1 WITCH MAN 1

🌹

Di alam semesta yang sangat luas dan tak terhingga kuantitasnya terdapat banyak sekali kehidupan-kehidupan lain yang mereka para kaum manusia tak mengetahuinya.

Sungguh, aku tak sedang bercanda apalagi menipu kalian semua. Itu semua memang benar adanya. Kalian pikir Tuhan menciptakan alam semesta yang cantik dan luas ini untuk apa? Tentu saja untuk dijadikan tempat berbagai kehidupan berlangsung dari masa ke masa.

Kalian tahu kan? Berjuta-juta planet di alam semesta ini sangatlah ajaib dan menyimpan sesuatu yang besar yang merupakan rahasia mereka masing-masing yang tak seluruh dunia dan alam semesta mengetahuinya.

Termasuk di sebuah bulan dari planet Jupiter -planet terbesar di tata surya- berdiri sebuah kerajaan yang sangat makmur dan damai, tak pernah ada yang mengusik dan menganggu juga tidak ada makhluk dari planet lain yang mengetahui keberadaannya yang bisa dibilang -magis- itu.

Di kerajaan itu dipimpin seorang raja bernama Raja Lee. Memiliki 2 orang putra yang sama-sama berstatus omega. Yang artinya mereka adalah takdir dari para alpha diluar sana.

Namun sayangnya, sang ratu meninggal dunia setelah melahirkan si kembar itu. Tapi itu bukan alasan untuk raja lee menyerah, justru mendidik anaknya agar menjadi omega yang kuat seperti sang ratu, karena sejatinya meskipun mereka laki-laki tetap saja jika itu adalah omega maka mereka harus menjadi ratu seperti ibu mereka.

"Pangeran, bangun" bisik seorang pelayan membangunkan salahsatu anak dari raja lee itu.

"Pangeran, bangunlah. Sekarang hari penobatanmu"

Namun yang dibangunkan tidak merasa terganggu sama sekali, malah dengkuran halusnya semakin terdengar yang membuat pelayan itu menggelengkan kepala seraya tersenyum geli.

Pelayan itu tak menyerah, membangunkan lagi dan lagi pangeran itu dengan sedikit menggelitiki kakinya dan usaha nya pun berhasil.

"Eenngghh.. Apa tidak bisa acaranya siang nanti?"

"Tidak pangeran, segera bergegas. Raja mencarimu"

"Hey, beraninya kau memerintahku" ucap sang pangeran dengan nada khas bangun tidur.

Dibalas kekehan kecil oleh si pelayan dan berlalu meninggalkannya sendirian di kamar sambil berkata.

"Aku hanya bekerja"

Sang pangeran dengan surai berwarna biru langit itu pun duduk bersandar di kasurnya untuk mengumpulkan nyawanya agar hilang rasa pusing di kepalanya.

Pintu kamar terbuka lagi menampilkan sesosok pria berkulit putih yang sudah rapi berpakaian layaknya seorang bangsawan besar dengan gelang dan cincin emas berlian di tangannya yang lentik dan juga putih mulus.

Dia menggelengkan kepala melihat apa yang ada di hadapannya saat ini. Seorang saudara yang baru bangun tidur dengan wajah sayu dan terlihat masih mengantuk.

"Taeyongiee...astaga, kenapa kau belum bersiap? Kau mau dimarahi ayah?"

"Hm? Aahh tenanglah Doyiiee aku masih mengantuk"

Doyoung pun menyeret tangan Taeyong untuk segera pergi bersiap dan meninggalkan kasur empuk dan nyaman nya itu.

"Kau akan dinobatkan sebagai ratu dan masih bertingkah seperti ini. Kau itu kakakku, harusnya memberikan contoh yang baik pada adikmu satu-satunya ini. Tapi malah kebalikannya haissh..."

"Ow cerewet sekali kau adik kecil. Yang dinobatkan itu aku bukan kau, jadi tenanglah tak usah repot-repot...."

