webnovel

With Supernatural Power I Will Be Supreme

Seorang pria muda yang telah mengetahui kebenaran dari semestanya memilih untuk bertualang agar bisa menyamai ketinggian dari orang yang di kaguminya.

KrulCifer · Anime & Comics
Not enough ratings
4 Chs

Hal Yang Tidak Terduga

Bang! Bang! Bang!

Bola yang dilemparkan Mere melepaskan semua energi yang sebelumnya telah dikompres menjadi bentuk padat. Berubah menjadi sebuah ledakan berbentuk kasar.

Sementara Bidak catur raja yang dilemparkan Krul telah memecahkan lapisan luar yang berguna sebagai cangkangnya. Melepaskan kumpulan energi yang tersimpan didalamnya menciptakan sebuah energi berbentuk pusaran warna-warni menabarak serangan milik Mere.

Situasi dalam perkelahian ini sudah bisa mencapai tahap yang terbilang sangat sangat gila.

Bagaikan tabrakan dari dua bintang neutron yang mengahasilkan ledakan yang serupa dengan Supernova.

Serangan yang dilemparkan oleh Mere dan Krul menyebabkan ledakan yang setara dengan Supernova. Tidak, ini bahkan melebihi itu.

Tanpa disangka sebuah serangan yang sebesar bola dan bidak catur bisa menghasilkan kerusakan seperti ini.

Galaksi beserta dengan isinya menjadi hancur layaknya istana pasir yang disambar ombak. Hanya menyisakan kedua sosok yang melayang di luar angkasa. Jarak antar keduanya hanyalah beberapa puluh meter jauhnya.

Kedua sosok itu tidak lain adalah Mere dan Krul yang tidak bergerak dari tempat mereka sebelumnya, bahkan tidak sejengkalpun mereka bergerak. Padahal mereka berada didekat pusat ledakan itu. Sungguh orang yang tangguh.

Tidak ada satupun yang memulai pembicaraan sama sekali. Yang terdengar hanyalah sisa-sisa gelombang suara yang dihasilkan oleh ledakan yang terjadi sebelumnya.

---

Krul menatap Mere yang sedang melayang dan tidak bergerak layaknya sebuah patung di luar angkasa. Dia sepertinya sudah kehabisan seluruh tenaga yang dia punya.

Krul yang menyadari hal itupun memilih untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Heeh. Aku akui kekuatanmu, meski kau hanyalah sebuah jiwa. Tetapi kau masih memiliki kekuatan yang berpotensi untuk menghancurkan Alam Semesta. Aku salut padamu!!" Krul bertepuk tangan sambil memandang Mere dengan tatapan pujian.

Sementara mendapat pujian dari Krul. Mere mulai mengeluarkan beberapa kata dengan batuk kering.

"Uhuk! Bocah! Aku tidak membutuhkan pujian darimu. Uhuk! Tapi aku harus akui kau sangatlah kuat untuk usiamu saat ini." Mere mengatakannya dengan wujudnya yang perlahan hilang.

Kaki Mere perlahan berubah menjadi Cahaya kunang-kunang yang menyebar ke luar angkasa yang kosong tanpa satupun Galaksi dan Bintang.

"Hehehe! Sepertinya ini sudah waktuku untuk pergi bocah! Sangat disayangkan bahwa aku tidak bisa menghajarmu sebelum aku pergi!"

Hampir seluruh bagian tubuh Mere telah menjadi cahaya dan menghilang, kecuali wajahnya saja yang tersisa.

"Hahaha! Sekarang kau sudah tidak punya penyesalan lagi didunia ini! Semoga kau bahagia di alam sana pak tua!" Krul tersenyum lebar dan melambaikan tangannya ke Mere yang akan segera menghilang.

"Kau! Begitu yah. Jadi alasanmu membuatku kesal adalah ini yah. Dasar bocah gila, hahaha." Mere menyadari bahwa alasan mengapa Krul membuatnya kesal adalah untuk memancingnya keluar dan bertarung, agar dia bisa menyelesaikan hal terakhir yang diinginkannya yaitu 'Mati dalam pertarungan'.

Mungkin itu terdengar bodoh bagi kebanyakan orang. Akan tetapi itu sangatlah berarti untuk seorang yang mengejar kekuatan dimasa hidupnya.

"Aku melakukannya karena setiap kali aku melewati jalan yang berada di dekat sungai, aku selalu mendengar suaramu yang menginginkan pertarungan, jadi aku memilih untuk membantumu."

"Hahaha! Aku berterima kasih untuk itu. Tapi bocah, bagaimana dengan duniamu yang sekarang sudah hancur akibat pertarungan kita." Mere merasa bersyukur sekaligus menyesal karena akibat dari keinginannya untuk bertarung, membuat dunia dari orang yang membantunya menjadi hancur.

"Oh! Kalau soal itu kau tak perlu khawatir karena bagaimanapun alam semesta tempat kita bertarung saat ini berbeda dengan alam semesta tempatku tinggal."

"Maksudmu?" Mere sedikit bingung dengan perkataan Krul.

"Sebelumnya disaat pukulanmu mau mengenai wajahku. Aku memindahkan kita kedalam Imaginary Number Space buatanku sendiri. Dengan kata lain Alam semesta tempat kita bertarung saat ini adalah alam semesta lain yang memiliki hukum berbeda yang tidak akan mempengaruhi dunia tempat kita tinggal sebelumnya." Krul menjelaskan hal ini untuk menyingkarkan kekhawatiran Mere.

Dan itu berhasil. Sekarang Mere menjadi lebih tenang. "Mungkin ini sedikit klise tapi Terima Kasih."

Mere pun menghilang menjadi cahaya yang menyebar ke segala arah.

"Sama-sama. Pak tua!" Krul berkata ke semesta kosong itu. Wajahnya penuh dengan senyuman dan kepuasan.

---

"Karena sekarang semuanya sudah selesai. Lebih baik aku segera kembali."

Krul menepuk tangannya dua kali dan pemandangan di sekitarnya mulai berubah seperti keadaan semula.

Krul berjalan kembali ke tempat dia bertemu Mere dan melihat retakkan besar di tanah. Dia kemudian mendekat dan menyentuh permukaan tanah yang retak.

"Akses" setelah mengatakan kata itu. Tanah yang memiliki retakkan besar, perlahan berubah menjadi seperti keadaanya yang semula, seakan-akan waktu telah berputar kembali.

"Nice" Krul berbaring ditanah dan mulai memejamkan matanya dan tertidur lelap.

Tapi satu hal yang Krul tidak ketahui. Disaat dirinya sedang tertidur lelap, kekuatannya tiba-tiba berevolusi dan membawanya ke Semesta yang lain.

Gaes maaf kalo gw lama up ceritanya. Soalnya gw lagi punya urusan akhir-akhir ini.

KrulCifercreators' thoughts