webnovel

first kiss

pagi begitu cerahnya Sehan bangun dan berjalan keluar tiba tiba dia berhenti didepan pintu kamar Stella dilihatnya Stella masih terlihat tertidur dia mendekatinya "cantik" itulah kata yang keluar dari mulutnua,dia mencium Stella dengan begitu lembutnya takut dia terbangun...

"maaf nona bangunlah tuan muda dan keluarga sudah menunggu anda"

Stella menggeliat membuka matanya perlahan

"huammm dimana aku? dan siapa kalian? Stella mengucek ngucek matanya terlihatnya pelayan yang berjajar didepannya dengan beberapa peralatan ditangannya

apa aku masih mimpi,apa aku jadi Cinderella kenapa banyak pelayan disini? astaga ini kan dirumahnya manusia mesum itu,Stella menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya

"kami ditugaskan untuk membantu anda bersiap nona" kata pelayan

"aku akan bersiap sendiri" kata Stella

"tidak nona kami akan membantu anda mohon kerja samanya" kata salah satu pelayan

lalu pelayan itu menarik Stella dari ranjang meskipun Stella menolak membawanya ke kamar mandi dan membuka semua pakaiannya yang Stella kenakan

"ah aku bisa mandi sendiri" teriak stella

"tidak nona tuan muda memerintahkan untuk membersihkan anda sampai bersih jangan sampai dekil" kata pelayan

"apa dekill,dasar seenaknya sendiri emang dia pikir dia sempurna apa, enggak kan? tanya Stella

pelayan tidak ada yang menjawab.....

"aku gak suka baju ini terlalu terbuka" kata Stella

"maaf nona tuan muda suka style sexy namun manis" kata pelayan

"emang badanku milik dia apa? seenaknya sendiri" kata Stella

"sudah selesai nona silahkan anda turun"

Stella berjalan keluar terlihat semua keluarga menunggunya juga Sehan yang slalu menatapnya

"gimana sayang tidurmu nyenyak? tanya ibu Martha

"nyenyak Bu" jawab stella

nyenyak apaan semalem mimpi buruk mulu slalu muncul si muka psikopat gila itu

"makan yang banyak yah,langsung ke butik yah buat nyobain baju pengantin kalian ibu sudah hubungi designer langganan kita disana"

uhuk uhuk uhuk Stella terbatuk batuk mendengar perkataan ibu Martha

gaun pernikahan? yang benar saja emang hari apa sekarang,oh astaga sekarang hari Kamis aku baru ingat,berarti 2 hari lagi dong aaahhh hiks hiks aku gak mau

"pelan pelan dong sayang makannya " usap ibu Martha memberikan minum

Sehan menatap tak suka pada Stella kenapa dia? apa saking tidak sukanya menikah denganku?

setelah selesai makan Stella diajak Sehan pergi ke butik dan ke toko perhiasan untuk menyiapkan segala pernikahannya

dimobil Stella tak berkata sedikitpun dia diam membisu Sehan terus memandang Stella

"jangan menatapku seperti itu" kata Stella

"karena kalo kamu malu malu gitu tambah lucu" kata Sehan

malu malu? pala lu tuh yang malu jelas jelas gue muak liat muka Lo monyet

"setelah nanti selesai aku ingin pulang yah handphone aku ketinggalan dirumah" kata Stella

"beli lagi yang baru" kata Sehan

"aku belum izin sama ayah aku dirumah kamu" kata Stella lagi

"ayah kamu sudah kasih izin" kata Sehan lagi

iihhh nyebelin banget mamah pengen pulang hiks hiks

mereka akhirnya sampai di butik langganannya disambut oleh michael Syahidam yang di singkat Misya (dia pria yah cuman agak ngondek gitu)

