webnovel

Prolog

Kota metropolitan kini, tersorot sinar utraviolet yang berasal dari terik matahari, yang ada di langit serta, kendaraan roda dua dan empat meramaikan sepanjang jalan raya jakarta.

"Tin...tin...," suara klakson dari motor Lala, yang berada di tengah kemacetan jakarta.

"Duh...lama banget  segh macetnya!!! Bisa-bisa gue telat ke tempat kerja negh...," keluh Lala, sambil terus menekan klakson motor beat merahnya, yang terpangpang di tengah kebisingan kendaraan roda empat dan dua.

Motor Lala berjalan, perlahan-lahan seperti siput yang sangat lamban, Lala hanya bisa menerima keadaan yang ada.

Dia terjebak di kemacetan pagi ini, hingga keringat keluar dari dahinya dan jatuh ke wajah merah merona Lala.

Satu jam pun berlalu, kemacetan yang sejak tadi meramaikan, klakson kendaraan roda empat dan roda dua kini telah berakhir.

Motor beat merah yang dikendarai Lala, melaaju dengan maksimal serta lala yang mulai menampakkan senyuman manisnya sambil terus menyetir motor beat merahnya.

"Akhirnya selesai juga...jadi gue bisa cepet nyampe ke tempat kerja," ucap Lala sembari mengendarai motornya.

Motor beat merah milik Lala melaju, melewati sepanjang jalan kota metropolitan.

Motor pun terus melaju, dengan pesat di permukaan jalan raya, tiba-tiba motor beat yang ditumpangi Lala terhenti seketika di tengah jalan raya.

"Wah...gawat nih motor, pake acara mogok segala lagi!," keluh Lala sembari turun dari motor beat merahnya.

"Terpaksa deh gue harus dorong nih motor...mana pom bensinnya masih jauh dari sini lagi," ucap Lala lagi, sembari mendorong motor beat merah miliknya, menuju pom bensin yang cukup jauh dari tempat motornya terhenti.

Setengah jam pun berlalu, akhirinya motor beat milik Lala sampai di pom bensin.

Sementara Lala kelelahan, karena terlalu lama mendorong motor beat merahnya menuju pom bensin.

Setelah motor sudah terisi bensin, Lala pun mengegas motornya dan melesat ke permukaan jalan raya menuju restoran tempat ia bekerja.

Next chapter