webnovel

The Galen Family

Daniela dan keluarganya telah sangat lama pergi dari kota Halstead, kota yang nenek moyang mereka dirikan bersama para tuan tanah lainnya. Tidak terlalu jelas mengapa keluarga mereka memilih untuk meninggalkan kota itu. Daniela hanya tahu sedikit cerita dari neneknya, bahwa saat kota itu berhasil didirikan dan kota mulai berkembang dengan pesat. Para tuan tanah yang mulai bersaing untuk merebut kekuasaan. Nenek moyang mereka yang tidak menyukai perselisihan memilih untuk pergi.

Keluarganya pun tidak pernah berniat untuk kembali kesana. Bagi keluarganya mereka bukan lagi bagian dari kota Halstead. Daniela pun tidak pernah tahu seperti apa kota Halstead itu. Dia lahir dan tumbuh besar di kota Abelard yang letaknya sangat jauh dari Halstead.

Di kota itu juga Daniela bertemu dengan suaminya, Xavier Theo Emery. Seorang pria sederhana yang baik hati. Tidak butuh lama bagi mereka untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Mereka menikah setelah 6 bulan menjalin hubungan.

Kehidupan pernikahan mereka pun berjalan dengan lancar. Meskipun hidup dengan sederhana tapi mereka tetap merasa bahagia. Apalagi setelah kehadiran putri mereka, hidup mereka terasa menjadi lebih lengkap.

Tapi dalam setiap cerita bahagia, terkadang muncul cobaan yang dapat merenggut kebahagian itu dalam sekejap mata. Itu juga terjadi dengan keleuarga kecilnya itu. Saat putrinya menginjak usia 14 tahun, sebuah tragedi terjadi. Tragedi yang merenggut suaminya untuk selamanya darinya. Meninggalkan trauma berat untuk putrinya yang hingga mengganggu kesehatan mentalnya. Hal itu juga berdampak pada ayah mertuanya yang jatuh sakit dan tidak lama juga ikut pergi meninggalkan dunia ini.

Dan hal yang paling dia sesalkan adalah dia tidak berada disana saat kejadian itu terjadi. Dia sedang menyelesaikan studynya di luar kota.

Semua tidak terasa nyata untuk Daniela, ditinggal oleh suami dan ayah mertuanya sendiri dengan kondisi putrinya yang tidak baik-baik saja. Itu semua sangat berat baginya. Tapi dirinya harus bertahan demi putrinya itu. Dia mencoba bangkit dari keterpurukannya.

Disaat itulah dia bertemu dengan kenalan lamanya, keluarga Evans. Keluarga itu banyak membantunya dari segi financial hingga pengobatan putrinya. Mereka bahkan mengajaknya untuk pindah ke kota lain, agar Daniela dapat sedikit melupakan kenangan menyedihkan di kota itu. Juga demi pemulihan putrinya. Dia pun menyetujuinya, demi putrinya dia akan pergi kemanapun bahkan kembali ke Halstead pun dia tidak apa. Masalah keluarganya itu sudah sangat lama, mungkin juga orang disana sudah tidak ingat lagi tentang keluarganya, keluarga Galen.

*

*

*

Pihak komite sekolah akhirnya memutuskan untuk memanggil orang tua dari ketiga murid yang sedang jadi sorotan, Kendrick, Navarro dan Galen. Untuk menghadiri rapat komite, tidak lain untuk membahas kasus yang tengah terjadi.

Daniela datang sendiri ke rapat itu, dia tidak mau mengambil resiko dangan mengajak Elea kesana. Disana dia bertemu dengan ayahnya Sam dan ayahnya Felix.

Rapat yang tujuannya untuk mencari jalan tengah yang baik untuk semua. Malah berakhir sedikit ricuh karena perselisihan yang terjadi antar Tuan Kendrick dan Tuan Navarro. Hingga akhirnya ketua komite memutuskan untuk menunda rapat itu dan menunggu hasil dari pihak yang berwajib saja.

"Tuan Kendrick" Ayah Sam yang hendak keluar dari ruang rapat, langsung mengurungkan niatnya saat seseorang memanggilnya.

"Tuan Aubrey? Ada yang bisa saya bantu?" tanya ayah Sam bingung kenapa Christof memanggilnya.

"Ada yang ingin aku bicarakan."

Mendengar itu Ayahnya sam merasa sedikit cemas, pasti ada sesuatu jika Christof sudah bicara seperti itu. Dia pun lalu mengikuti Christof keluar dari ruang rapat menuju tempat yang lebih sepi agar tidak ada yang mendengar perbincangan mereka.

"Sepertinya putramu masih penasaran denganku..." ucap Christof tanpa basa basi membuat Tuan Kendrick tercengang.

"Maafkan tindakan anak saya Mr. Aubrey. Dia masih belum terlalu paham..." jawabnya gugup.

"Tidak apa, aku tidak terlalu peduli dengan hal itu. Yang menjadi perhatianku adalah putramu itu berkata dia ingin menikah dengan Galen." Tuan Kendrick makin cemas, karena dari nada Christof bicara terdengar sangat tidak suka.

"Aku akan urus hal itu Mr. Aubrey..."

"Baiklah... kuharap putramu itu tidak melakukan hal yang nekat lagi." ucap Christof dengan senyum khasnya itu, tapi itu malah terlihat menakutkan untuk Tuan Kendrick. Dia pun langsung undur diri, tidak tahan berlama-lama dengan Christof.

