah kalung tengkorak dengan satu mata pecah.

Slammet saat ini telah sampai di pintu masuk Dugeon, dengan mutu gua yang cukup besar itu tampak gelap dan dalam.

" Baiklah sesuai informasi yang aku dapat, gua ini cukup banyak cabangnya namun yang pasti bos berada di lantai paling bawah "

" Sesuai pembagian kelompok Pathfinder kita berpencar dan kembali ke jalan utama dalam 10-15 menit, kalau buntu segera kemabli dan jika masih ada jalan jelajahi 10 menit kalau dalam 15 menit masih lanjut segera laporkan " aku menjelaskan ulang rencana pencarian jalan.

" Kita masuk ! " Melihat semua sudah mengerti aku segera memulai ekspedisi.

Penjelajahan dugeon tidak sama setiap saat, semua bergantung pada player yang masuk, statistik, level, dan kemampuan player itu sendiri jadi informasi yang bisa di bagi hanya bagaimana dugeon itu berjalan.

Dalam 7 jam pencarian jalan kami telah menjelajahi 1/2 dugeon, dengan monster yang berubah-ubah menghasilkan banyak drop item.

Kami memutuskan beristirahat untuk mengisi mana dan konsentrasi kami lagi setelah 7 jam penjelajahan dan pertarungan.

Aku sendiri sekarang telah naik level cukup banyak, dengan rubah kemarin pun sudah bagus di tambah ini.

[ ~PLAYER~ ]

Name : WhiteFeb

Job : Warior

Level : 18

Tier : 1

Title : FIRE MASTER

BASIC STAT

HP : 1790/1790 MP : 811/811

STR : 21 INT : 37

AGI : 19 DEX : 24

SPESIAL STAT

ATK : 129 MATK : 141

LUK : 1 VIT : 13

CRTD : 1% CRTR : 1%

DEF : 73 MDEF : 94

[ ~ ♦ ~ ]

" Kenaikan ini cukup berimbang, dengan kemarin aku banyak bergerak dan memainkan sihir menaikan stat kelincahan ku, sedangkan saat ini aku bertarung dengan pedang karena tempat yang sempit "

Selesai beristirahat kami melanjutkan perjalanan, saat ini sudah tidak banyak cabang lorong, hanya saja monster yang keluar lebih banyak dan kuat.

" Cold dan yang lain ambil agro, mage dan Healer bantu guardian. Warior jaga barisan tengah, Archer dan asasain mengambil serangan " aku segera membagi formasi saat 4 buah monster belalang mendekat.

Dengan guardian menahan barisan depan, kami Warior menjadi tembok kedua untuk menangani monster yang lepas agro dan menjaga mage sebagai pusat damage setelah assassin dan Archer.

Dua monster telah tumbang, satu monster memekik seperti memanggil bantuan dan benar saja 7 monster lain datang.

" Yahh kampret bawa circle " aku mengerutkan kening karena datang monster lain.

" Pemimpin, kami tidak bisa bertahan lama cidera guardian lain sudah cukup parah " cold berteriak sambil menahan 2 monster yang menyerang.

(Brakk)

Guardian yang cidera terlempar ke dinding gua dan membuatnya pingsan, dan monster yang lain segera menghampiri untuk menyelesaikan pekerjaan temannya.

" Pemimpin ? " Para Archer kaget melihat ku berbalut listrik, aku sebenarnya tidak ingin menggunakan kekuatan ini lagi mengingat waktu itu membuat tubuhku hampir hancur.

Namun karena tidak punya pilihan aku mengeratkan gigi dan mencengkeram erat pedang ku, aku tidak melakukan pelapisan tubuh dengan lebih teratur tidak seperti sebelumnya.

(Zettt)

Aku langsung menghilang dari tempat ku berasal meningkatkan after Mirage dan cipratan kilat.

Dalam sekejap aku tiba di depan monster yang mengerubungi tubuh guardian yang pingsan, dan menebas kepala mereka hingga putus.

