Salah Sasaran

Daniel kembali ke rumahnya dengan perasaan yang sangat bersalah. Dia gelisah dan cemas, apalagi jika nanti Marisa menanyakan Nadila yang tidak bisa dihubunginya.

"Ah… ini semua salahku. Seharusnya aku pulang lebih cepet selama ada Nadila di sini." Daniel tak henti hentinya menyalahkan dirinya sendiri saat ini.

Tak lama kemudian mobilnya sudah memasuki halaman rumahnya lagi. Daniel langsung menuju ke dinding pagarnya yang berlubang yang sempat ia periksa sebelumnya. Dia lalu memanggil pak Agus kembali.

"Iya tuan?" tanya pak Agus begitu dia sampai di hadapan majikannya tersebut.

"Besok pagi perbaiki pagar ini ya. Sebelum siang udah harus tertutup lagi," perintah Daniel pada satpam rumahnya tersebut.

"Iya tuan," sahut pak Agus.

Setelah mengatakan hal itu Daniel membalikkan tubuhnya dan berjalan melewati pak Agus yang masih duduk di sana.

"Hmm, tuan," ucap pak Agus tiba tiba.

"Iya?" Daniel menoleh kembali. Dia menunggu apa yang ingin disampaikan pak Agus padanya.