webnovel

Virtual World : The Unknown

Sebuah perusahaan pada tahun 20XX berhasil mengembangkan virtual reality yang terlihat seperti bumi kedua dan dapat digunakan saat mereka tidur dengan menggunakan capsule buatan perusahaan. Sehingga hal ini berhasil memenangkan hati para pemuda dan pekerja yang kelelahan setelah beraktivitas hariannya, hingga kakek nenek yang ingin merasakan kehidupan segar lagi. Dengan munculnya game ini, era permainan meningkat drastis dan para serikat, perusahaan, juga pemerintah negara mulai berinvestasi kedalamnya. Dirn Mizh yang baru tamat sekolah menengah atas, pergi selama 2 tahun tanpa memegang alat komunikasi apapun. Setelah dia pulang kerumahnya, dia diberitahu oleh temannya, bahwa virtual reality yang bernama Neswald telah keluar 7 bulan yang lalu. Dia yang ingin merasakan sensasi saat dipulau membuat hal ini menarik baginya. Sebagai pemain yang mempunyai kelas The Unknown dengan keahlian serba bisa. Dia perlahan mulai menciptakan langkah legendanya. 『 By: Thyrish 』 『 Karya Ini Telah Dikontrak Noveltoon. Bagi Reader Yang Ingin Mengetahui Kelanjutannya, Langsung Aja Keplatform Resmi Novel Ini. 』 『 Author Bakal Buat Cerita Baru Di Webnovel, Silahkan Ditunggu ^^ 』

Thyrish · Games
Not enough ratings
29 Chs

Renshi Village

Seminggu berlalu dengan cepat tanpa Dirn sadari, dan semua persiapan telah selesai. Dirn ingat beberapa hari yang lalu Lily, Rika, Ryan dan Fico bakal jarang datang karena menemukan ruang bawah tanah baru dengan bonus exp ×2 dan drop rate meningkat 25%.

Kalau Dirn tidak membaca petunjuk sebelumnya, dia akan berpikir itu hal yang konyol untuk menghabiskan waktu selama seminggu seperti itu.

Setelah membacanya dia tau kalau exp ×2 itu sangat bermanfaat, misalnya kita berburu selama seminggu terus menerus hasilnya sama seperti kita berburu disana selama 2 minggu, dan drop rate meningkat membantu mendapatkan peralatan bagus.

"Baiklah, waktunya berburu! Mari kita lihat seperti apa dunia virtual itu!" Teriak Dirn didalam kamarnya, ia pun masuk kedalam capsule dan berkata dengan nada sedikit bersemangat.

"Second World!"

Pandangan Dirn berubah dari cahaya garis garis ungu yang dia lihat sebelumnya menjadi ruang lingkup penuh dengan warna ungu neon, dan muncul tulisan didepannya.

[ Selamat Datang Di Neswald ]

"Ohho," Dirn agak terkejut melihat pemandangan didepannya, ini terlihat seperti mengambang di dalam kotak ungu. Dirn mulai memainkan jari jarinya dan berputar putar.

Kemudian tulisan didepannya berubah.

[ Silahkan Tentukan Nama Karakter Anda

Nama: _______ ]

"Hmm, nama karakter... Sama seperti nama samaran, seperti rencana sebelumnya," Dirn menekan tulisan itu dan mengetik namanya.

[ Silahkan Tentukan Nama Karakter Anda

Nama: Dhrizh

[ Benarkah Nama Yang Anda Tentukan Sudah Benar? ]

( Iya/ Tidak )

"Iya."

[ Silahkan Tentukan Ras Untuk Memulai ]

[ ( Human ) ( Elf ) ( Beastkin ) ]

"Human."

[ Silahkan Tentukan Kerajaan Untuk Memulai ]

[ ( Norton Kingdom ) ( Rohan Kingdom )

( Nale Kingdom ) ( Brumer Kingdom )

( Kloridum Kingdom ) ( Stradum Kingdom )

( Speria Kingdom ) ( Lomdia Kingdom ) ]

'Berdasarkan kerajaan ada berbagai hal yang belum diketahui dan sebenarnya ada 10 kerajaan yang bisa diakses pemain. Jika dikategorikan 2 kerajaan besar yang netral yaitu Kerajaan Norton dan Kerajaan Rohan, setelah itu 6 kerajaan yang dipimpin oleh manusia, dan masing masing satu kerajaan yang dipimpin ras elf dan beastkin. Kemudian ada informasi kerajaan untuk orang orang barbar, tapi 8 dari 10 kerajaan lainnya memusuhi itu. Setelah dihitung kerajaan di Benua Astrea ada 11.'

