webnovel

Wicked Mafia Prince

Di coret dari keluarga membuat Ace Clarkson hidup dalam kebebasan yang selama ini ia idamkan. Ace pergi ke Hokkaido, Jepang menjauh dari keluarga besarnya dan bekerja sebagai polisi yang jujur dan baik dimata masyarakat, namun siapa sangka ternyata seorang Ace Clarkson memiliki sisi gelap yang selama ini ia simpan rapat. Ia akan membantu orang-orang yang datang padanya setelah mereka naik ke ranjangnya, bagi Ace tak ada bayaran yang lebih berharga selain menikmati tubuh wanita. Saat kegelapan malam datang, Ace akan menjadi sang pemimpin mafia yang ditakuti para pengusaha. Kehidupannya yang gila ini mulai terusik saat ia memenangkan lelang atas seorang gadis kurus yang menarik insting liarnya, sang kucing liar yang membuatnya masuk ke dunia yang tak ia pahami. Dunia penuh air mata sang kucing liar kesayangannya yang ia mainkan sampai akhirnya kucing liar kesayangannya berubah menjadi macan.

nafadila · Action
Not enough ratings
4 Chs

Istana sang pangeran mafia

Dengan menggunakan mobil mewahnya Ace kembali ke sebuah komplek apartemen yang cukup mewah di kota Hokkaido, di antara lima tower bangunan apartemen itu satu tower lantai dua puluh adalah milik Ace. Sehingga ia bisa tinggal di lantai manapun yang ia mau sesuai dengan keinginannya, saat mobil Ace memasuki komplek apartemen tersebut para bodyguard yang berjaga langsung menghampiri mobilnya dan membentuk barisan untuk menyambutnya datang. 

"Selamat datang Tuan," sapa lima belas orang pria berpakaian serba hitam kompak pada Ace saat ia menuruni mobil.

Ace hanya menganggukkan kepalanya pelan merespon sapaan anak buahnya itu, ia lalu membuka pintu mobil bagian belakang seorang diri sehingga membuat kelima belas pria itu kaget bukan kepalang.

"Turun!!!" titah Ace pelan pada gadis yang baru ia beli itu.

"Ba-baik Tuan," jawab sang gadis malang itu perlahan dengan suara yang hampir tak terdengar.

Tak lama kemudian nampak sepatu usang terlihat keluar dari mobil mewah itu menapak ke halaman pribadi bangunan apartemen milik Ace, para penjaga itu tak ada yang berani berkomentar saat melihat penampilan sang gadis yang dibawa pulang sang Tuan. Walau sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang muncul dari mereka. Ini adalah pertama kalinya sang tuan membawa pulang seorang gadis yang sama sekali tak menarik, pasalnya selama ini gadis yang dibawa pulang Tuan mereka adalah gadis-gadis cantik luar biasa yang memiliki tubuh aduhai yang menggoda dengan aroma parfum yang menusuk hidung. Namun kali ini sangat berbeda, gadis itu sama sekali tak menarik. Baju usangnya berbau rokok dan alkohol yang sangat kuat, belum lagi dengan penampilan wajah gadis itu yang tak terawat. 

"Ayo masuk, aku paling gak suka menunggu," ucap Ace dingin sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung apartemennya itu dengan langkah tegap.

Gadis malang yang nampak kacau itu masih terpana dengan pemandangan yang ada di hadapannya, ia belum menyadari kalau master yang membelinya itu sudah berjalan masuk ke dalam gedung. Kesadarannya datang saat ia mendengar bunyi lift yang cukup keras saat pintunya terbuka, dengan langkah seribu gadis itu berlari menyusul sang master. Flat shoes usangnya memberikan suara yang cukup keras, saat ia berlari dan membuat Ace menoleh seketika. Ia merasa terganggu dengan bunyi sepatunya yang tidak indah itu. 

"Lepas sepatumu dan buang ketempat sampah," ucap Ace dingin pada sang gadis yang belum ia tau namanya itu dengan tatapan menusuk.

"Ta-tapi Tuan…"

"Lepas sepatumu atau kau tak akan bisa memakai sepatu lagi dalam sisa hidupmu nanti," sahut Ace dengan cepat memotong perkataan sang gadis. 

Tanpa berani membantah lagi, perlahan gadis itu melepas sepatunya lalu meraihnya dan membuangnya dengan cepat ke tempat sampah  yang ada di depan lift dengan kedua mata berkaca-kaca. Melihat ekspresi gadis itu Ace tersenyum tipis, ia lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift yang sudah terbuka sejak tadi. Saat menyadari sang Tuan sudah ada di dalam lift gadis malang itu pun langsung mengekor di belakangnya tanpa berani bicara. Pandangannya menunduk menatap kedua kakinya yang sudah telanjang tanpa alas. 

