webnovel

Amarah yang membeludak

"Noah..." panggil Fanya yang ketika itu dengan rasa amarah yang membeludak dirinya langsung saja memanggil nama Noah.

Wajahnya pun merah dan ingin membicarakan sesuatu kepada Noah ketika itu Noah pun langsung saja membalikkan badan dan langsung saja melihat adanya Fanya dihadapannya.

Dirinya sangat bingung dan juga berkeringat dirinya tak tahu harus berbicara apa di hadapan Fanya.

"Loh kamu kok ada di sini kamu ngapain di sini?" Tanya Noah yang ketika itu sangat bingung dirinya takut apabila Ibunya mengetahui bahwasanya Fanya adalah pacar dari Noah yang sekarang sedang mengandung anak Noah.

Akhirnya seketika itu amarah Fanya membludak dirinya bertanya tanya kepada Noah.

"Hah maksud kamu apa sih seperti ini kamu tahu kan aku diusir dari rumah tapi kenapa kamu tidak membela aku! Hey kamu kemana Noah?" Tanya Fanya ketika itu dengan menatap mata Noah dan wajahnya pun merah Noah tak tahu harus berbicara apa kepada Fanya.

Akan tetapi ketika Noah melihat keberadaan Fanya dan Noah pun langsung saja menarik tangan Fanya dan membawanya ke pinggir toko milik Ibunya tersebut.

"Ehh sini ikut aku kita bicara berdua di sini!" Ujar Noah yang ketika itu menarik tangan Fanya dan langsung saja membawanya ke pinggir toko itu saya pun mengikuti saja apa yang dilakukan oleh Noah kepada dirinya.

"Eh apaan sih kamu menarik aku ke sini ada apa aku hanya ingin meminta penjelasan dari kamu kenapa kamu tidak menghargai aku sebagai perempuan, katanya kamu sayang kepadaku katanya kamu cinta kepadaku kenapa harus seperti ini sih umur kita memang masih di bawah umur tapi harusnya kamu tahu kewajiban kamu kamu harus tanggung jawab aku tidak mau tahu ya gara-gara kamu aku hidup sendirian sekarang apakah kamu puas?" Tanya Fanya yang ketika itu sangat marah dirinya sangat membenci Noah yang sangat tega membuat Fanya diusir oleh keluarganya.

"Tunggu dulu deh kamu bicaranya pelan-pelan jangan membentak seperti itu nanti takutnya banyak orang yang dengar kamu tahan dulu ya aku tahu kamu emosi dan kamu pasti marah banget kepadaku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa aku masih ingin melanjutkan sekolah aku iya aku tahu kok kalau kamu diusir dari rumah kamu maafkan aku ya bukannya aku tidak mencintai kamu atau aku tidak menyayangi kamu, tapi untuk menikah aku belum siap anya, aku belum siap untuk menikahi kamu mengertikan kamu dengan apa yang aku katakan ini?" Tanya Noah kepada Fanya banyak pun meneteskan air mata di hadapan Noah dirinya sangat terpukul ketika mendengarkan semua penjelasan dari Noah yang membuat hatinya sangat sakit merasa dibohongi merasa dihianati dengan orang yang sangat dia Sayangi.

"Kenapa harus seperti ini sih kenapa dulu kamu tidak berbicara seperti ini kepadaku kenapa sudah terlanjur basah seperti ini dan bahkan aku sudah diusir bagaikan sampah kamu baru berbicara seperti ini, kalau aku tahu akan seperti ini aku tidak akan bertemu dengan kamu dan aku tidak akan menerima kamu menjadi pacarku dulu!" Ujar Fanya yang sangat sangat membenci dan juga selalu saja menyalahkan Noah.

Akhirnya pada saat itu Noah tak bisa berkata apapun karena dia juga merasa sangat bersalah dengan apa yang di lakukan terhadap Fanya yang benar-benar jaahat dan sampai membuat masa depan Fanya rusak dan hancur.

"Iya aku minta maaf ya aku hanya bisa meminta maaf sekarang aku tidak bisa berbuat apa apa sekarang kamu sudah makan?" Tanya Noah yang memberikan sedikit perhatian kepada Fanya.

