webnovel

Bab 2: Jalan Terungkap

Perjalanan Kael melalui Dunia Murim sangat sulit dan penuh tantangan. Jalan itu berbahaya, menuntunnya melewati hutan lebat, melintasi sungai yang menderu-deru, dan melewati pegunungan yang menjulang tinggi. Namun, gaung kehebatan Aron bergema di dalam dirinya, mendorongnya maju.

Suatu hari, saat Kael berjalan di sepanjang celah gunung yang sempit, dia bertemu dengan seorang bijak tua yang mengenakan jubah compang-camping. Mata orang bijak itu sepertinya menyimpan kebijaksanaan zaman, dan Kael merasakan rasa hormat di hadapannya.

Orang asing di jalan," orang bijak memulai dengan suara selembut angin sepoi-sepoi, "langkahmu menanggung beban takdir. Legenda yang Anda cari bukan hanya kisah pertempuran dan prestasi, tetapi warisan hati dan jiwa."

Kael membungkuk hormat. "Saya Kael, seorang pandai besi dari desa yang jauh. Penglihatan ini telah membimbing saya, dan saya tertarik untuk mengungkap kebenaran di balik legenda Aron."

Orang bijak itu mengangguk dengan sadar. "Perjalanan Aron bukan hanya salah satu kehebatan fisik, tetapi juga penemuan diri. Pertarungannya terjadi di dalam maupun di luar. Untuk menapaki jalan yang dia lalui, Anda harus menghadapi perjuangan batin Anda."

Kael mengernyitkan dahi. "Tapi bagaimana caranya saya memahami itu?"

Orang bijak itu tersenyum lembut. "Carilah Kuil Refleksi. Di sana, Anda akan dihadapkan pada ilusi yang mencerminkan ketakutan dan keraguan Anda. Hanya dengan menghadapinya dengan hati yang jernih Anda dapat bergerak maju."

Dengan rasa terima kasih yang dalam, Kael melanjutkan perjalanannya, hatinya berkobar dengan tekad. Saat hari berganti menjadi minggu, dia akhirnya mencapai tepi danau yang tenang dikelilingi oleh pohon-pohon kuno, tempat Kuil Refleksi menunggu.

Di dalam kuil, Kael menghadapi ilusi yang sepertinya terpancar dari pikirannya. Dia melawan ketakutan, keraguan, dan penyesalannya. Namun melalui itu semua, dia menemukan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi setiap pencobaan. Saat ilusi terakhir memudar, dia merasakan kejelasan yang mendalam.

Pada saat itu, orang bijak yang sama muncul di hadapannya. "Kamu telah menaklukkan ilusi, pengelana muda. Hatimu sekarang tidak terbebani, siap merangkul esensi sejati dari warisan Aron."

Kael mengangguk, rasa pencapaian menghangatkan jiwanya. "Apa yang terjadi selanjutnya, orang bijak?"

Mata orang bijak berbinar dengan kebijaksanaan kuno. "Sekarang, kamu harus menjelajah lebih dalam ke Dunia Murim, mencari Kuil Elemen yang tersembunyi. Di sana, keseimbangan kekuatan dan harmoni akan terungkap kepadamu, kunci untuk mengungkap kebenaran di balik kepergian Aron."

Dengan tujuan baru, Kael memulai perjalanan selanjutnya, dipandu oleh gaung kehebatan Aron dan pelajaran yang telah dia pelajari. Jalannya masih belum pasti, tetapi hatinya membara dengan tekad untuk mengungkap lapisan legenda yang lebih dalam dan takdirnya sendiri.