4 Bab 3 : Ichiraku Ramen

Jalanan desa Konoha terlihat seorang laki-laki dengan penampilan rambut putih yang diarahkan ke belakang, kulit sawo matang, tubuh berotot, serta memiliki tinggi sekitar 180 centimeter. Laki-laki itu memakai pakaian kemeja putih yang kedua lengan kemeja diangkat sampai ke siku, celana panjang hitam serta mengenakan sandal ninja. Laki-laki itu adalah Emiya Shirou yang sekarang sedang jalan-jalan di sekitar Konoha untuk melihat pemandangan. Sepanjang perjalanan, penampilan Shirou banyak menarik perhatian karena banyak orang yang baru pertama kali melihat dirinya. Setiap ninja yang sedang beristirahat langsung waspada setiap kali melihat dirinya tetapi setelah mereka merasakan chakra yang dimiliki oleh Shiro, mereka langsung menurunkan kewaspadaan dan melihat Shirou hanya seperti warga sipil biasa.

"Ah.. Sepertinya saya perlu mendapatkan uang untuk bisa tinggal di desa ini. Tidak mungkin saya hanya bertahan dengan uang 30.000 Ryo di sini. Kalau begitu, saya harus mencari bank untuk melakukan penukaran uang" Pikir Shirou sambil berjalan-jalan di sekitar konoha sampai dia menemukan sebuah bangunan yang tertulis "Bank Negara Api" serta banyak orang juga yang keluar masuk ke gedung itu.

Shirou langsung berjalan masuk ke dalam gedung dan menemukan ada beberapa orang yang sedang melakukan transaksi. Dari arah samping terlihat seorang perempuan yang langsung mendekati Shirou "Selamat datang di Bank Negara Api, Apa ada yang bisa kami bantu?" Tanya perempuan itu dengan nada yang sopan.

Shirou mengangguk "Iya, Saya kesini ingin melakukan penukaran emas serta juga ingin membuka sebuah rekening tabungan" Kata Shirou dengan nada ramah.

Perempuan itu tersenyum sopan "Saya akan membantu Tuan untuk melakukan proses tersebut, silahkan ikut dengan saya" Kata perempuan itu sambil berbalik dan berjalan menuju ke arah meja kerjanya yang diikuti Shirou dari arah belakang. Shirou mengambil tempat duduk di depan perempuan itu sedangkan perempuan itu duduk di depan Shirou.

Perempuan itu dengan cepat mengeluarkan beberapa kertas dan memberikannya kepada Shirou "Tuan, saya perlu beberapa data diri Tuan untuk melakukan pembukaan rekening. Serta juga dengan uang yang akan digunakan untuk diletakkan di dalam rekening. Karena kasus Tuan akan menukarnya dengan emas, saya perlu melakukan penghitungan terlebih dahulu untuk meletakkan uang tersebut ke dalam tabungan. Apa Tuan bisa mengeluarkan emas yang akan ditukarkan?" Tanya Perempuan itu.

Shirou mengangguk dan memasukkan tangannya kembali ke dalam saku celana sambil mengeluarkan sebuah bola emas dari dalam ruang penyimpanan miliknya. Bola itu sendiri hanya memiliki ukuran kecil akan tetapi berat dari bola itu mencapai 2 kilogram. Shirou langsung mengeluarkan bola emas dan meletakkan di depan perempuan tersebut.

"Saya ingin menukarkannya dengan uang" Kata Shirou sambil mengambil sebuah pulpen yang ada di samping meja dan mulai menuliskan identitas dirinya. Perempuan itu mengangguk dan mengambil bola kecil yang membuatnya terkejut karena berat dari bola itu mencapai 2 kilogram yang tidak diperkirakan. Perempuan itu dengan cepat berjalan ke arah belakang untuk melakukan pengukuran harga sedangkan Shirou dengan santai mengisi setiap lembaran kertas dengan beberapa informasi yang bohong.

"Malam sebentar saya perlu melakukan beberapa hal. Saya yakin pihak desa ini akan mencari tahu tentang identitas saya sebenarnya, tidak mungkin mereka tidak akan mencari tahu." Pikir Shirou yang sedang fokus mengisi setiap baris dari kertas tersebut.

Tidak butuh waktu lama untuk Shirou menyelesaikan semua itu sambil menunggu perempuan yang sebelumnya kembali, Shirou melihat sekeliling dan menemukan banyak wanita yang sedang berada di bank sedang mengambil uang "Enak jadi wanita. Setelah menikah, mereka bisa memilih untuk tidak bekerja dan menunggu gaji dari suami mereka. Jika Istri pandai dalam mengatur keuangan. akan banyak sisa uang bulanan yang bisa digunakan dalam berbelanja, sedangkan jika Istri tidak tahu cara mengatur keuangan, akan sangat sulit untuk keluarga bisa bertahan. Tetap bahkan dengan keduanya, suami yang lelah mencari uang" Pikir Shirou sambil berbalik menatap perempuan yang sebelumnya sudah kembali dengan senyum.

