webnovel

Bonus

Dengan langkah tegas Allard memasuki ruangan yang akan mewawancarainya secara eklusif. Peluncuran produk baru yang dikerjakannya dalam waktu dekat ini. Sejak kematian Luna lelaki itu lebih sering bekerja.

Auranya mencekam, lelaki itu bahkan sanggup membunuh tanpa menyentuh.

''Silahkan duduk di sini, tuan.''

Allard hanya mengangguk tipis. Entah darimana kabar itu beredar dan entah darimana publik tau apa yang dilakukannya pada jasad Luna.

Wedding Doll, istilah kisah Allard dan Luna sudah menyebar luas menjadi desas-desus yang mengerikan. Jika dibelakangnya semua beramai-ramai membicarakan kegilaan Allard, tetapi jika berhadapan dengannya semua memilih menutup mulut rapat-rapat.

Tersenyum menjilat. Allard sudah terlalu muak dengan hal itu. Tidak terhitung berapa kali usahanya mencoba bunuh diri. Sungguh ironis, bahwa kematian Luna membuatnya terpuruk.

Seorang wartawan wanita bertubuh seksi yang akan mewawancarainya tersenyum lembut padanya. Allard bahkan tak mau repot-repot menoleh apalagi membalas senyuman wanita

Bella membuka catatan yang akan ditanyakannya pada Allard.

Seharusnya wawancara mereka berjalan dengan tenang dan damai, tapi Bella melakukan kesalahan dengan mengungkit hal yang paling sensitif.

''Saya mendengar bahwa istri Anda meninggal dan jasadnya Anda bekukan, apakah itu benar?''

Allard langsung menegang, lelaki itu mengepalkan kedua tanganya. Matanya langsung menggelap. Sementara beberapa orang yang berada di sana memberi isyarat agar Bella menarik kembali pertanyaannya.

''Aku akan membunuh dan membekukan jasadmu juga jika kau membuka mulutmu sekali lagi.'' Allard menggeram.

Seperti tidak kenal takut. Bella kembali bertanya.

''Saya penasaran, siapa orang pertama yang ingin Anda bunuh?''

Allard semakin menajamkan pandangannya. Lelaki itu mendesis sebelum akhirnya menjawab.

''Kau, para pembaca yang menginginkan kematian Luna, juga penulis yang bahkan nama penanya tidak lebih cantik dari pada nama anjingku!''

Beberapa orang yang berada di sana mengulum senyum, mereka takut tawa mereka terdengar. Sementara seorang anonim yang berada di pojok ruangan melotot ke arah Allard.

Lalu diam-diam dalam hati bersumpah akan membuat lelaki itu lebih sengsara.

''Maafkan aku.'' Bella menunduk, pada akhirnya lumayan gentar dengan tatapan Allard yang dingin. Tapi kemudian Bella menoleh ke arah anonim yang berada di pojok, meminta kekuatan.

Anonim yang berada di pojok itu mengangguk yakin, menyuruh Bella melanjutkan pertanyaannya.

''Apa hal tidak masuk akal yang paling Anda inginkan?''

Allard melirik Bella sekilas lalu tersenyum tipis.

''Luna hidup kembali beserta anakku. Aku akan sangat berterima kasih jika anonim yang berada di pojok itu mau membuat Luna mati suri, seperti keinginan para pembaca.''

Lalu tiba-tiba Allard berdiri. Lelaki itu mengacungkan jari telunjuknya ke arah anonim yang berada di pojok ruangan.

''Hei, penulis yang bahkan nama penanya tidak lebih cantik dari pada nama anjingku! Jangan harap aku akan menghormatimu.'' Allard terkekeh sinis.

''Dari awal kau tidak pernah niat membuatku bahagia. Kau membunuh orangtuaku dan juga Luna. Aku akan menghantuimu melalui mimpi-mimpimu,'' ucap Allard kejam.

Seakan belum cukup, Allard menghardik dengan suara kuat.

''Aku akan membuat hidup dan tidurmu tidak nyaman. Makhluk jahat! Aku bersumpah akan mencincang tubuhmu jika aku berhasil menyentuhmu.''

Anonim yang berada di pojok itu beringsut mundur, lalu perlahan berlari keluar ruangan. Menghindari aura Allard yang mencekam dan ancaman lelaki itu.

Anonim itu menarik keinginannya, ia tidak akan membuat Allard sengsara lagi. Dengan terburu-buru anonim bernama pena Mesir Kuno itu mengambil laptopnya.

Menulis akhir bahagia untuk Allard dan Luna di dalam ebook yang dijualnya pada bulan Maret.

Semoga setelah membuat akhir yang bahagia tidurnya jadi lebih nyenyak.

Begitulah awal adanya EBOOK.

So, yang mau lihat mereka bahagia buruan beli ya😚

Next chapter