webnovel

Virtual World : The Unknown

Sebuah perusahaan pada tahun 20XX berhasil mengembangkan virtual reality yang terlihat seperti bumi kedua dan dapat digunakan saat mereka tidur dengan menggunakan capsule buatan perusahaan. Sehingga hal ini berhasil memenangkan hati para pemuda dan pekerja yang kelelahan setelah beraktivitas hariannya, hingga kakek nenek yang ingin merasakan kehidupan segar lagi. Dengan munculnya game ini, era permainan meningkat drastis dan para serikat, perusahaan, juga pemerintah negara mulai berinvestasi kedalamnya. Dirn Mizh yang baru tamat sekolah menengah atas, pergi selama 2 tahun tanpa memegang alat komunikasi apapun. Setelah dia pulang kerumahnya, dia diberitahu oleh temannya, bahwa virtual reality yang bernama Neswald telah keluar 7 bulan yang lalu. Dia yang ingin merasakan sensasi saat dipulau membuat hal ini menarik baginya. Sebagai pemain yang mempunyai kelas The Unknown dengan keahlian serba bisa. Dia perlahan mulai menciptakan langkah legendanya. 『 By: Thyrish 』 『 Karya Ini Telah Dikontrak Noveltoon. Bagi Reader Yang Ingin Mengetahui Kelanjutannya, Langsung Aja Keplatform Resmi Novel Ini. 』 『 Author Bakal Buat Cerita Baru Di Webnovel, Silahkan Ditunggu ^^ 』

Thyrish · Games
Not enough ratings
29 Chs

Mad Smile

"Apa!?"

"Kau yakin musnah!?"

"Bukannya mereka bersama Kepala Desa?"

Seluruh pemain disekitar Rose Creed terkejut. Mereka tidak percaya Guild papan atas bisa dibantai begitu saja, terutama disaat mereka bersama Heilin, NPC Tier 1 tingkat atas.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan pemain dari awal mulai Neswald hingga sekarang, permainan dianggap serius saat mereka mulai memijakkan kaki di Level 100.

Disaat mereka berada di Level 1 sampai Level 30 merupakan periode pemain menyesuaikan diri dengan Neswald. Monster yang dapat mereka bunuh pun hanya yang berada di Level 30, saat membunuh Level 30 keatas mereka akan kesulitan membunuhnya. Dikarenakan setiap monster memiliki Mana Body yang menganggu serangan pemain.

Setelah pemain mendapatkan Class di Level 30, mereka memiliki Energy masing masing kelas yang membantu melancarkan serangan kemonster. Mulai dari sini para pemain, baru bisa menyerang mereka.

Saat mereka tiba di Level 60 Itu bahkan lebih sulit dari sebelumnya, oleh karena itu banyak pemain tingkat tinggi mencari informasi. Setelah mereka bertanya-tanya dengan NPC, pemain memerlukan suatu sifat kelas yang disebut Trait.

Trait layaknya sifat tambahan atau kelas lanjutan dari suatu pemain, misalnya pemain kelas ksatria untuk mendapatkan trait mereka bisa menjadi ksatria suatu kota.

Trait juga menambahkan teknik bertarung pemain, ambil contoh Helena, dia memiliki Class Assassin yang hanya dapat menyerang dari jarak dekat, kemudian dengan Trait Wind Walker. Helena memiliki kemampuan untuk melepaskan sihir angin. Sihir anginnya juga cocok dengan kelasnya, sehingga meningkatkan kekuatannya secara signifikan.

Kemudian pemain akhirnya mengetahui hal baru lagi, setelah melewat Level 100. Kelas mereka akan ditingkatkan menjadi Tier 1, seluruh statistik mereka juga ikut ditingkatkan 30% serta setiap kali mereka naik Level, 12 Poin Status bisa didapatkan. Tier 1 dibedakan kekuatannya dikarena Skill mereka lebih tinggi.

Pernah ada kejadian 20 Player Level 65 yang menyergap NPC Archer Tier 1. Belum sampai satu menit, mereka semua berhasil dibunuh, setelah itu ditangkap penjaga. Para pemain tersadar bahwa Tier 1 baru dimulai permainan.

Belum lagi setelah kejadian itu pemain ada yang membuat riset tentang monster, dan ternyata monster juga memiliki tingkat kekuatan seperti itu, bahkan jika pemain Level 99 mencoba membunuh monster normal Level 100. Pemain itu akan kesulitan setengah mati. Itulah hasil riset, meski belum ada pemain Level 99 saat ini.

Setelah itu Heilin yang dikenal sebagai NPC tingkat paling tinggi di Ranswu Village, Level 190, Knight Tier 1, bahkan memiliki Trait Norton Spear Knight bersama pemain tingkat atas dari Yggdrasil, mereka masih berhasil dimusnahkan.

Bagaimana mereka bisa percaya akan hal itu? Setidaknya pasti ada pemain yang selamat, terutama assassin yang memiliki banyak Skill melarikan diri.

Battle Creed tidak bisa untuk tidak mengkerutkan dahinya, dia bertanya dengan ekspresi serius, "Bagaimana mereka mati?"

Rose Creed merasa ada sesuatu yang salah dan langsung menjelaskan sebelum mereka semakin salah paham, "Tidak, Heilin berhasil lolos, bahkan Helena juga hidup. Hanya saja kematian eselon atas mereka tidak diketahui lebih lanjut, mungkin karena mereka malu."

"Apa yang mereka lakukan hingga sampai disana?" Tanya Battle Creed setelah menenangkan hatinya.

"Ques–!"

