webnovel

WHAT HAPPENED AT MY SCHOOL

kejadian aneh, kisah cinta, dan pertemanan.

Lia_Chan_2837 · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

Kebingungan Kya

What Happened at My School

#part_2

"Kya, liat keadaan Raya. Aku per cayain urusan di dalem kelas sama kamu oke." Mata elang milik Andrew menatap ku tajam, ada kepercayaannya padaku dimatanya itu. Aku mengangguk pertanda bahwa aku menyetujui perintahnya.

"Renita, gimana Raya? dia gapapa kan?." aku melihat ke arah gadis berkaca mata itu. Wajahnya pucat, tapi ada sorot kemarahan dimatanya.

"Gapapa kata lo!, lu gila hah?!. Raya...hiks." Isak tangis terdengar kembali, Raya terkena peluru di bagian dada.

Suara alarm darurat di sekolahku berbunyi, yang artinya petanda bahaya. Tapi, siapa yang membunyikannya?. Andrew?, astaga sedang apa dia disana?, dan siapa pria yang bersamanya itu?. Mereka berkelahi? apakah, apakah dia yang membuat kekacauan di sini.

Apa yang ku lakukan disini, harusnya aku membantu Andrew, aku harus mengevakuasi semua siswa dan siswi.

aku pun berlari dengan membawa 1 keranjang kotak P3K berukuran kecil. Kenapa hanya Raya yang terkena tembakan? semua siswa yang lain baik-baik saja.

Tak ada waktu lagi aku harus menghubungi kakak ku. Kakak ku adalah seorang pimpinan polisi, aku dan kakak ku akan menyelesaikan kasus ini.

"Halo kak?, kakak cepat ke sekolahku kak. Ada kekacauan disini."

" Yasudah tunggu 15 menit oke."

"Oke."

Sambungan diputuskan olehnya, tak perlu menunggu lagi aku menghampiri Andrew dan pria tersebut. Namun,saat aku kesana hanya ada Andrew. Lalu, kemana pria tadi.

"Andrew kamu gapapa?".

Dia diam seolah-olah dia sedang dihipnotis, ku keluarkan kasa, obat merah, dan plaster.

"Awwww, perih kya".

"maaf ya, maaf". Tak terasa bulir bening yang keluar dari mata membasahi pipi.

"Ssst, udah ya jangan nangis. Lu ada hubungin kakak lo?".

Aku mengangguk pelan.

_---_----_

5 menit kami menunggu di dalam ruang Guru dan kakak ku tak kunjung datang.

"Ya tuhan, kapan kakak datang?". gelisah menyelimuti jiwa ku, sedangkan Andrew? Andrew memeluk tubuhku erat.

"Jangan panik ya, kita tunggu kakak mu datang, sudah ya cup cup anak baik". Beruntung sekali aku bertemu dengan Andrew, banyak orang mengatakan kalau Andrew tidak suka dengan perempuan.

Tak lama terdengar suara langkah kaki, cukup ramai. Apakah itu tim yang dikirim oleh kakak?.

"Nona kya, Nona kya". Seorang pria yang menggunakan pakaian loreng, lengkap beserta senjata dan pengaman menyebut namaku berkali-kali, yang akhirnya membuatku dan Andrew keluar dari persembunyian.

Aku dan Andrew masi berpelukan, aku tak mengerti rasa apa yang tiba tiba muncul didalam diriku. Perasaan hangat, senang, panik, gelisah, takut, semua menjadi satu.

"Nona kya?". Pria itu menatap tajam ke arah Andrew. Sebenarnya siapa dia? kenapa dia seperti tidak suka dengan Andrew?.

"Maaf nona, siapa dia? siapa laki-laki yang sedang bersama anda?" Nona? apa maksudnya? siapa dia sebenarnya?.

"Si-siapa kamu?" entah kenapa suaraku bergetar.

"Saya langit nona, tuan Azka yaitu kakak anda mengirim saya dan sejumlah pasukan TNI lainnya untuk mengecek lokasi ini".

kakak? bukannya kakak seorang polisi? kenapa yang datang justru TNI?. kenapa semua ini semakin membingungkan.

"Kya, jangan khawatir. Mereka datang untuk menolong kita bukan?". Andrew semakin erat memelukku,ah bagaimana bisa aku senyaman ini bersamanya.

"Hu'um, tapi bukannya...Kakak ku seorang polisi?" aku mengangkat wajahku dan melihat kelas kami. Oh ya! Raya, bagaimana bisa aku melupakannya. Aghhh sial!

Ketiga gadis itu terlihat pucat pasi, dan air keringat terlihat mengalir di wajah mereka. Dan pakaian mereka juga basah karena keringat, terlihat jelas jejak jejak bekas air mata di pipi mereka.

Dorr.

Suara tembakan lagi, kali ini tembakannya banyak. Sebanyak 10 kali, apa yang dia lakukan sebenarnya.

"Kya—Kya, Kya. Hahahahaha kalian semua mati!, rasakan itu pecundang, Hahahaha gue ga akan biarin lo semua ngehalangin gue buat dapetin Kya termasuk Raya" Tawa yang mengerikan, berhasil membuatku dan Andrew merinding.

Tak lama muncuk sosok pria dengan kaus hitam pendek, jaket yang ia gendong di pundak lebarnya, dadanya yang bidang terlihat jelas karena kaus yang ia kenakan tipis dan dibasahi oleh keringat. Tampan? tentu saja, Mata elangnya tertuju pada Andrew yang sedang memelukku. Ia menyunggingkan senyum yang mengerikan, dan mengangkat senjata.

"Lu bakal M-A-T-I, LU BAKAL MATI ANDREW LU BAKAL MATI MATI MATI! DAN KYA BAKAL JADI MILIK GUE!".

"Berhenti!". Aku berteriak sekuat- kuatnya, dan itu berhasil membuatnya berhenti.

"Sekarang tenang oke, Andrew lepasin Kya, siapa sebenernya kamu? siapa namamu? kenapa kamu menyebut namaku terus?"

Pertanyaan demi pertanyaan ku lontarkan, jujur rasa penasaran ku sangat tinggi untuk saat ini.

"Kya... kamu ga kenal aku? aku...

#Bersambung