webnovel

Chapter 2

'Ayahku di dunia ini, benar-benar psikopat.'

'Merinding,kalau menurut informasi yang aku dengar dari pelayan,istana Ruby tempat aku tinggal sekarang ini adalah tempat tinggal para selir raja,yang bisa dibilang harem raja.'

'Tapi di hari aku lahir raja itu,katanya membunuh seluruh orang di istana Ruby.'

'Ibuku adalah seorang penari yang mendapatkan undangan saat pesta kekaisaran.'

'Raja tertarik padanya dan setelah mendapatkan belas kasih raja,ibuku dilupakan.'

'Dan mati meninggalkan aku sendirian yang baru lahir.'

'Setelah itu raja membiarkan aku yang adalah putrinya begitu saja,karena itu kehidupan ku penuh dengan kemalangan.'

'Tidak juga,di istana Ruby ada para kakak pelayan.'

'Sebenarnya apa yang raja jahat ini lakukan,membuang anak dan ibu anaknya sendiri?,dasar pengacau rumah tangga.'

'Dia mengurung aku yang bayi ini di istana di mana pernah terjadi pembantaian kejam seperti itu,uh pertama mendengar cerita itu setiap malam aku mimpi buruk.'

'Tapi dari pada mimpi buruk,aku lebih takut pada raja yang bahkan tidak ku ketahui wajahnya itu.'

'Sudah susah-susah jadi Putri....Nasibku kok menyedihkan sekali.'

'Apa jangan-jangan dia tiba-tiba akan jadi gila lagi dan datang membunuhku?'

'Seperti dia membunuh semua orang di istana dulu.'

'Aku takut harus memikirkan hal ini,namaku di kehidupan ini katanya diberikan oleh ibu kandungku.'

'ATHANASIA (abadi)'

'Nama yang terlalu mewah untuk putri yang rumah belakang seperti aku ini.'

'Pas sekali namaku sama dengan putri yang ada di novel romantis (Lovely Princess) itu.'

'Mungkin diberikan dengan arti agar aku berumur panjang sehat selalu di tangan sang raja,ironisnya Putri Athanasia yang ada di novel menghadapi kematian tragis diusianya yang ke 18,itu pun oleh raja yang adalah ayah kandungnya sendiri!'

'Kenapa teringat terus sih perasaanku jadi gak enak.'

CEKLEK!

'Hah?!'

"Aduh masih belum tidur loh."

"Memangnya kita harus ada di sini? toh dia kan tidak bisa bergerak sendiri."

"Kalian kan tau Lilian memang spesial.Merepotkan sekali."

"Anggap saja kita sekalian istirahat."

"Kalau tiba-tiba dia menangis berteriak bagaimana?"

"Cepat goyang-goyangkan tempat tidur bayinya biar dia tidur."

'Aduh mulai lagi,sebagai sesama yang terkurung di istana Ruby jangan saling menyerang dong,kakak-kakak.'

'Orang yang dengar bisa-bisa berpikir aku gampang menangis,kalau memang ada bayi yang tidak menangis seperti aku,suruh keluar sini!'

'Lili saja khawatir karena aku jarang menangis.'

"Tapi dia bergumam." ucap Lilian.

'Mereka pasti meremehkan aku karena aku adalah putri rumah belakang yang tidak pernah dijenguk olah raja sekalipun.'

'Kau tanya apa aku sedih? TIDAK TUH!'

'Kedepannya pun tujuanku adalah hidup sebagai putri tidak penting seperti sekarang,hanya dengan kabut membawa pajangan yang ada dikamar ini saja aku bisa hidup senang seumur hidup, karena itu kumohon lupakan saja aku.'

"Walaupun tidak mendapatkan perhatian raja,tetap saja nasib jadi Putri itu enak."

'Benar.'

'Begini-begini istana ini terus menyediakan makan tiga kali sehari,pasti tempat tidurnya juga nyaman dan empuk.'

'Walau dikatakan malang,nasib sebagai putri raja tetap saja enak,aku akan terus besar dan kabur setelah mengeruk sedikit kekayaan disini.'

'Pokoknya sekarang kabur dulu dari tempat tidur bayi bergoyang ini.'

"Makan yang banyak lalu sering berolahraga,anda harus cepat besar." nasihat Lilian.

•••

"Kita ini berada diujung tanduk.Sekali dia menunjuk,kita tidak bisa bilang apa-apa dan akan mati."

"Iya.Kenapa sih kita ditempatkan disini?,kau dengar tidak katanya ada hantu yang muncul di dapur tiap malam?"

"Mengerikan sekali.Kita kan nggak tahu kapan akan bernasib sama seperti itu."

Puti Athanasia mendengar obrolan pelayan dari tempat tidurnya.

'Iya,aku juga tidak ingin tinggal di istana seperti ini.'

