webnovel

will dream's come true?

kehidupan yang hampir sempurna yang dimiliki seorang Dream gadis dengan sejuta mimpi. Tada batasan yang teramat sulit untuk dilewati bahkan oleh orang paling berkuasa sekalipun. "sebesar apa batasan itu Dream?" "sebesar semua rasa yang lo simpan buat gue" "jadi tolong lepasin gue, buang semua rasa yang lo simpan. Dan hidup lah tanpa pernah ada gue di dalam nya." ................. akan kah semua impian, cinta, dan persabatan itu terwujud sesuai keinginan nya?

Nura_wahid · Teen
Not enough ratings
33 Chs

New Town New Home

"kak.... bangun woi... kebo banget sih! gue guyur nih pake jus!"

nah itu dia adek ganteng kurang ajar yang gue punya Indra Wiguna Abraham.

"eh buset berisik banget sih lo. udah kayak beruang habis hibernasi" sambil menguap lebar dan merenggangkan beberapa otot.

BUKK

"eh abang kurang ganteng, sakit ni bibir! seenak lo aja main timpuk. Pake buku tebel juga lagi!" ucap gue sambil manyun mengelus - ngelus bibir seksi ku. hayeu....

"masih mending cuma gue timpuk. Dari pada tu pala gue dorong ampe kepentok kaca mobil, mending mana?"

gue cuma bisa manyun mendengar ocehan nya.

nah yang itu kakak gue, Orion Wiguna Abraham.

Buy the way sekarang gue lagi di mobil bareng semua keluarga gue.

Gue baru tiba di Ibu Kota siang ini dan tujuan berikut nya ya tentu aja rumah impian keluarga gue.

Setelah kurang lebih 2 jam berkutat dengan jalanan Ibu Kota akhir nya gue sekeluarga tiba di rumah yang bokap beli dari rekan kerja nya.

"welcome new home!"

Itu nyokap gue Liliana Wiguna. Wanita paruh baya yang belum ada kerutan berarti di wajah nya dengan rambur curly se lengan. Dan dengan senyum terhangat yang tak pernah sirna dari paras nya.

"semoga suasana baru ini selalu menambah kehangatan keluarga kita ya."

kalau yang ini bokap gue. Diond Abraham laki - laki berusia 40 tahunan dengan sedikit uban yang sudah mencuat, wajah tegas yang berwibawa khas pemimpin senantiasa terukir di paras nya. Dengan perawakan tinggi tegap khas jendral, uuhhh siapa sih yang gak terhipnotis. Ya... walaupun usia nya emang gak muda lagi tapi tak ada yang meragukan pesona nya.

"beneran mah ini rumah nya?"

"ya bener dong Dream sayang, kenapa Dream gak suka ya?"

gue cuma geleng-geleng. Gimana gak melongo coba. Rumah dua tingkat bermodel minimalis modren dengan halaman yang dihiasi taman yang hijau lengkap dengan lampu dan bangku taman yang di design klasik. Wah gue cuma bisa mangap kayak orang bego.

Begitu masuk suasana minimalis begitu terasa. Sofa set serba putih yang susun sedemian rupa menciptakan suasana tenang yang menyambut kami begitu memasuki ruang tamu.

setibanya di ruang keluarga suasana hangat begitu terasa. televisi layar datar 30 inch lengkap dengan karpet bulu sofa malas tepat di samping ruang keluarga adalah ruang makan dan dapur.

design dapur yang modren dan lengkap begitu memanjakan kaum ibu.

ayah

"kamar kalian bertiga ada di atas. kalian pilih aja sesuka nya. asal, jangan berantem!"

"ok bos!"

ucap kami berbarengan.

Indra

"kakak - kakak yang ganteng dan cantik. untuk kali ini aja biarkan adik ganteng kalian ini yang milih kamar duluan ok, ok, ok, please!" lengkap dengan puppy eyes nya.

Orion

"gue sih gak masalah, tapi tau deh ni singa betina"

sambil menyeringai ke arah ku.

"terserah aja, untuk saat ini gue cape banget cuma mau tidur cepet milih gih gue gak bisa nunggu lama." sebenarnya wajah gue udah agak pucet dan benar saja kak Rion sadar akan hal itu.

Orion

"De lu udah minum obat belom?"

Indra

"bang mending lo ajak aja dulu kak Dream ke kamar, gue ambil minum dulu" ucap nya sambil menunjuk salah satu kamar.

karena sudah terlalu lemas aku pun hanya pasrah digendong oleh bang Rion masuk ke salah satu kamar.

tak lama berselang semua orang rumah sudah berkumpul di kamar tempat gue terbaring.

Ibu

"Dream minum obat nya ya, terus tidur! barang - barang Dream biar ibu bantu beresin nanti."

Gue pun cuma bisa mengangguk lemah sambil minum obat dan akhir nya tertidur.