Petualang Cinta

1. Pertemuan kembali

Ting…. tung… ting…..tung…. ada notif dari telpon genggam membangunkan tidurku

Nomor tidak dikenali

Halo, ….

Apa saya berbicara dengan Reny? suara di seberang membuka percakapan

"Siapa ya ini", tanyaku sambil berpikir rasanya aku mengenali suara ini tapi siapa?

"Ini Reny ya, suaramu masih sama, Musthe inget banget"

"Oh Musthe", kataku yang kusambut dengan ribuan pertanyaan dan kerinduan

"Musthe, gimana kabarnya?"

"Musthe kerja apa sekarang?"

"Musthe, ada dimana sekarang?"

"Aduuh, adikku masih tetap cerewet, yang mana dulu yang Musthe mesti jawab?"

Aku tertawa renyah. "Telah 32 tahun Musthe hilang begitu saja dari peredaran bumi di Surabaya, jadi jawab aja semuanya, aku tunggu, hahaha….".

"Ya, Musthe minta maaf karena tidak sempat memberi kabar karena semua begitu saja terjadi tanpa ada rencana".

Kerinduan memuncak di dadaku tetapi tidak dapat kuungkapkan, terlebih lagi karena kau tidak ada di

depanku sekarang. Kalau saja kamu didepanku pasti sudah kupeluk erat-erat dan tidak kulepaskan.

Sambil telpon menempel ditelingaku, aku mendengarkan Musthe bercerita.

Telingaku sampai panas menempel di telpon genggam tetapi aku serasa ridak ingin menyelesaikan percapan kita. begitu juga Mustku di sana masih banyak cerita yang mau dia ceritakan.

Tiba…tiba, tut….tut…..tut….

Kejengkelan melanda dalam hatiku ketika tiba-tiba telpon terputus ditengah-tengah kami saling melepas rindu. Kuperiksa telpon genggamku yang menunjukkan baterai masih 50%. Kucoba untuk menghubunginya lagi tetapi tidak tersambung, aku mendinginkan hatiku dengan minum segelas air dingin. Aku berkata dalam hatiku yah mungkin signalnya lagi error sehingga tidak bisa tersambung kembali.

Kusimpan nomor yang baru kuterima, aku tidak mau kehilangan kontak dengannya lagi.

Di dalam hatiku besok aku akan melanjutkan menelpon dia lagi. Aku pun tertidur dengan galau.