Dirn berpikir keras dan akhirnya sampai kekesimpulan sebelumnya saat dia sudah menyusun rencana, Kerajaan Norton lebih dominan, karena sifatnya netral dan ia juga berada diujung benua, serta masih banyak hal belum dijelajahi.

"Baiklah, Norton Kingdom!"

[ Dalam Beberapa Detik Anda Akan Dikirim Kedesa Yang Berada Di Kerajaan Norton Secara Acak ]

[ Selamat Menikmati Petualangan Anda! ]

Sekali lagi pandangan Dirn berubah.

***

Dhrizh muncul di dekat air pancur, dan melihat sekeliling tidak ada orang, ia mulai pemanasan untuk melihat seperti apa reaksinya didalam permainan.

Dhrizh mengambil posisi bela dirinya, bela diri Dhrizh sedikit berbeda, ia menyatukan berbagai macam bela diri dan menyempurnakan gayanya pada saat dilatih kakeknya.

Pada saat ini ada satu pemain lagi muncul di dekat air pancur. Penampilan pemain itu tampak berumur masih belasan tahun dengan nama Harmit atau didunia nyata dipanggil Arit Lerita. Dia memiliki rambut bergelombang rapi dengan warna unik seputih salju yang harmonis dengan kulitnya yang pucat. Dia cukup pendek dengan tinggi sekitar 150cm dengan badan kecilnya pas dengan bola matanya yang berwarna biru safir dengan tatapan matanya yang menggemaskan. Dia melihat sekelilingnya dan memperhatikan Dhrizh yang akan melakukan sesuatu, Harmit merasa tertarik dan duduk dilantai. Dhrizh yang tidak sadar ada orang yang memperhatikannya masih melanjutkan.

Tidak lama itu kaki kanan Dhrizh maju kedepan dan kiri mundur kebelakang, tangan kanan dan kirinya terlihat santai saat dinaikkan, kemudian Dhrizh menarik napasnya dan memulai atraksi didekat air pancur itu. Mulai dari salto kedepan, salto kebelakang, dan melakukan double flip kedepan, setelah itu Dhrizh berlari dan merasakan bahwa gerakannya lebih lambat dari pada didunia nyata.

"Rasanya seperti biasa berlari kaki secepat cheetah, tapi tiba tiba berubah jadi secepat anak kucing... Aneh. Kurasa statistik sangat penting untuk penyesuaian. Yah, biasakan saja lagi pula kita wajib berada didalam desa selama 3 hari."

Di saat Dhrizh masih tenggelam dalam pikirannya, ia mendengar suara tepuk tangan sekitar 5 meter disebelah kirinya. Harmit menghampiri Dhrizh dengan matanya yang cerah tampak seperti seorang penggemar fanatik yang bertemu idolanya.

"Bang! Penampilanmu sangat menakjubkan!" Teriak Harmit saat berlari kearah Dhrizh. Harmit langsung memegang tangan Dhrizh sambil memperkenalkan diri. "Perkenalkan namaku Arit Lerita... Ohh iya dipermainan ini namanya jadi—" Harmit melihat sudut kiri atas ada nama yang bertuliskan Harmit.

"Nama Arit, Harmit! Boleh Harmit tau nama abang!?" Tanya Harmit dengan penuh semangat sambil menjabat tangan Dhrizh naik turun dengan semangat.

Dhrizh yang melihat penampilan menggemaskan Harmit yang terlihat seperti anak anak sekolah dasar. Tersadar dari keterkejutannya, 'Bagaimana bisa dia ada disini!? Hawa kehadirannya... Hmm, begitu rupanya, menarik.'

"Jangan panggil abang, panggil aja Dhrizh." Dhrizh melepaskan tangannya yang digenggam Harmit, dan melambaikannya dengan lembut.

"Baik Bangrizh!" Jawab Harmit dengan semangat dan senyum cerah diwajahnya.

"Panggil aja Dhrizh."