"Tuan, kami sudah menimbang harga emas yang Tuan punya. Kami memberikan harga 5.000.000 juta Ryo untuk emas itu, apa Tuan menerimanya?" Tanya perempuan itu sambil mengambil kertas dan mulai memeriksanya.

Shiro tidak terlalu peduli dengan uang dan hanya mengangguk "Iya, Tapi saya ingin 100.000 Ryo jangan diletakkan dalam tabungan, Saya sudah sangat perlu sekarang" Kata Shirou yang mendapatkan anggukkan dari perempuan itu.

"Tidak masalah. Setiap dokumen sudah terisi. Tolong tunggu sebentar Tuan, saya akan segera memprosesnya" Kata perempuan itu sambil berjalan membawa dokumen ke belakang untuk melakukan proses terhadap setiap dokumen dan pembukaan buku tabungan.

****

Pintu masuk Bank Negara Api dan terlihat seorang laki-laki dengan santai berjalan keluar dengan memegang buku tabungan yang baru saja dia terima sebelumnya "Mekanisme dunia ini hampir sama seperti dunia modern. Bahkan dalam pencatatan buku tabungan mereka. Hanya saja perkembangan di bidang lainnya masih sangat jauh terbelakang, saya yakin juga beberapa hal seperti sistem keamanan mereka masih menggunakan sistem keamanan konsep lama. Hal ini juga tidak bisa terlepas dengan banyaknya peperangan serta dunia ini hanya mengejar kekuatan" Pikir Shirou.

Shirou yang telah berada jalan tiba-tiba cahaya matahari langsung menyinari tubuhnya. Dia menurunkan buku tabungan dan melihat ke arah atas "Sudah masuk siang hari? Ayo cari makan terlebih dahulu. Sebelum datang ke sini saya lupa untuk makan dan lebih fokus untuk jalan-jalan" Pikir Shirou sambil menyimpan kembali buku tabungan lewat sakunya ke dalam ruang penyimpanan dan mulai berjalan di sekitar konoha mencari tempat makan yang cepat disiapkan.

Shirou berjalan-jalan di sekitar Bank Negara Api untuk mencari lokasi makan yang sepi dan cepat sedia sampai dia menemukan sebuah warung makan kecil bernama "Ichiraku Ramen" tidak ada yang mengantri untuk makan di sana "Ramen?" Pikir Shirou sambil berjalan ke arah kedai ramen kecil dan langsung mengangkat tirai kedai.

"Selamat datang" Kata seorang laki-laki yang menggunakan seragam koki yang sedang mengaduk sebuah panci penuh dengan kaldu ramen. Aroma wangi kaldu itu sampai di hidung Shirou "Lumayan" pikirnya sambil mengambil tempat duduk yang ada di depannya.

"Apa yang tamu inginkan?" Tanya laki-laki itu dengan nada bersemangat sambil berbalik menatap Shirou.

"Apa ada menu rekomendasi untuk hidangan yang paling enak? Saya baru saja datang ke Konoha, jadi saya tidak terlalu familiar dengan makanan yang ada di sini" Kata Shirou dengan santai sambil melihat ke arah menu yang ada di dinding kanan kedai ramen.

Laki-laki itu sedikit terkejut dengan perkataan Shirou tetapi langsung tersenyum "Jadi kamu orang baru yang datang. Kalau begitu saya merekomendasikan Miso Ramen. Itu adalah hidangan favorite yang sering dipesan oleh banyak orang. Perkenalkan nama saya Teuchi, saya pemilik dari kedai ramen ini. Siapa namamu anak muda?" Tanya Laki-laki itu yang mengaku namanya Teuchi.

Shirou tersenyum "Terima kasih atas rekomendasinya Teuchi-san. Kalau begitu saya pesan Miso Ramen satu, serta nama saya Emiya Shirou, salam kenal Teuchi-san" Kata Shirou.

"Segera datang!" Teriak Teuchi dengan nada semangat sambil berbalik dan mulai menyiapkan makanan yang ingin dimakan oleh Shirou "Ngomong-ngomong Shirou-kun, apa tujuan kamu datang ke desa Konoha ini?" Tanya Teuchi sambil menyiapkan Miso ramen untuk Shirou.

"Saya sama sekali tidak mempunyai tujuan sama sekali untuk datang ke sini, mungkin hanya ingin sekedar melihat-lihat desa ini berhubung saya sebelumnya berada tidak terlalu jauh dari posisi desa ini. Serta juga saya sebelumnya mendengar bahwa dalam beberapa hari kedepan akan ada festival, mungkin menikmati festival itu juga bisa menjadi tujuan saya datang ke desa ini" Kata Shirou dengan santai.

"Ah ~ Festival Kyuubi, acara itu akan diadakan pada tanggal 10 oktober hanya dua hari dari sekarang" Kata Teuchi dengan nada sedikit sedih.

