webnovel

We are close, yet we are far.

"Kalau lagi duduk di tempat kayak gini tuh kita berasa dekat banget yah, kayak Minggu ke Senin. Tanpa sadar kalau kita sejauh Senin ke Minggu"-Rachellya Abigail. "Gak apa-apa. Jangan salahin takdir. Bukan takdir yang salah, tapi kita yang berani-beraninya melawan takdir. Terima takdir aja, yuk?"-Abimanyu Ryan.

notyourgf_ · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Minggu Pagi

"Berbuat salah yang gue maksud adalah menjalin hubungan dengan orang yang beda iman sama gue."

Chellya's POV.

Hari Minggu pagi, gue sudah pakai baju gue buat pergi ke Gereja. Gue seneng banget tiap pergi ke Gereja, karena di sana gue ketemu teman-teman gue yang ketemunya paling seminggu sekali atau kalau lagi ngumpul di cafe sehabis kursus aja. Gue ini pelayanan sebagai dancer di Gereja gue, dan gue juga sering bantu makeup atau hair do dancer lain setiap perayaan besar.

"Chellya kamu sudah siap belum? Cici sama koko juga sudah siap belum? Ayo dimakan rotinya terus pergi ke Gereja, ingat gak boleh telat kalau buat Tuhan!" Teriak nyokap gue dari bawah. Iya, keluarga gue emang tegas banget apalagi tentang agama.

"Ini, Mih! Chellya sudah beres kok."

Setelah gue turun, adik dan cici galak gue pun turun dan kita masuk ke dalam mobil lalu pergi ke Gereja. Di perjalanan, kita cuman dengerin sembari nyokap gue yang ikutan nyanyi lagu Rohani yang diputar dari bluetooth mobil bokap gue.

Ting!

Gue langsung check handphone gue yang berbunyi menandakan ada pesan, dan ternyata pesan itu dari mas pacar.

"Nah lho jangan lupa handphone-nya pada di mode hening dulu dan nanti saat ibadah gak boleh main handphone dulu ya!" Sindir bokap gue dengan senyum mengejeknya.

"Hih... Iya, Pih! Iya tadi aku lupa silent handphone aku. Nah tuh udah." Jawab gue setelah tekan mode silent di handphone gue.

Gue lihat chat dari mas pacar yang pesannya kayak gini, "Nanti jalan-jalan yuk? Pakai motor. Nanti kalau kamu sudah pulang dari Gereja, chat aku aja ya.... Aku sambil keluar bentar sama bang Sat, bye! see you cantek."

Gue langsung menjentikkan jari-jari gue dan menjawab pesannya.

"Okay! Nanti aku chat sekarang aku ibadah dulu ya..." Bersamaan dengan terkirimnya pesan itu, gue dan keluarga gue sudah sampai di Gereja. Sebelum gue masuk, gue selalu berdoa dalam hati kayak gini, "Tuhan maafin aku, sucikan aku untuk masuk ke tempat suci-Mu dan ampuni aku karena aku telah berbuat salah." Berbuat salah yang gue maksud adalah menjalin hubungan dengan orang yang berbeda iman sama gue.