1 Wanita Di Kursi Roda Dengan Rambut Terurai

Ketika libur musim panas tiba, Budi pergi ke rumah bibinya dan bermain bersama adik-adik sepupunya yang datang dari luar Cirebon dan tanpa terasa waktu telah berlalu dengan cepat dan hari pertama di kelas 4 SD akan segera tiba.

Suatu hari Budi mengajak adik-adik sepupunya pergi ke belakang bukit dan bermain. Karena masih anak-anak, mereka belum mengerti apa-apa, serta tidak memiliki kekakutan dan masih berpikiran sederhana dan polos. Tanpa rasa bersalah mereka bermain lompat-lompatan dan melihat gundukan tanah (yang sebenarnya adalah makam tanpa nisan), lalu naik ke atasnya dan bermain slorokan (Dalam Bahasa Cirebon Slenk artinya perosotan), bahkan adik sepupu Budi yang bernama Doni sampai melubangi gundukan tanah tersebut dengan sekop kecil yang dia bawa.

"Dasar anak-anak nakal!" sebuah suara mengagetkan mereka. "Cepat pergi dari sini!" munculah sesosok Wanita Muda yang duduk di atas kursi rodanya yang rusak dengan rambut yang terurai dengan ekspresi wajah yang menyeramkan.

Melihatnya membuat Budi bersama adik-adik sepupunya segera lari secepat-cepatnya bagaikan dikejar oleh seekor anjing. Ketika Doni melirik ke belakangnya, Wanita di kursi roda dengan rambut yang terurai itu tersenyum jahat sehingga membuat larinya semakin cepat dan berhasil mendahului saudara-saudaranya.

Suasana malam ini begitu hening dan sunyi karena cuaca di Cirebon sedang mengalami kemarau dingin dari Bulan Juli hingga diprediksi berakhir di akhir September. Malam itu mereka tidur di kamar mereka yang hangat dengan selimut tebal yang membungkus tubuh mereka.

Menjelang akhir malam yang dingin, nan gelap. Doni berteriak dengan sangat kencang dan membuat seluruh penghuni rumah terbangun dari tidur mereka. Ekspresi wajahnya benar-benar dipenuhi rasa takut. Doni tidak menceritakan tentang apa yang barusan dia alami dalam mimpinya.

Esok paginya, menjelang Doni dan keluarganya ingin kembali ke Kota Bandung. Orang tua Doni menceritakan bahwa dia bermimpi bertemu dengan seorang Wanita yang duduk diatas kursi roda yang rusak dengan rambut yang terurai di belakang bukit. Wajah wanita itu benar-benar pucat bagai mayat dengan banyaknya noda darah pada pakaian putihnya.

Mendengar cerita itu, sontak saja Ibu Yayuk kaget bukan. Mengingat di bukit tersebut pernah ada kecelakaan mobil 10 tahun yang lalu, dan salah satu korbannya adalah Wanita yang duduk di atas kursi roda yang dikuburkan pada makam tanpa nisan di belakang bukit.

Orang-orang di desa itu sering diganggu dengan sebuah penampakan Wanita di kursi roda yang rusak dengan rambut terurai yang selalu muncul secara tiba-tiba baik itu di pagi, siang, sore ataupun malam hari.

Wajahnya pucat bagai mayat dengan senyumannya yang jahat, kursi roda yang rusak serta baju serba putih dengan banyaknya noda darah yang mengotorinya.

avataravatar