Tak Bisa Saling Memahami

Rara berdecih, dia tahu kelemahan laki laki itu sekarang.

"Enak aja, aku yang udah capek capek hamil dan ngelahirin kok, kamu mau ambil gitu aja," kata Rara yang mulai memprovokasi Haris.

"Kamu emang amu ngurusin dia? Kamu punya duitnya buat beli susu dan kebutuhannya yang lain sedangkan tempat tinggal aja kamu gak punya?" Haris tak habis pikir dengan Rara yang tidak mau berpikir lebih jauh padahal usianya jauh lebih tua darinya.

"Enggak. Tapi aku bisa jual dia biar bisa punya rumah dan uang buat kebutuhan aku."

"A—apa?!" Haris sudah tak sanggup lagi menahannya. Emosinya sudah benar benar ada di puncak kepalanya.

"Kenapa? Dia anakku dan terserah aku mau jual dia atau gimana."

Haris tak tahu lagi harus mengatakan apa pada wanita di depannya itu. kedua tangannya mengepal dan bisa saja memukul Rara kapan saja meskipun dia wanita. Karena saat ini yang dipikiran Haris adalah bagaimana dia bisa menghidupi bayinya.