Doyoung beranjak dan meninggalkan Taeyong juga sambil sedikit membanting pintu kamar Taeyong, -sedikit kesal dengan apa yang dikatakan kakaknya itu, dasar tukang pamer- dan mendapat tatapan malas dari Taeyong.

"Haah, dasar drama queen"

Lantas Taeyong beranjak dan bergegas bersiap untuk hari istimewanya -dinobatkan menjadi pemimpin kerajaan ariel yang sangat besar-. Impiannya sejak dulu.

"Lucaaaass" teriak Taeyong kepada salahsatu pelayan di sana.

Lucas pun datang dengan sigap dan cepat membantu apa yang Taeyong butuhkan.

Taeyong keluar dari ruangan baju nya.

"Apa kau melihat cincin silver bermotif mawar punyaku?"

Lucas bingung, pasalnya dia tidak pernah mengetahui benda itu dan tidak pernah melihatnya juga.

"Maafkan aku pangeran, tapi aku tidak pernah melihat dan mengetahui benda itu. Tapi apakah anda sudah coba mencari?"

"Haisshh...panggil aku-kamu saja, tak perlu formal seperti itu, aku tak suka"

"Baiklah" jawab Lucas gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Taeyong kembali masuk ke ruangan baju nya dan mengajak Lucas.

"Biasanya aku taruh di sini" kata Taeyong sambil menunjuk kotak putih beludru di meja riasnya.

Lucas mengambil kotak itu dan memeriksanya. Saat melihat bagian bawah kotak itu ada satu kejanggalan muncul yaitu terdapat telapak tangan kecil.

"Ada yang mencurinya. Pasti makhluk itu, tak salah lagi" kata Lucas.

"Aissshhh bagaimana ini, ayah bilang aku harus terlihat cantik, tanpa cincin itu aku kurang sempurna" ucap Taeyong dengan menyebikkan bibirnya lucu membuat Lucas terkekeh gemas.

"Baiklah, ayo ratu kita cari cincin itu" kata Lucas sambil menyerahkan telapak tangannya kepada Taeyong.

"Diamlah Lucas, aku belum dinobatkan" balas Taeyong sambil berlalu pergi ke luar.

Lucas hanya terkekeh gemas melihat tingkah laku majikannya itu.

"Aku ikut" suara itu menghentikan langkah mereka berdua.

"Jangan Doyoung, makhluk itu berbahaya"

"Tidak, aku akan tetap ikut. Masa bodoh dengan bahaya"

"Haaah, memang percuma melarangmu"

Akhirnya mereka bertiga-Lucas,Taeyong,Doyoung-pergi ke air terjun di ujung kerajaan tempat makhluk pencuri itu berada.

"Aku datang pencuri kecil" kata Taeyong.

Mereka bertiga menaiki kendaraan kerajaan yang berbentuk seperti burung. Mereka terbang dan pergi menuju air terjun tempat para pencuri kecil itu berada.

Taeyong sangat heran sekali, kenapa bisa mereka sampai ke kamarnya dan berhasil mengambil cincin cantik nya itu. Sungguh menyebalkan.

Lucas yang mengoperasikan pesawat itu, sedangkan Taeyong dan Doyoung duduk di belakang sambil sesekali menoleh ke arah jendela melihat betapa indahnya air terjun di kerajaan mereka itu.

Kadang saat malam hari, air terjun itu akan mengeluarkan cahaya ungu dan biru secara bergantian, sangat indah dan natural. Hutan yang mengelilingi nya pun selalu memancarkan pemandangan indah yang mereka punya. Juga burung-burung yang elok dan cantik bulunya beterbangan dengan bebas, sangat makmur dan subur sekali.

Bisa dibilang kerajaan Ariel itu adalah kerajaan di luar angkasa yang sebagian besar wilayahnya adalah air. Jadi jika mereka bepergian selalu dengan menggunakan kendaraan terbang atau kendaraan air.