Shirou yang bisa merasakan perasaan emosi seseorang menatap ke arah Teuchi "Perasaan ini…. Sedih" Pikir Shiou "Tunggu!... Festival Kyuubi?, Kalau tidak salah Hagoromo juga mempunyai beberapa binatang yang kuat yang tersimpan di dalam dirinya salah satunya Kurama. Apa Kyuubi yang mereka maksud adalah Kurama?"

"Apa boleh saya mendengar latar belakang dari terbentuknya festival Kyuubi ini Teuchi-san?" Tanya Shirou dengan melihat wajah Teuchi hati-hati.

Teuchi mengangguk dan mulai menceritakan tentang serangan Kyuubi lima tahun yang lalu kepada Shirou. Sepanjang cerita Shirou tidak memotong pembicaraan Teuchi dan mendengar dengan jelas semua hal itu sampai Teuchi selesai bercerita dimana Kyuubi dikalahkan oleh Yondaime Hokage Konoha ini.

"Cerita yang menarik, jadi karena itu festival ini terbentuk dengan mengingat perjuangan Yondaime dalam mengalahkan Kyuubi?" Tanya Shirou yang mendapatkan anggukkan dari Teuchi "Cerita ini sepertinya berbeda. Saya tahu bahwa Kurama adalah makhluk chakra, kecuali menyegelnya tidak mungkin di bunuh selama dunia ini masih memiliki Chakra. Kecuali saya yang membunuhnya menggunakan energi kehancuran. Sepertinya pemimpin desa dan juga beberapa tetua yang menjadi dewan dari desa ini memberitahukan kebohongan kepada warga masyarakatnya. Dan juga Teuchi sepertinya tahu kisah sebenarnya tetapi dia menolak untuk menceritakan karena ada yang menghalangi--" Pikiran Shirou terhenti dengan Teuchi meletakkan mangkuk ramen di depannya sambil tersenyum.

"Silahkan dinikmati, karena ini pertama kali kamu datang, saya akan memberikan ini gratis" Kata Teuchi dengan nada ramah.

Shirou tersenyum mengangguk "Terima kasih" Katanya sambil mengambil sumpit dan mulai mencoba memakai hidangan itu. Shirou mengambil mienya menggunakan sumpit dan langsung memakannya "Dia membuat hidangan yang lumayan enak, mungkin jika saya bisa menetap di desa ii barang beberapa tahun, saya bisa meluangkan waktu untuk datang dan makan hidangan di sini satu kali seminggu" Pikir Shirou.

Melihat sebuah senyum kecil di wajah Shirou, Yeuchi puas karena setiap juru masak selalu ingin membuat pasangannya tersenyum dengan hidangan yang mereka buat "Bagaimana hidangan saya?" Tanya Teuchi dengan nada bangga.

Shirou dengan cepat menelan mie yang baru saja dia makan sambil mengambil sebuah tisu yang berada di samping mangkuk ramen "Rasa makanan ini lumayan enak, Saya yakin ini ramen yang paling enak yang saya rasa setelah datang ke desa ini" Kata Shirou dengan santai.

"Hahaha…. Terima kasih atas pujiannya" Kata Teuchi dengan wajah penuh kesenangan.

Dari arah belakang Shirou terdengar sebuah suara langkah kaki yang bergegas ke arah kedai ramen "Aura ini? Bukannya ini aura Kurama?.... Bukan hanya aura Kurama saya, melainkan ada setengah dari aura Hagoromo" Pikir Shirou yang masih tetap memakan hidangannya dan tidak ingin menimbulkan situasi yang akan membuat dia kena masalah. Dia menunggu aura itu yang semakin dekat dengan dirinya sampai terdengar suara anak kecil yang penuh semangat.

"Ossan!.... Miso Ramen ukuran besar satu dengan toping naruto ekstra" Kata seorang anak kecil yang langsung mengambil tempat duduk di samping Shirou yang sedang duduk santai memakai hidangan miliknya.

"Oh… Naruto. Segera datang!" Teriak Teuchi dengan nada semangat sambil langsung pergi membuat hidangan untuk anak yang bernama Naruto itu.

Shiro yang ada di samping Naruto langsung menatap ke arah samping setelah menelan makananya. Dia melihat seorang anak yang memiliki penampilan rambut kuning, bekas garis tiga hitam di setiap pipinya, pupil mata biru cerah serta sebuah senyum yang terpancar di wajahnya "Anak kecil?... Ah… Jadi anak ini yang menjadi wadah untuk Kurama serta juga dia memiliki kekuatan Hagoromo di dalam dirinya… Lumayan…. Tapi kenapa dia memancarkan senyum palsu?" Pikir Shirou sambil berbalik memakan kembali hidangannya dengan santai.

Shirou yang kembali memakan hidangannya tiba-tiba merasakan emosi negatif yang ada di sekitarnya tetapi dia tidak terlalu memikirkan hal itu karena emosi ini sangat kecil untuk mendapatkan respon terhadap dirinya "Apa penduduk desa ini membenci anak kecil ini?..." Pikir Shirou.

avataravatar
Next chapter