"oh astaga pangeran ku sudah sampai mari sini" Misya menggandeng tangan Sehan

"misya,lepaskan ini calon istriku" kata Sehan melepaskan tangan Misya yang slalu bergelayut ditangan Sehan

iihh jijay banget dia ada main juga sama bencong pikirnya dalam hati

"sayang jangan pernah cemburu atau berpikir aku ada hubungan sama Misya yah,aku normal ko" rangkul Sehan

hah apa dia bisa baca pikiranku ya,ko dia tau

"ahahaha mana berani aku" jawab Stella

mereka memasuki butik Misya atau Michael itu

"Sehan dia lebih cantik dari wanita yang kau ajak waktu itu hanya lebih seksi yang waktu itu,dia terlalu rata" kata Misya dengan julidnya

wanita? siapa? ah tak heran seorang Sehan membawa wanita

"Mike apa kau sudah sudah mau tutup butik?

"jangan panggil aku mike,Misya dong?

Stella mencoba gaun yang di siapkan oleh Misya begitupun Sehan di ruang ganti yang berbeda, Sehan keluar lebih dulu dan menuju cermin di ikuti oleh Stella

Sehan melirik ke belakang di lihatnya Stella dengan gaun berwarna putih dengan bagian dada dan bahu yang terbuka Stella begitu cantik dan sungguh benar benar cantik tak sempat Stella melihat cermin karena Sehan menghalanginya di depan Sehan memandang Stella dan menarik pinggangnya yang ramping itu Stella terperangah "apa apaaann.....mulutnya terdiam ketika bibir lembut dan hangat milik Sehan menyentuh bibir merah dan manis stella, Sehan menikmati ciuman itu baginya bibir Stella manis meskipun disana Stella meronta ronta dan matanya melotot, Sehan melepaskan ciumannya hanya untuk berkata "Nikmatilah" lalu Sehan menciumnya lagi dengan ganasnya lidahnya menerobos mulut Stella yang tertutup itu,Stella sudah tidak bisa lagi meronta akhirnya dia pasrah dan menikmati setiap sentuhan yang Sehan berikan

"ekhemm,calon pengantin udah gak sabar nih ye" teriak Misya

dengan seketika mereka melepaskan ciumannya Stella begitu terkejut dan malu namun sehan biasa saja karena ini pertama kalinya bagi Stella terlebih ada orang yang melihatnya,dia kemudian masuk ke dalam ruang ganti lagi untuk mengatur nafasnya dan menyentuh bibirnya

"ciuman pertamaku?kenapa rasanya....

"Stella keluaralah" pintu di gedor oleh Misya

Stella lalu keluar dengan wajah yang ditekuk dan benar benar merah

"ppfft Misya apa kau lihat tadi pengantin wanita begitu lincah dan bergairah,mungkinkah dia sering melakukannya" Sehan terkikik memancing Stella berbicara meskipun dia tau ini pertama kalinya bagi Stella

"kamu yang bergairah,enak aja emang aku wanita apaan? ini pertama kalinya untukku dan kamu sudah melakukan pelecehan aku akan melaporkan pada pihak berwajib atas kasus pelecehan" teriak Stella dengan wajah yang begitu memerah

Sehan tak lagi menahan tawanya ternyata benar perkiraannya Stella belum pernah berciuman,lalu apa yang dilakukan si Hayden bodoh itu dengan Stella 6 tahun lamanya?

"Sehan bukankah dia cantik dengan gaun pilihanku ini? tany Misya

"cantik....kata seha

Stella tersenyum ketika Sehan mengatakan itu

"namun hanya gaunnya" tambah Sehan

serah dah serah,terserah tuan muda cabul saja Stella memutar bola matanya

stelah selesai piting baju pengantin Stella dan Sehan berangkat ke toko perhiasan yang ada di salah satu mall milik Sehan

Sehan membiarkan Stella memilih cincin yang dia sukai dan Stella memilih cincin yang sederhana berwana putih lalu Sehan memasangkannya di jari manis Stella dengan lembut sungguh impian Stella dengan menikah dengan gaun berwarna putih dan cincin yang di pasangkan oleh orang yang dia sayang,namun Stella tak terlalu bahagia karena sekarang yang akan menikah dengannya bukanlah orang yang dia harapkan dia orang yang aku benci,