Saat hampir sampai, Taeyong dan Doyoung hanya menganga saja melihat keindahan yang ada di depan mata mereka. Sungguh, ternyata seindah ini air terjun kerajaan Ariel.

Lucas memarkirkan pesawatnya di antara daratan bebatuan di pinggir air terjun, mereka bertiga pun turun. Kalian tahu? Mereka datang dengan tangan kosong, padahal mereka tahu bisa saja ada bahaya yang mengancam nantinya.

"Uuuuhhh...gelap sekali, dasar pencuri kecil licik kenapa harus dibawa ke tempat seperti ini" ucap Taeyong

Doyoung hanya menanggapi dengan memutar bola matanya malas.

Lucas akhirnya memimpin perjalanan mereka masuk ke dalam gua yang tertutup dengan air terjun yang deras itu.

Byuurrr

Habis basah, mereka basah kuyup sekarang dan melanjutkan perjalanan masuk ke dalam gua itu.

Gua nya benar-benar gelap dan sunyi, tapi semakin dalam mereka berjalan, ada banyak kilatan cahaya seperti berasal dari emas, perak, perunggu, alumunium dan lain sebagainya yang mereka curi dari luar pastinya.

Taeyong harus mencari cincin nya itu.

"Lucas, jangan diam saja. Keluarkan bola cahayanya" seru Doyoung

Lucas pun mengeluarkan bola cahaya, bola nya sebesar bola baseball tapi dengan permukaan yang sangat halus dan juga pastinya bercahaya warna putih dengan sedikit warna biru langit.

Mereka lanjut berjalan dan di langkah kelima mereka berjalan melanjutkan, mereka bertiga dikagetkan oleh segerombol marmut-marmut yang berlari untuk menghadang mereka bertiga.

"Dasar pencuri, beraninya kau mencuri barang milik ratu" kata Taeyong

"Haaah belum jadi ratu saja sudah sombong sekalii" gumam Doyoung namun tidak terdengar oleh siapapun.

"Dimana cincinku?!"

Para marmut itu semakin merapatkan barisan seakan berbicara jangan mengambil apa yang sudah mereka curi.

Taeyong menoleh ke arah Lucas dan mengangguk.

Lucas berlari dan melompati mereka semua, posisi cincin pun sebelumnya sudah mereka ketahui berada di samping cermin kecil entah milik siapa.

Lucas pun dengan cepat dan sigap mengambil cincin itu dan melemparkannya ke arah Taeyong. Saat sudah dapat mereka bertiga langsung lari dan Lucas melemparkan bola cahaya itu lalu

Buuussss

Bola itu meledak tanpa suara dan mengeluarkan asap putih. Tenang saja asap itu bukan asap racun yang akan membunuh para marmut pencuri itu.

Akhirnya mereka bertiga pun berhasil mendapatkan cincin itu kembali tanpa tahu di dalam gua sana sesuatu telah terganggu dengan asap itu. Bukan, bukan marmut-marmut itu, tapi sesuatu yang lebih besar dan berbahaya yang tidak mereka ketahui selama ini.

"Kenapa kau melemparkan bola cahaya itu?" Doyoung bertanya

"Biar saja , supaya mereka kapok"

"Kau yakin?"

"Ya, tentu saja. Mereka takut dengan asap. Pasti mereka kapok untuk kembali mencuri lagi haha" kata Lucas dan dibalas senyuman oleh Taeyong.

Ow, Lucas adalah satu-satunya pelayan di istana mereka yang umurnya sama dengan Taeyong. Jadi mereka sangat akrab sampai seperti itu. Lucas juga diakui karena dia banyak bisa melakukan sesuatu. Dengan kata lain Taeyong sudah menganggap Lucas adalah orang kepercayaannya dan akan selalu menyayanginya seperti dia menyayangi adiknya-Doyoung-. Ya, meskipun terkadang Doyoung selalu saja jutek kepada Taeyong.

Mereka kembali ke istana dan segera bersiap untuk acara penobatan Taeyong.

avataravatar