"Eumm, Harmit panggil abang aja!" Harmit masih menggunakan ekspresinya yang penuh semangat dengan konyol.

Dhrizh merasa enggan dan hanya pasrah. "Baiklah, panggil aku sesukamu."

"Mhm—!" Harmit mengangguk dengan ekspresi cerah diwajahnya. Kemudian dia bertanya kepada Dhrizh karena rasa penasarannya setelah melihat sekeliling. "Ohh iya bang, kita ada dimana?"

Setelah mendengar pertanyaan Harmit, Dhrizh melihat sekitarnya yang masih sepi. Itu tidak terlihat sepi, juga beberapa kali ada satu atau dua orang yang muncul dan kemudian menghilang.

"Dilihat dari orang yang muncul dan hilang, mungkin ini Desa Renshi."

"Desa Renshi?" Jawab Harmit dengan tangan dibawah dagunya dan mengkerutkan wajahnya, dia terlihat seperti seseorang yang berpikir dengan serius, tapi ekspresi itu tidak cocok sama sekali dengannya. Ia terlihat seperti anak kecil yang sekarat sambil berpikir seperti apa kehidupan setelah meninggal.

Melihat ekspresinya yang aneh, Dhrizh tersenyum pahit dan menjelaskan. "Desa Renshi merupakan salah satu desa yang dijauhi oleh player saat ini, terutama pemain baru seperti kita."

"Mengapa?"

"Npc atau bisa dibilang penduduk asli sini berlevel 100 keatas."

"Jadi?"

"Itu artinya, seluruh monster disekitar desa seharusnya berlevel lebih dari 100 juga. Pemain teratas yang terakhir kali diketahui baru mencapai level 80." Jawab Dhrizh dengan ekspresi santainya.

"Berarti kita harus melakukan apa sekarang bang?"

Dhrizh berpikir sejenak dan menjawab. "Yah... Seharusnya kita pergi ke pelayanan Neswald untuk menghapus karakter dan membuat yang baru, tapi apa Harmit tidak curiga?"

Mendengar jawaban Dhrizh, Harmit hanya bisa melakukan ekspresi bingung dan bertanya. "Curiga? Curiga apa bang?"

"Jika tim pengembang Neswald membentuk desa ini, maka pasti ada cara untuk menyelesaikan atau mengatasinya. Memang banyak pemain lain yang berpikir demikian tapu tidak berhasil, terutama penduduk disini tidak akan berbicara sepatah katapun kepada kita."

"Jadi abang ada rencana akan melakukan apa? Harmit ingin mengikuti Abang Dhrizh!" Jawab Harmit kepada Dhrizh dengan ekspresinya yang masih bersemangat. Jarang melihat ada pria kecil seperti ini. Melihat Harmit, Dhrizh entah mengapa merasa akan cocok bersamanya.

"Tentu saja ada, tapi pertama kita cari Pusat Pelatihan dulu untuk mempelajari dasar dasar."

"Baiklah bang!"

Mereka berdua berjalan pun berjalan mencari Pusat Pelatihan.

Sementara itu di lokasi beratus ratus kilometer dari Dhrizh dan Harmit.

Terdapat gua tersembunyi yang hanya bisa dimasuki dengan keberuntungan serta pengamatan yang cermat, terdapat ruangan yang sangat mempesona dengan langit langit berwarna ungu, marmer berwarna hitam dan lantai yang tampaknya terbuat dari es.

Disana juga terdapat singgasana yang terbuat dari berbagai macam mineral yang disusun hingga terlihat harmonis. Di singgasana tersebut duduklah seorang pria tampak seperti mayat hidup yang sudah hidup beberapa ratus tahun. Pria itu mulai tersenyum halus dan matanya terbuka mulai memancarkan cahaya ungu.

Tiba tiba badannya ditutupi seperti kain hitam tetapi juga memancarkan kegelapan tampak seperti baju dengan kobaran api hitam diseluruh tubuhnya. Pria itu mulai mengerakkan mulutnya dan berbicara.

"Tampaknya ada dua lagi, ini merupakan yang terakhir. Aku berharap mereka berhasil kesini atau sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi." Senyum halus pria itu pun menghilang dan merasa tertekan.

"Aku mohon, cepatlah datang..." Pria itu menunduk dan berharap untuk mengeluarkan air mata tapi tidak bisa.