Lift terus melaju naik sampai akhirnya berhenti di lantai tertinggi, saat pintu lift terbuka tiba-tiba Ace meraih kerah baju gadis yang baru ia beli itu dan menariknya seperti karung beras menuju ke dalam kamarnya. Ace tak memperdulikan cakaran di tangannya saat sang gadis yang ia beli berontak meminta dilepaskan, ia terus melangkahkan kakinya masuk kedalam kediamannya. 

Brukk

Ace melempar gadis itu begitu saja dilantai tepat di depan pintu kamarnya.

"Mandi, bersihkan tubuhmu!! bau rokok dan alkohol yang menempel di tubuhmu membuatku ingin muntah," ucap Ace dengan suara meninggi sambil melepaskan jas yang masih menempel di tubuh kekarnya.

"Hiksss…"

"Jangan menangis!!!aku paling benci mendengar perempuan menangis, masuklah ke kamar yang terdapat vas bunga mawar itu. Di dalam kamar itu kau akan menemukan perlengkapan mandi dan pakaian bersih yang bisa kau gunakan," hardik Ace dingin.

Gadis malang itu menyeka air matanya dan berusaha bangun dengan perlahan, nampak luka goresan tercipta di lututnya saat ia terjatuh sebelumnya. Mulutnya bergetar, menunjukkan ketakutan yang teramat sangat. Ia berusaha untuk mengeluarkan suaranya yang tercekat di tenggorokan, "Te-rima kasih master," jawabnya susah payah.

Ace hanya diam mendengar perkataan gadis barunya itu, ia lalu berjalan pelan menuju kamarnya untuk menyegarkan diri meninggalkan gadis malang itu seorang diri dalam kebingungannya. Saat sang tuan masuk ke dalam kamar yang ada di belakangnya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar yang sudah disebut sang Tuan sebelumnya. Dengan sedikit ragu ia menyentuh handle pintu kamar itu dan melangkahkan kakinya masuk, begitu pintu terbuka aroma vanila tercium menusuk hidung dan membuatnya nyaman.

"Indah sekali," ucapnya lirih saat memasuki kamar, kedua matanya mengagumi interior kamar yang baru ia masuki. 

Kamar itu di design secara khusus oleh seorang designer dari Amerika yang dipanggil Ace, sehingga tak heran jika siapapun pasti akan mengaguminya dan terpesona termasuk Denallie. Denallie awalnya hanya seorang gadis biasa yang menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi, dimana kedua orang tuanya dibunuh saat mereka sedang berlibur di Jepang. Sebagai orang asing Denallie tak bisa berbuat banyak, ia akhirnya menggelandang hidup di jalanan dan makan hanya mengandalkan sisa dari orang di tempat sampah. Denallie hidup di jalan selama hampir dua tahun sebelum akhirnya ia diculik oleh seorang mucikari dan menjualnya ke bar, karena Denallie pintar bicara bahasa Jepang tak sulit baginya untuk berkomunikasi. Ia selalu bisa meloloskan diri dari para pria hidung belang yang ingin menikmati tubuhnya, sampai akhirnya sang mucikari mengetahui aksinya itu dan menjualnya kembali ke bar tempat Ace membelinya. 

Tak punya identitas, paspor dan tempat tinggal membuat Denallie terpaksa menerima tempat tinggal barunya di bar untuk dijadikan pelayan. Sampai akhirnya malam pelelangan terjadi, karena wajahnya yang cukup cantik walau ia tak pernah memakai makeup Denallie masuk dalam list barang dagangan.

"Lebih baik kau mandi Allie, jangan buat mastermu marah," gumam Denallie lirih saat kesadarannya kembali datang ketika melihat jam digital yang cukup besar terpasang di dinding. 

Tanpa pikir panjang Denallie melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi, sekali lagi ia kembali terkesima saat melihat kamar mandi yang baru ia injak itu. Bathtub, kaca besar, tumpukan handuk, berbagai bathsoap, bathsalt tertata rapi di dalam kamar mandi mewah itu. Setelah mengunci pintu Denallie melepaskan pakaiannya dan berdiri di bawah shower yang mengalirkan air hangat yang cukup nyaman untuk tubuhnya, Denallie menikmati acara mandinya dengan senyum yang tak hilang dari wajahnya. Baru kali ini ia sebahagia ini menikmati mandi, padahal biasanya ketika ia diminta mandi dan berganti pakaian oleh sang atasan di bar dirinya selalu ketakutan. Takut kalau diminta melayani nafsu pria hidung belang, namun entah mengapa kali ini ia sangat bahagia. Walau sebenarnya saat ini ia ada di bawah kekuasaan pria nomor satu di dunia gelap yang ditakuti para penguasa, Ace. Hanya Ace nama yang dikenal banyak orang, karena memang Ace menutup rapat identitasnya.

Tok.

Tok.

"Cepat keluar, pakai baju yang aku siapkan diatas ranjang untukmu. Aku tunggu di ruang tamu!!!"suara Ace di pintu mengagetkan Denallie. 

Bersambung