'Asal kumpulkan biaya kabur saja,aku bisa langsung pergi.' batin putri semangat.

"Uee."

Kling

Kling

Puti Athanasia sedang bermain dengan bola berwarna emas.

"Puti suka sekali ya?" tanya Lilian tersenyum.

"Woaa."

'Sekarang aku sudah bisa dengan mudah merangkak di atas karpet.'

'Ternyata istana memang bukan tempat sembarangan,pasti itu emas dan permata asli kan?' ucap putri dalam hati dengan mata takjub.

"Nanti kalau bosan akan saya bawakan barang lain ya." ucap Lilian dengan senyum lebar.

'Lili sepertinya berpikir aku suka barang bersinar,kakak adalah tambang emas ku.'

'Istana nya sendiri sih memang berkilauan,tapi karena katanya kekurangan anggaran aku nggak punya banyak barang!'

'Ini juga nanti bawa pergi akh hehehe,akh air liur slurp.'

Maksud nya yang dibawa pergi adalah bola emas yang dia mainkan sekarang.

"Kyaaa,ouuu."

'Kehidupanku di istana Ruby terasa damai,walau pertamanya aku ketakutan,tapi melihat tidak adanya kabar dalam waktu panjang walau sudah lewat berbulan-bulan,sepertinya raja benar-benar melupakan ku.'

'Orang-orang yang selama ini tegang pun sepertinya sudah tenang.'

'Aku terus makan yang banyak lalu sering berolahraga,setiap hari aku bertambah besar.'

'Kalau cepat bisa jalan pasti enak,dengan begitu aku bisa cepat mengumpulkan biaya kabur.'

'Tapi apa hanya perasaanku saja ya? Rasanya pajangan yang ada di kamarku seperti berkurang satu per satu.'

'Apa lili membersihkan nya karena takut aku terluka.'

'UKH NNNGGGG.'

"HUWAAA!"

'Ganti popok dulu.Huk malu sih.'

•••

Lilian sedang membacakan buku untuk Putri Athanasia,

"Penyihir yang ada di menara memiliki kekuatan yang paling kuat di antara para penyihir yang ada."

'Penyihir...!,di dunia ini katanya ada penyihir,entah kenapa aku berpikir sepertinya ini bukan luar negeri biasa,tenyata memang dunia lain!'

"Ooo!" Puti Athanasia menunjuk menara yang ada dibuku.

"Kekuatan penyihir menara bahkan dapat dengan mudah menghancurkan satu kerajaan."

"Wuaaa!" terlihat wajah Athanasia sangat antusias

'Aku juga mau lihat!'

'Mau lihat sihir!'

"Karena itu mereka semua memilih untuk membekukan hatinya sendiri,karena apabila perasaan muncul mendahului logika,dan gairah mendahului kepala dingin, kekuatan itu dapat digunakan untuk hal pribadi."

"Ada juga rumor yang mengatakan bahwa raja terdahulu Obelia memusnahkan penyihir menara."

'Nanti aku akan lihat sendiri sihir dengan dua mata kepalaku!'

'Ng?'

"Iiii waaa?" tanya Putri Athanasia menunjuk kearah foto seorang laki-laki dibuku.

"Wah.Puti tahu siapa ini?" tanya Lilian

'Nggak.' jawab putri dalam hati

"Iya,benar.Ini ayah tuan putri." jawab Lilian

'APA?!'

'Si brengs*k yang membuang anak dan istrinya sendiri dan sekarang gak tahu sedang apa?'

"Auuu! ueeee!(brengs*k! sampah!)" putri Athanasia memukul mukul buku yang ada foto ayahnya itu.

"Wah tuan putri pintar ya." ucap Lilian sambil mengelus-elus kepala Athanasia.

'Raja kerajaan Obelia saat ini katanya adalah pahlawan yang menghukum orang jahat yang mengikuti iblis dan menjalani tirani fanatik?'

'Orang itu memulai pembantaian keji di istana Ruby,bahkan dia juga tidak peduli dengan putrinya sendiri,bisa-bisanya dikatakan raja bijaksana.'

'Walau ini buku cerita tetap saja!' Putri Athanasia tampak kesal.

"Dipikir-pikir aku belum pernah ya menyebutkan nama raja pada tuan putri?"

"Mau lihat lukisannya sekali lagi?" tanya Lilian

'Sama sekali gak penasaran! untuk apa aku tahu tentang orang jahat ini.'

"Dia adalah ayah tuan putri,Raja Claude De Alger Obelia." ucap Lilian sambil menunjuk foto raja di buku

Putri Athanasia terdiam sebentar melihat foto ayahnya.

'HAH?'

*bagi yang penasaran dengan wajah Raja Claude bisa lihat profil saya ya/cari di internet,untuk Putri Athanasia ada di cover ya yang rambut kuning dan yang rambut coklat itu Zenith :)