webnovel

Chapter 2 - Bagian 12 Sebuah Cincin

Di hatiku dari dulu hanya ada kekosongan, cinta hanyalah ada bagi orang yang punya rasa kemanusiaan dan kehangatan, sedangkan diriku ini, aku sudah membuang rasa kemanusiaan ku sejak lama. Maka dari itu aku tidak akan membuang waktuku untuk mempermasalahkan urusan percintaan.

Untuk saat ini, aku harus fokus dengan masalah ini.

"Jadi... Apa yang kau ingin minta dariku?"

"Ah.. Ya, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, itu adalah sesuatu yang sangat penting. Tetapi aku tidak akan memaksamu, semua itu tergantung dengan keputusanmu."

"Sesuatu yang sangat penting?"

Apa...? Tunggu-tunggu! Apa maksudnya dari tergantung dengan keputusanku? Apakah dia saat ini sedang bertindak sebagai bos perusahan? Dan aku sebagai karyawannya yang diberikan tugas menumpuk hingga lembur untuk beberapa hari?

Apakah itu sesuatu yang sangat berbahaya? Jika itu benar, aku lebih baik tidak mengambil keputusan dengan terburu- buru. Memikirkannya dengan matang adalah sesuatu yang harus kulakukan saat ini. Aku lebih memilih menghindari sesuatu yang berbahaya daripada mengancam nyawaku.

"Tunggu! Biarkan aku memikirkannya dulu..."

Pada saat ini kekuatanku juga sedang dibatasi, mustahil aku bisa menang melawan Dewa tingkat tinggi sekalipun. Jika itu ada satu atau dua, aku bisa mengandalkan itemku. Tetapi bagaimana jika mereka ada 5 atau 10? Atau jika Mereka ada ratusan? Aku tidak berfikir bagaimana caraku menang untuk melawannya.

MP ku juga pada saat ini berada di kondisi kritis, mustahil jika tiba - tiba saat ini aku berhadapan dengan musuh yang lebih kuat dariku. Prioritas utamaku saat ini adalah melindungi keluargaku. Bertindak berbahaya akan menjadi duri dimasa depan yang dimana itu akan membuat nyawaku melayang.

"Cepat katakan apa itu? Oh iya... Aku akan menolaknya jika itu yang aneh - aneh!"

"Jahatnya... Padahal itu juga salah satu dari permintaanku."

Hmm... Salah satu dari permintaannya, ada berapa banyak sebenarnya permintaannya itu?

"Aku sudah menduganya, kau pasti akan memikirkan hal yang aneh - aneh, aku menolak itu!"

"Ehem.." Suara batuk

"Tidak, bukan itu... Kesampingkan dengan yang aku inginkan darimu secara pribadi. Saat ini aku ingin memintamu untuk membantuku mengambil cincin yang telah terjatuh di sebuah dunia, disana terdapat Ras yang sangat merepotkan..."

"Stopp! Jangan katakan lagi... Aku juga menolak permintaanmu yang itu!"

Menggunakanku sebagai alatmu, apakah kamu tidak malu dengan saudarimu, Dasar wanita gila.

"Hah... Apa - apaan dengan reaksimu itu? Langsung menolaknya ketika aku belum menyelesaikannya"

Kau pikir aku tidak mengetahuinya, kau saja sangat kesulitan untuk mengambil beberapa cincin itu, sudah pasti ada sesutu yang berbahaya dengan dunia kecil itu.

"Tetapi nasib dunia ini ada di dalam keputusanmu itu, aku takut bumi juga akan terkena imbas dari malapetaka itu"

Huh.. Kali ini dia mencoba menakutiku, aku tidak akan percaya dengan kata - katanya. Lagian kenapa bukan dia saja yang mengambil cincin itu? Bukankan itu adalah hal yang mudah baginya? Kenapa harus menyuruhku.

"Bukankah kau memiliki kekuatan? Kenapa kamu tidak memakai kekuatanmu saja untuk mengambil cincin itu? Lagian hanya dunia kecil, seharusnya menangani beberapa dunia seperti itu adalah hal yang mudah untukmu kan?"

Kenapa dia tidak turun saja dan mencari cincin itu sendiri, lagian juga kenapa aku harus membantunya untuk melakukan hal itu? Apakah kamu tidak malu untuk meminta tolong kepada musuhmu mencari cincin yang telah kamu gunakan untuk melawanku dan pada akhirnya cincin itu terjatuh. Seharusnya aku senang dengan itu. Huh, itulah akibatnya jika kamu berani melawanku.