204 ~Peradilan yang Adil~

Seharian ini, Yoga sengaja tak menyalakan tv dan melihat berita apa pun di mana pun. Karena dia tak mau kalau sampai Meta tahu kejadian yang sebenarnya. Bahkan sedari tadi, panggilan-panggilan dari polisi selalu ia tolak, dan menyuruh Pak Cipto untuk mengurusi semuanya di belakangnya.

Yoga tampak memijat pelipisnya, dia merasa kepalanya benar-benar sakit sekarang. Untuk kemudian dia kembali melihat ke arah ponselnya berkali-kali.

"Dari tadi ada panggilan, kenapa nggak kamu jawab, Ga? Dari siapa?" tanya Meta, setelah dia berganti pakaian kemudin naik di atas ranjang sambil merengkuh tubuh suaminya.

Bahkan dia lupa, kalau malam ini jadwalnya konferensi pers. Bagaimana jika nanti ada wartawan yang menanyakan tentang kabar ini kepada Meta? Lagi, Yoga kembali menghela napas panjang. Apa dia harus menyaring pertanyaan-pertanyaan dari wartawan dan memilah wartawan mana saja yang boleh masuk ke dalam acaranya nanti?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter