webnovel

The Absurd Girl

Elea berdiri didepan gerbang sekolahnya, sudah menjadi kebiasaanya menatap pintu gerbang sekolah sambil mengucapkan doa didalam hatinya sebelum memasuki sekolah. Tidak peduli dengan pandangan sinis dan aneh dari orang-orang yang melaluinya, dia terus melakukan apa yang menjadi ritual hariannya itu.

Setelah selesai dia langsung memasuki sekolah dan berjalan menuju kelasnya. Disana sudah ada dua temannya yang menunggunya Geya dan Bob.

"Kutebak kau pasti melakukan ritual pagimu dulu, sampai-sampai kau baru tiba jam segini?" ucap Bob pada Elea yang baru saja duduk dibangkunya.

Elea hanya mendengus tidak menjawab pertanyaan Bob. "Aishh.. lihat sikapnya itu, entah kenapa aku bisa betah beteman denganmu." ucap Bob lagi dengan kesal.

"Sudahlah biarkan saja dia, kau juga kenapa harus mempertanyakan hal yang sudah tahu apa jawabannya." kali ini Geya yang berucap mencoba menjadi penengah diantara kedua temannya.

Mendengar itu Elea langsung tersenyum dan memeluk erat lengan Geya yang duduk disampingnya itu.

"Sudahlah aku tidak pernah bisa mengerti apa yang ada dipikiran kalian para gadis." Ucap Bob kesal dan langsung kembali duduk di bangkunya.

Dan begitu keseharian Elea Stacy Galen seorang seorang siswi tahun pertama di Quinn High School dimulai.

Elea dan kedua temannya Geya Ilona Rooney juga Bob Mallory Wren merupakan murid biasa di sekolah tersebut. Bukan termasuk dalam kalangan murid populer atau kalangan murid cerdas.

Mereka bertiga memiliki satu jalan pikiran yang sama yaitu hanya ingin menjalani kehidupan sekolah mereka dengan lancar dan damai tanpa ada sedikitpun kehebohan didalamnya.

Meskipun terkadang semua tidak berjalan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Pertama karena sifat Bob yang sedikit sassy dan savage, membuatnya hampir sering terlibat perkelahian jika tidak langsung dilerai oleh Geya dan Elea.

Geya juga tidak bisa dikatakan murid biasa, setelah bergabung dengan tim paduan suara sekolah. Suaranya yang merdu langsung membuatnya menjadi penyanyi utama sesaat setelah dia lulus dari tes penyeleksian anggota baru.

Sedangkan Elea, dia itu sebenarnya pendiam dan cuek. Dia juga tidak memiliki bakat dibidang apapun. Tetapi sifat absurdnya itu. Tanpa disadarinya menarik perhatian orang disekitarnya. Bahkan sampai seorang murid populer bernama Felix Leroy Navarro menyatakan perasaannya dan meminta Elea untuk jadi pacarnya.

Hari itu, pikiran Elea seperti berhenti bekerja saat mendengar pernyataan dari Felix. Dia bingung harus berkata apa atau bertindak apa. Semua jawaban yang akan dikeluarkannya hanya akan menjadi bumerang baginya.

Jika dia menolak dia akan mendapat hujatan dari para fans Felix. Jika menerima pun dia tetap akan mendapat kebencian.

Tetapi melihat betapa tulusnya Felix saat itu, entah mengapa hati Elea menjadi luluh, dia memutuskan untuk menerima Felix. Terhitung sudah 5 bulan mereka menjalin hubungan. Dan Elea sangat bersyukur selama dia bersama Felix tidak ada perubahan drastis dalam kesehariannya. Itu karena meskipun Felix adalah murid populer tetapi dia tetap berperilaku ramah dan supel. Tidak tertarik dengan hal-hal heboh. Dia juga sama dengan Elea menginginkan kehidupan yang biasa saja.

*

*

*

Seperti biasanya saat jam istirahat kebanyakan murid akan pergi ke kantin untuk makan siang atau sekedar duduk berkumpul bersama teman mereka.

Hal itu juga dilakukan oleh Elea dan kedua temannya. Mereka biasanya akan memilih duduk dipojokan kantin jauh dari kerumunan. Itu adalah comfort zone mereka. Mereka tidak akan membiarkan siapapun untuk bergabung dengan mereka. Jika ada yang mencoba mendekati, Bob akan langsung memberikan pandangan tajamnya pada mereka. Tanda mereka tidak diterima, terutama untuk beberapa orang yang mengaku sebagai fansnya Geya. Bob tidak akan segan-segan memarahi atau mengusir mereka.

Hanya beberapa orang yang diijinkan untuk bergabung dengan mereka, yaitu Felix karena dia pacarnya Elea dan dua orang lainya adalah Rhino Wyman Evans dan Jovita Kyra Nevan.

Mereka berdua adalah senior tahun kedua, yang banyak membantu mereka saat masa orientasi dan mereka menjadi teman dekat sekarang.

"Sudahlah Bob berhenti melototi mereka." ucap Rhino yang dari tadi melihat Bob terus melotot kearah beberapa murid yang tadi mecoba mendekati Geya.

"Aku kesal kak,mereka terus saja mencoba untuk mendekati Geya." jawab Bob kesal.

Rhino hanya menggeleng mendengar jawaban adik kelasnya itu. "Kau sebegitu protektifnya terhadap Geya, kenapa tidak sekalian saja kalian jadian. Aku yakin setelah tahu Geya punya pacar mereka tidak akan lagi berani mendekat." kali ini Jovita yang bersuara.

Mendengar ucapan Jovita, mendadak Bob yang sedang mengunyah makanannya langsung tersedak. Geya pun dengan sigap langsung memberikan Bob minum, meskipun tidak dipungkiri rona merah sudah menghiasi wajahnya.

"Uhuk... uhuk... Kak Vita kalo ngomong suka gak mikir dulu." ucap Bob masih terbatuk.

"Lah? Emang ada yang salah? Apa kalian berdua tidak saling suka?" tanya Jovita lagi.

Bob sempat terdiam dan menoleh kearah Geya yang terlihat malu-malu "Daripada ngurusin kami, mending kakak urus urusan kakak sendiri sama kak Rhino. Yang gak tahu kapan bakal jadian." balas Bob.

"Loh kok jadi bahas kakak sih...?" Rhino yang hendak melanjutkan ucapannya berhenti saat Elea tiba-tiba memotong ucapannya.

"Eh.. eh.. kalian tahu gak kalo hewan yang namanya Chicken Mountain itu ternyata katak bukan ayam."

Elea yang sedari tadi hanya fokus pada ponselnya tanpa memperdulikan percakapan antara teman-temannya. Membuat semua temannya terdiam mendengar ucapan absurdnya itu.

"Apaan sih kamu El, absurd banget." ucap Bob ketus, yang kemudian disambut tawa oleh teman-temannya yang lain.

Elea yang bingung kenapa teman-temannya tertawa memilih kembali fokus pada ponselnya tidak memperdulikan yang lain.

Rhino yang duduk disebelah Elea, mengelus surai Elea perlahan. "Kamu lucu banget deh El."