1 0.1

! W A R N I N G !

mohon maaf typo bertebaran

happy reading >.<

Pagi ini pagi yang cukup mendung, warna awan yang ke abu abu an menyelimuti terangnya matahari pagi. Dengan cuaca seperti ini sebenarnya lebih enak rebahan dibandingkan untuk berangkat sekolah, tapi ya mau bagaimana lagi absennya disemester ini sudah cukup banyak yang Jeana takutkan hanya satu, tidak naik kelas. Apalagi ia sebentar lagi akan naik kelas 10 yang pasti sekarang teman teman seangkatan Jeana sedang belajar mati matian untuk ujian kelulusan, namun hal itu berbanding terbalik dengan Jeana yang tidak melakukan apa apa saat ujian sudah dekat.

"maaa.. gevan udah dateng belum?" tanya Jeana pada ibunya dengan mengeraskan suaranya dan tidak dihiraukan oleh ibunya.

"woi gue disini kunyuk " sahut sang pemilik nama, ya ia gevan.

"sejak kapan lo disitu hah? dahlah ayo berangkat nanti telat lagi, abis lo lama bgt" Omel Jeana sembari memasang helmnya.

"ga sadar diri. Yang lama lo bego gue dari tadi udah disini, cuma mata lo aja yang sliwer" Gevan mengomel balik sembari menaiki sepeda motornya dan diikuti oleh Jeana.

Setelah kurang lebih 20 menit menempuh perjalanan dari rumah Jeana ke sekolah akhirnya mereka sampai juga. Dalam perjalanan mereka membahas hal hal random seperti,

"kira kira kalo ikan haus gimana ya minumnya?" -Jeana

"emangnya ikan bisa haus?" - Gevan

mereka melakukan percakapan seperti itu selama perjalanan, ini aneh tetapi Gevan sangat menyukainya.

Gevan dan Jeana memasuki kelas mereka masing masing, Jeana melangkahkan kakinya menuju bangkunya yang terletak pada tengah tengah kelas.

"na , lo udah tugas math belum? " tanya momo, teman sekelasnya.

Jeana membisu , ia tak menghiraukan pertanyaan teman sekelasnya tadi.

"n-na? kamu udah belum?" Momo mengulang pertanyaannya dengan gugup .

tetapi percuma, Jeana masih tetap membisu. Jeana mendengar Momo dan yang lainnya berbisik bisik tentangnya.

"apasih sombong bgt tuh org"

"yakan makannya gapunya temen"

" gue sampe heran kenapa gevan mau temenan sm tuh cewe"

"mending juga sm gue, muka juga cakepan gue body gue juga asoy"

hanya itu yang terdengar oleh Jeana.

"Mulut sampah" ucap Jeana yang membuat Momo dan komplotannya itu terdiam.

Sialan. Lagi lagi Jeana tidak menyaring perkataannya, padahal kemarin Gevan sudah memarahinya karena ia asal nyerocos. Galak galak gini juga Jeana kalo dimarahin Gevan langsung ciut nyalinya. Jeana tak pandai berpura pura jika ia mengetahui temannya membicarakan ia di belakang Jeana tak segan segan untuk menegurnya, Jeana juga kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang orang maka dari itu ia hanya mempunyai Gevan sebagai temannya.

"duh cape juga nyelesaiin tugas 5 soal" sambat Jeana

Gevan menoyor kepala Jeana

"baru 5 soal geblek, gitu aja ngeluh lo" balas Gevan sembari menyeruput es jeruknya.

"dih apaan sih van main noyor aja sakit tau ga" Jeana memukul tangan Gevan lalu mengelus elus kepalanya.

" eh iya na, dikelas lo tadi udah diumumin ga? kalo kita bakal libur 2 minggu? " tanya Gevan

"hah? apaan? kagak ada deh keknya, bu ana ga ada bilang gitu" Jawab Jeana bingung

"lo tidur mulu keknya di kelas anjir" ucap Gevan

" emang kenapa diliburin?" tanya Jeana

"biasaa itu virus covid-19 udah tambah parah cuy " Jawab Gevan santai

"EH SERIUS?!! ASIKK LIBURRR 2 MINGGUU ENAKNYAAA" Teriak Jeana girang sampai sampai banyak siswa lain yang menatapnya aneh.

"aduh salah apa gue, kok bisa punya temen cem begini" Gevan menundukkan kepalanya malu

"sayang , sebelum pulang buat plan dulu yuk" ajak Jeana dengan senyum manisnya.

"a - apaan sih lo panggil s-s-sayang segala" Bentaknya gagap lalu ia tersenyum samar.

" ya maap atuh van " Jeana cemberut

" jadi mau buat plan apa nih na? " tanya Gevan

" hmm plan buat liburan gitu van,biar nanti ga gabut pas liburan" jelas Jeana

"yaudah ayo gua ngikut aja" balas Gevan

avataravatar
Next chapter