Daniela sebenarnya tidak terlalu peduli dengan rapat itu. Dia tahu rapat itu tidak akan memberikan hasil yang baik. Selesai rapat itu Daniela ingin cepat-cepat pulang, dia masih harus memeriksa kondisi Elea.

"Bibi Daniela..." Daniela langsung menoleh ke orang yang memanggilnya dan langsung mengernyitkan dahinya. "Apa yang kau inginkan?"

Melihat tatapan mata Daniela, Felix sedikit menciut. Tapi dia menguatkan dirinya kembali "Aku... aku ingin bertemu Elea, apa boleh?" tanyanya gugup.

"Kau masih berani untuk menemuinya?" tanyanya balik, membuat Felix semakin gugup dan ragu untuk menjawab.

"Felix..." Felix menoleh dan melihat ayahnya berjalan mendekatinya. "Apa yang kau lakukan? Ayo kita pulang." ajak Tuan Navarro, tapi Felix terlihat belum mau pergi. "Kau tunggu apa lagi? Kau sudah tidak ada hubungannya dengan mereka."

"Tapi ayah... aku..."

"Dengarkan ayahmu Felix..." bujuk Daniela. Felix masih enggan bergerak, dia terus menatap Daniela, dia juga merindukan Daniela. Wanita yang sudah dianggapnya seperti ibunya sendiri. Merindukan saat dia memperlakukan Felix dengan hangat. Tidak dingin seperti saat ini.

"Kau tidak dengar ya, Navarro? Ayahmu sudah bilang kau tidak ada urusan lagi dengan mereka." Sam datang bergabung. Dengan wajah angkuhnya dia mencoba membuat Felix pergi.

"Kendrick... berhenti ikut campur. Ini semua gara-gara dirimu.!!!" bentak Felix, jika Daniela tidak ada disitu mungkin dia sudah mengahajar wajah Sam yang sangat menyebalkan itu.

"Tentu aku akan ikut campur, aku pernah bilang urusan Galen adalah ururanku."

"Sejak kapan itu jadi urusanmu Kendrick?Apa yang membuatmu begitu percaya diri?"

"Sejak sangat lama, bahkan dari sebelum kami lahir." jawab Sam penuh percaya diri yang sontak mengundang tanya mereka yang mendengarnya.

"Apa maksud perkataanmu?" kali ini Daniela yang bertanya, dia bingung dan penasaran.

Belum sempat Sam menjawab pertanyaan Daniela, Tuan Kendrick langsung menghentikannya. "Sam, jangan bahas hal itu lagi."

"Tapi ayah, mereka harus tahu tentang hal itu." Sam berusaha menjelaskan tapi ayahnya masih berkeras melarangnya.

"Biarkan dia bicara Tuan Kendrick, jika itu menyangkut putri saya. Saya juga berhak tahu." mendengar permintaan Daniela, dengan berat hati, ayahnya pun membiarkan Sam.

"Begini Bi..." Sam terdiam sejenak, memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan. "Menurut catatan wasiat keluaga kami. Keluarga anda, keluarga Galen sudah menyetujui untuk menjodohkan keturunanya dengan keluarga Kendrick. Tapi karena keluarga kalian sempat menghilang, jadi hal itu belum telaksana sampai sekarang."

Daniela mencoba untuk memahami kata perkata yang diucapkan Sam. Tapi info yang baru saja dia dengar itu, terasa seperti hal yang mengada-ada. Bahkan Felix pun terkekeh pelan mendengarnya. "Sejak kapan kau pandai mengarang cerita Kendrick?" ucap Felix masih berusaha untuk menahan tawanya.

"Sudah ayah katakan, hal itu hanya akan terdengar seperti lelucon."

"Tapi ayah aku sangat bersungguh-sungguh. Aku ingin menikah dengan Elea."

Felix seketika langsung berhenti tertawa, untuk ucapan kali ini dia tidak bisa tertawa. Dia bagai terdiam seribu bahasa, tidak dapat mengucap apapun. Bahkan Daniela pun tidak dapat berkomentar apapun.

"Sam... itu hanya perjanjian yang dilakukan oleh para tetua dulu. Kita tidak perlu menurutinya." ucap Tuan Kendrick, dia sebenarnya tidak habis pikir kenapa anaknya ingin menjalani perjanjian yang sudah sangat lama itu.

"Ayah... niatku untuk menikah dengan Elea itu tulus dan serius..."

"Tuan muda Kendrick... saya mohon berhenti membahas itu. Saya setuju dengan apa yang Ayahmu katakan. Itu perjanjian lama dan sudah tidak berlaku lagi." tegas Daniela kali ini, sudah terlalu pusing mendengarkan hal yang tidak masuk akal. "Saya pamit dulu." Dia pun segera pergi dari tempat itu.

Ayah Felix yang melihat Felix hendak menyusul Daniela, langsung menarik tangan putranya itu. "Felix berhenti, sudah ayah bilang itu bukan urusanmu lagi. Kita pulang sekarang."

"Kita juga pulang Sam." Tuan Kendrick juga mengajak Sam pulang. Tapi Sam masih terlihat sedih dengan ucapan yang baru saja dia dengar dari Daniela. Apakah dia sudah ditolak lagi?