"stella....."seseorang berteriak dengan kerasnya dan ternyata itu adalah Hayden bersama mou tentu saja Stella terkejut juga kenapa Hayden bisa bersma mou dan membawa tas belanja

"ka hayden,mou? jawab Stella

Hayden menarik tangan Stella dengan kasarnya "apa yang kamu lakukan apa kau berselingkuh dariku? lalu siapa pria ini? teriak Hayden

"aku bisa jelasin tolong" Stella memegang tangan Hayden dengan lembutnya

"ah dasar wanita j****g kamu bahkan tak mau aku menyentuhmu dan sekarang kamu menjual dirimu untuk pria kaya, begitu?

"enggak ka,dengerin aku waktu itu aku mau bilang cuman kamu terlalu sibuk,kita ngobrol sebentar yuk? ajak Stella

"gak Sudi aku dasar a***g" Hayden menampar Stella dengan begitu keras

Sehan yang melihat itu dengan seketika menarik leher Hayden dan memukulnya berkali kali "bangsat berani kamu menyentuh wanitaku hah?

dengan nafas terengah engah Hayden berkata "siapa kau,jangan kau kira kau punya otot bisa mengalahkan aku, aku seorang dokter dirumah sakit ternama camkan itu kau besok hancur" kata Hayden

Sehan lalu memukul kembali wajah Hayden

"kau mau tau aku siapa, makanya otak dipake jangan cuma bisa ng**e, Lo cari tau sekarang siapa Sehan William Kyle"

mou yang mendengar itu terkejut dia tau betul Sehan orang yang tak bisa di sentuh di kota ini namun dia gak tau yang mana wajahnya begitupun dengan Hayden

"kita lihat siapa yang hancur besok aku atau Lo bajingan"

Sehan menarik tangan Stella membawanya menuju ruangannya di mall itu mendudukkannya di bangku lalu Sehan menyuruh manajer mall itu untuk mengambil es batu

"duduklah aku akan mengibatimu" kata Sehan dengan lembut

darah lembut keluar dari mulut Stella dan pipinya bengkak

"bajingan akan ku pastikan kau hancur" teriaknya

es batun dan beberapa obat obatan sudah ada Sehan mengompres pipi Stella yang bengkak lalu membersihkan darah yang ada di sudut bibirnya

"apa masih sakit hmmm? tanya sehan

Stella hanya mengangguk dan menangis tak percaya bahwa Hayden begitu kasar padanya

"aku ingin pulang kerumah ayah" kata Stella

"baiklah kita pulang tapi kamu harus istirahat yah" titah sehan

Sehan mengajak Stella memasuki mobilnya,didalam mobil Stella hanya melihat pohon pohon yang berada di tepi jalan sambil sesekali menitikkan air matanya

ini kesalahanku karena aku mengkhianatinya,maafkan aku ka Hayden aku terpaksa hiks hiks bagaimana dia sekaranh,apa dia sungguh terluka

"Stella,Stella hey? teriak Sehan

"hmmm" sambil mengusap air matanya yang turun

Sehan menarik Stella ke pelukannya

"jangan menangis pria itu memang brengsek aku akan membuat perhitungan dengannya"

"jangan,aku mohon kasihan dia" Stella memohon

"kau memohon untuk pria lain di hadapanku? tanya sehan sinis

Stella tau dia marah

"bukan seperti itu,kasihanilah dia aku sudah mengkhianatinya untuk menikah denganmu jangan sampai kau menghancurkan sesuatu yang penting untuknya" teriak Stella

"ambil ini,aku gak suka kamu berhubungan lagi dengan si brengsek itu dan aku gak suka kalau kamu membela pria lain di hadapanku,mengerti kamu" Sehan memberikan sebuah handphone terbaru untuk Stella

bersambung