4 kepala langsung mengelinding di tanah dan cairan kental seperti darah berwarna kuning terpancar dari tubuh monster yang ku penggal, kejadian itu hanya terjadi selama 2 detik, aku menghilang, muncul, dan monster mati.

" Bgst! Sakit bgt " aku menghentikan listrik di tubuhku, tampak kulit ku banyak yang sobek dan darah mulai mengucur dari luka-luka itu.

Setelah kematian 4 monster, 2 monster bergabung dengan mayat yang lain setelah di bombardir dengan serangan anggota party.

" Kalian semua hentikan dan rawat diri kalian " aku melangkah perlahan ke depan guardian dan membuat semuanya diam karena tidak paham maksudku.

" Pemimpin sebaiknya kau mundur dan di obati oleh Healer " cold mencoba mencegah ku dan memberikan ku saran.

" Diam lah dan ikuti perintah ku ! Kalian semua ! " Aku yang termakan emosi ku karena rasa sakit membentak mereka.

" Baik ! " Mereka semua serentak berteriak dan segera berkumpul untuk mengobati luka-luka mereka semua.

Monster yang tersisa 3 itu diam sesaat, mungkin karena aku mengeluarkan aura kemarahan dan haus darah ku mereka sedikit menjadi pintar.

" Kalian mau mati aja atau mati dengan rasa sakit ? " Aku memperhatikan luka sobek di lengan ku dan menjilat nya.

" Ahh ini dia sayang, rasa yang paling aku suka " dengan kebencian yang selalu aku pendam, terkadang kewarasan ku hilang karena rasa sakit membuka simpanan kebencian ku.

Dua monster datang menghampiri ku, dan dengan santai aku menahan satu capit mereka dengan tangan kosong dan menebas yang lain hingga putus.

Terdengar suara tulang patah dari tangan kiri ku karena menahan beban serangan tanpa menguatkan tubuh ku, namun aku tidak peduli dan cenderung nostalgia dengan perasaan itu.

" Ah benar begitu kau tau cara memuaskan seseorang " monster yang capit nya kutebas putus memekik seperti kesakitan.

Dengan memanfaatkan capit sebagai pegangan, aku menariknya kebawah dan membuat monster setinggi 4 meter itu jatuh dan membawa ku melayang ke udara.

Dengan memutar tubuh ku, aku menebas kepala monster yang telah buntung sebuah kepala mengelinding dan tubuh besarnya segera jatuh menyebabkan sedikitnya guncangan.

Memanfaatkan gaya tarik bumi aku jatuh dan membelah dua monster yang mematahkan lengan ku.

( Palngk )

Pedagang ku retak saat membentur lantai gua, itu tampak akan hancur bahkan dengan benturan pelan.

Dengan temannya terbunuh secara tragis, monster terakhir berbalik dan akan pergi namun tidak akan kubiarkan.

" Mau kemana kau ? " Aku melemparkan pedagang ku dengan melapisi nya api membuat putus satu kaki monster tersebut.

" Aku pikir aku tidak bisa menyiksa mu tanpa senjata " aku berjalan gontai menuju monster yang saat ini merangkak dengan satu kaki.

Aku Melompat ke atas tubuhnya dan langsung menendang hingga patah kaki yang lain.

" Kalau tidak bisa memotong maka akan ku cabut dasar sialan ! " dengan cepat aku meraih capit yang berusaha menyerang ku dan mencabutnya.

( Krraakkk )

Suara saat aku mencabut bagian tubuh belalang itu satu-persatu, ia tampak memekik kesakitan.

" Woi ayo lah, ini baru satu tangan mu " aku bermain-main dengan capitnya dengan memukul-mukul kan itu ke wajahnya.

Setelah itu aku melanjutkan ke bagian yang lain, monster itu sudah tidak memekik mungkin karena ia telah benar-benar sekarat dan di ambang kematian.

" Baru beberapa ronde namun telah menyerah, kau benar-benar pelacur murahan " aku meraih kepalanya dan mencabut dengan perlahan memastikan ia merasakan setiap detiknya.

Pembantaian itu berkahir dengan sunyi, bahkan para penonton hanya terpaku dengan ngeri namun aku tidak memperdulikan mereka.

" Ha ha ha ! Dasar hewan bodoh ! " Aku tertawa keras sebelum jatuh pingsan karena menahan rasa sakit dan tetap bergerak.

Di saat aku pingsan para anggota guild yang sedang mengobati ku saling bercakap.

" Pemimpin kita benar-benar psikopat, namun ia psikopat yang kuat " seorang Healer yang sedang mengobati slammet berkomentar.

" Be.. benar ia orang yang kuat sekali " cold rock terbata berkata karena ia mengingat bahwa ia pernah menyinggung iblis kejam ini dan ingin mengusik urusannya.

" Kalau saja kita menemukan musuh seperti pemimpin party aku sudah pasti lebih memilih bunuh diri daripada di siksa sampai mati " seorang Warior berkata, dan cold merinding membayangkan ia melanjutkan kejadian waktu itu.

Mereka semua bersyukur karena tidak menjadi musuh slammet, selain kuat ia manusia yang keji.

Di luar dugeon telah berkerumun beberapa orang berjubah hitam, dan yang terlihat seperti orang yang tadi di alun-alun.

" Pemimpin, kami telah membuntuti kumpulan orang itu masuk ke dugeon ini " seorang pria berjubah berlutut dan melaporkan kepada pria yang besar.

" Bagus, kita sergap mereka setelah keluar ! " Ia memberikan perintah dengan angkuh.

Dan mereka semua segera berpencar menunggu slammet keluar.

Setelah 2 jam slammet sadar dan memegang kepalanya karena merasakan pusing, anggota party tampak panik dan segera bersiap menyambut ketua mereka yang sadar.

" Ke..ketua kau sudah sadar " cold segera membantu slammet berdiri.

" Kau, bagaimana keadaan tim kita ? " Slammet menstabilkan dirinya dan bertanya kepada cold.

" Kami sudah siap melanjutkan " cold menjawab dengan sedikit ketakutan.

" Maka kita berangkat " slammet memberikan perintah.

Saat ini anggota party diselimuti dengan perasaan yang campur aduk, takut, khawatir, bangga, kagum namun yang pasti mereka semua tidak ingin membuat slammet marah.

Slammet menyadari perasaan kelompoknya namun ia tidak peduli, toh semakin mereka takut semakin mereka nurut untuk di perintahkan.

Kami semakin dekat dengan lantai bos, monster di sini datang sili berganti namun masih bisa di atasi tanpa masalah hingga mereka tiba di gerbang masuk ruangan bos.

" Pemimpin, kita sudah sampai dan segera siap setelah beberapa persiapan " cold melaporkan kondisi tim dengan hormat.

" Hmm, lanjutan " slammet berfikir cara menghadapi bos nanti.

Setelah memasuki ruangan bos mereka semua terkejut karena ruangan yang sangat gelap dan sunyi.

" Semuanya menghindar !! " Aku berteriak pada anggota party karena merasakan sebuah serangan datang dari depan.

( Srutt, srutt, srutt )

Hujan duri menancap di posisi awal kami, untung saja semua sempat menghindari dan tidak ada yang mati.

" Monster apa ini ? " Guardian yang bergerak lambat mencabut sebuah duri dari kakinya.

Sesaat kemudian keluar sebuah landak raksasa yang terbalut dengan batu di sekujur tubuhnya.

{ Rock Trone LV 27 TIER 2 }

HP: 25000/25000

" Jadi ini bos dugeon " slammet berfikir keras setelah melihat penampakan dan statistik bos.

" Ini tidak akan mudah tentunya " ia mencabut pedang baru nya dan memerintahkan semua untuk bersiap.