webnovel

Chapter 3 - Bagian 1 Pergi Menuju Sekolah

Langit biru begitu cerah, hingga nyaris menyakitkan untuk dilihat. Saat ini aku sedang berjalan menuju ke sekolah. Seperti biasa, merasakan sinar matahari yang sangat intens, membuatku merasa tidak nyaman.

Bagi seseorang otaku penyendiri yang selalu mengurung dirinya sendiri di dalam kamarnya, aku merasa terganggu dengan adanya sinar matahari yang begitu silau yang menyinari kedua mataku ini. Silauan matahari adalah musuh alami bagiku. Mataku tidak terbiasa untuk melihatnya cukup lama, dan setiap kali aku melihatnya, mataku tiba-tiba mengeluarkan air yang cukup perih di sela-sela mataku ini.

Walaupun udara yang kurasakan saat ini cukup hangat, tetapi tetap saja aku tidak terbiasa. Pada siang hari mungkin matahari pada mencapai batasnya, pada waktu itu biasanya aku pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Ya, kegiatan sehari-hariku disekolah ketika ada waktu luang adalah pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Tujuanku utamaku bukanlah untuk belajar, tetapi untuk tidak menimbulkan masalah yang ada di sekitarku. Karena tempatnya sepi jadi aku bisa bersantai disana sampai bel masuk pelajaran selanjutnya berbunyi.

Tetapi melihat kondisiku saat ini, tubuhku juga telah mencapai batasku. Melelahkan untuk berjalan sampai ke sekolahku. Jika memungkinkan aku ingin menggunakan teleportasi untuk sampai ke sekolahku, tetapi melihat keadaan sekitarku saat ini yang cukup ramai, sebaiknya aku tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak diinginkan.

Sesekali aku melihat jam tanganku. Waktu telah cepat berlalu, dalam 2 menit lagi bel masuk akan segera berbunyi. Kini aku melangkah dengan cepat hingga berlari untuk menuju ke sekolahku. Itu menguras staminaku, kaki manusia biasa yang tidak terlatih ini tidak cukup kuat untuk mengimbangi gerakan langkah kakiku ketika sedang berlari. Hingga keringat yang menetes di dahiku, keadaan dimana telah mencapai batasku.

"Sial...! jika tidak cepat-cepat aku akan terlambat."

"...Menggunakan tubuh yang tidak terlatih ini, jika aku mengetahui akan ada keadaan seperti ini, seharusnya aku rajin untuk berolahraga..."

Aku berhenti melangkahkan kakiku untuk mengambil nafas, "Hufff" saat ini nafasku tidak beraturan dan otot-otot kakiku mati rasa. Ingin sesekali aku duduk untuk beristirahat dan meluruskan kakiku, tetapi waktu telah berlalu sehingga aku tidak bisa melakukan hal itu, jadi aku melanjutkan lariku untuk mencapai sekolahku.

Terus berlari dan hingga nafasku terengah-engah, tinggal sedikit lagi aku akan sampai ke sekolahku. Saat ini aku bisa melihat gerbang sekolah, sepertinya sudah hampir tertutup. Ada seorang satpam yang sedang memegang gerbang itu, dan sepertinya aku menyadari kalau aku terlambat.

"Kau terlambat!"

"Hufff-huff" Aku memegang gerbang itu untuk mengambil nafasku dan mengeluarkannya, setelah itu aku mencoba melihat jam tanganku.

Ini... Bukankah aku masih ada sisa sepuluh detik lagi? Apakah paman ini sedang bercanda?

Aku kembali menengok arah depanku dan mencoba berbicara kepada penjaga gerbang ini.

"Maaf Paman, tadi malam aku lupa mengaktifkan alarm ku, jadi aku bangun kesiangan dan terlambat untuk ke sekolah."

Itu benar, tidak biasanya aku terlambat seperti ini, dan juga tadi malam aku lupa untuk mengaktifkan alarmku sehingga aku datang terlambat seperti ini.

Apakah paman ini akan mempercayai ucapanku? Yah, bagaimana mungkin alasan seperti itu akan membuatnya percaya dengan ceritaku ini. Jika keadaanya sudah seperti ini, aku hanya bisa menggunakan itu.

"Baiklah aku percaya denganmu, tidak seperti biasanya kamu terlambat seperti ini. Tapi ingat, jangan di ulangi lagi!"

Ah, itu bagus. Aku tidak perlu repot-repot untuk mengubah ingatannya. Mendengar perkataannya itu aku merasa lega.

"Baik paman, apakah sekarang aku boleh masuk ke dalam?."

"Ohh, silahkan...." Paman penjaga gerbang itu kembali membuka gerbangnya lalu. "Cepatlah pergi sebelum kelas dimulai!"

"Terimakasih banyak paman, aku pergi dulu!"