Walaupun Noah meninggalkan Fanya akan tetapi dia sama sekali tidak menghilangkan perasaannya kepada Fanya dirinya masih sangat menyayangi Fanya akan tetapi keadaan yang membuat dirinya sangat tega meninggalkan Fanya dan anak yang di kandung oleh Fanya.

"Ooh masih sempat sempat nya ya kamu bertanya tentang keadaanku dan aku sudah makan atau belum kamu liat aku seperti apa sekarang, aku susah untuk mencari uang saja aku susah bahkan aku harus membuat diriku kuat untuk mencari nafkah untuk diriku sendiri dan anaknya aku kandung harusnya kamu mengerti dengan keadaanku, kenapa sih ada orang setega kamu membiarkan pacar kamu dan calon anak kamu terombang ambing seperti ini!" UcapFfanya yang ketika itu sangat sakit hati menatap wajah pacar yang dia Sayangi yang tak mau bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan kepada fanya.

Noah pun tak bisa berkata apapun ketika melihat hanya sangat marah dan benar- benar sangat kecewa kepada dirinya hanya bisa tertunduk dirinya merasa sangat bersalah.

Akan tetapi tak bisa bertindak apapun karena dirinya benar-benar masih sangat belum cukup umur untuk menikah.

"Apasih kenapa sih kamu menuduh seperti itu lihat aku lihat anak kita apakah kamu tidak mempunyai rasa simpati rasa kasih sayang untuk aku dan juga anak mu, cobalah pikir dulu aku tahu kamu ingin banget matikan sekolah kamu apakah aku tidak ingin juga seperti kamu coba kamu ada di posisi aku pasti kau akan mengerti bagaimana sakitnya aku mencari uang sendiri merawat anak ini sendirian tanpa adanya seorang yang bisa mendampingi aku okelah kamu tidak mau memberikan aku kasih sayang, tapi tolong lah ini juga anak kamu tolong hargai dia," ujar Fanya yang ketika itu berbicara di hadapan Noah dan sambil memegang perutnya yang mulai membesar.

Ketika itu dirinya hanya ingin anaknya menjadi orang yang mempunyai Ayah dirinya tak mau apabila anaknya lahir tanpa seorang Ayah.

Saat itu namun lagi lagi Noah tak mau bertanggung jawab dirinya lepas tangan dengan apa yang telah terjadi.

"Hah sudahlah Fanya walaupun kamu mengejar mengejar aku pun aku tidak bakalan bisa menikahi kamu aku masih belum cukup umur dan aku ingin melanjutkan sekolah dan bahkan aku juga sudah mengurus surat pindah dan aku sudah tidak sekolah di tempat kita dulu dan kamu tidak bakalan tahu aku sekolah di mana sudah ya aku mau pergi dulu," ujar Noah yang ketika itu tiba-tiba pergi meninggalkan Fanya dan mengendarai motor dan dirinya tak menoleh kepada Fanya.

Fanya ketika itu sangat terpukul dirinya sangat sangat kecewa dengan kelakuan dari Noah ketika itu.

"Hmm ya ampun tega-teganya dia meninggalkan aku di sini sendirian dan dia pergi seperti itu benar-benar manusia tidak punya hati," gumam Fanya yang ketika itu sangat kecewa dan langsung saja mengusap airmatanya.

Dirinya tak mau terlihat sedih di hadapan karyawan lain dan juga bosnya dia pun langsung saja pergi dan bergegas untuk masuk dan mulai bekerja ketika Fanya melangkah masuk ke dalam toko.

Ketika itu alah satu karyawan yang ada di toko tersebut pun langsung saja bertanya kepada Fanya.

"Fanya nya kok barusan masuk si ini sudah siang lo dan bos juga sudah datang dari tadi, lain kali kamu jangan seperti itu ya aku takutnya kalau kamu ditegur oleh bos kamu kan baru bekerja di sini jadi kamu jangan membuat kelakuan dulu ya," ujar karyawan yang ada di toko tersebut yang memberi tahu Fanya agar tidak terlambat lagi.

....