Sebelum Rose Creed melanjutkan jawabannya, seluruh pasukan monster tiba tiba berteriak kesakitan dan Warlock berbicara layaknya hewan kesakitan.

"Kriekkk–!" Chimera chimera menjerit tidak jelas, merasa seakan jiwanya ditarik.

"Kemalasan meninggalkan kita!"

"Kita sudah berdosa! Seluruhnya maju!"

Warlock berteriak seperti memohon ampun kepada seseorang, ketika aura merah darah keluar dari seluruh tubuh Chimera, termasuk Warlock. Tanpa aba aba tambahan, para monster menyerang dengan ganas kedepan.

Pemain membeku melihat pemandangan tersebut, beberapa Archer menggunakan Skill pengamatan mereka dan berteriak tidak percaya.

"Bos! Level mereka turun 20 semua!"

"Apa!?"

"Bagaimana bisa!"

Banyak pemain memeriksa pasukan monster dan tercengang bahagia. Pemain yang sebelumnya ragu ragu saat menyerang, sekarang dengan bersemangat maju duluan tanpa perintah.

Didepan mereka monster ini bukanlah musuh yang sulit dibunuh seperti tadi, sekarang monster tersebut telah menjadi Exp yang sangat banyak, tidak ada yang ingin ketinggalan untuk mendapatkan sepotong kue.

Adapun Rose Creed yang tersenyum sambil berkata, "Tampaknya Heilin berhasil menghancurkan sesuatu untuk melemahkan monster ini."

Battle Creed mengernyit sedikit, memahami apa yang sebenarnya terjadi dan segera ia memerintahkan seluruh pasukan untuk menyerang.

"Mage casting serangan AoE terkuat! Penyerang jarak jauh bersiap untuk menembak! Penyembuh jangan terlalu jauh dari pemain jarak dekat!"

Begitu perintah Battle Creed diturunkan, para penyihir mulai menyanyikan sihir area luas mereka. Para pendeta memberi seluruh pemain buff tambahan, pemanah memosisikan busurnya dan bersiap menggunakan serangan terkuat. Warrior, Knight, Fighter, dan beberapa kelas jarak dekat lainnya memposisikan diri sendiri.

Battle Creed menatap pemain yang sudah menyerang duluan dan tersenyum jahat, segera dia memberi perintah.

"Penyihir serang!"

Diikuti lantunan terakhir para penyihir dengan berbagai macam serangan area luas masing masing.

"Frost Winter!"

"Flaming River."

"Earth Splitter!"

...

Badai salju menerjang seluas 30 meter lebihnya ditengah tengah pasukan. Diarea lainnya sungai api terbentuk, bumi terbelah, berbagai sihir area luas dipanggil.

Jeritan chimera, gemuruh petir, teriakan alam dan para pemain yang menyerang terlebih dahulu terdengar.

Disusul desingan panah mengarah kemedan perang, saat mengenai tubuh chimera, hentakan keras terdengar dan memberi kerusakan disekitarnya. Beberapa panah bahkan memberi wujud layaknya meteor kecil.

Setelah pemboman mantra dan panah. Kurang lebih setengah chimera peringkat Soldier musnah dan beberapa Sub Elite dan Elite terluka parah, hanya Chieftain yang berkurang setengah kesehatannya.

Battle Creed memandangi Heibert dan pasukan NPC lainnya yang menahan Warlock serta Chimera High Lord. Karena mereka berada diluar jangkauan sihir, dampak serangan tidak menganggu mereka sama sekali.

Didalam hatinya, dia merasa ini suatu kesempatan untuk menambah kedekatannya bersama Heibert. Seorang ksatria yang memiliki potensi bagus. Segera Battle Creed memberi perintah menyerang, dan ia beserta Eksekutif Under Creed membantu Heibert.

"Seluruhnya! Serang!"

Segera seluruh pemain menyerang chimera yang tersisa, pasukan serikat lain juga mengikuti dari belakang. Mereka menyebar ke segala arah, dengan membagi beberapa kelompok agar lebih mudah dalam membunuh monster.

Dari kejauhan terlihat Yakamoji berbicara dengan sosok mengenakan jubah hitam, dan terdapat lambang api merah hijau dibahu jubahnya. Dia juga membawa Greatsword dipunggungnya yang memancarkan cahaya hijau.

"Apa Tuan yakin informasi ini benar?" Yakamoji bertanya, sedikit rasa takut mempengaruhi nadanya.

Pria didalam kerudung itu menatap Yakamoji dan tersenyum. Beberapa helai rambut berwarna hijau terlihat disudut pipinya.

"Tentu, ini sudah dikonfirmasi. Para boneka telah selesai mengerjakan tugasnya, sebentar lagi tempat ini akan selesai. Setelah gelombang monster ini, atasan menyuruh kalian mundur." Pria itu menjawab sambil menepuk-nepuk pundak Yakamoji.

"Baiklah Tuan. Saya akan mundur sesuai perintah atasan." Yakamoji tidak berani bertanya lagi, melihat senyum pria dan tangan pria itu yang menyentuh pundaknya. Membuat dia merasa merinding sekujur tubuh.

Jika Heilin atau Heibert melihat ini, mereka akan langsung sadar siapa pemain ini berkerudung ini, siapa lagi kalau bukan Underdog Warrior, Jerry.

Jerry merupakan salah satu Eksekutif Underdog, terkenal dikalangan pemain sebagai Mad Smile. Kebengisannya saat menyiksa seseorang, mau itu dalam permainan ataupun dunia nyata. Dia selalu memakai ekspresi tersenyum.

Meski rasa sakit yang diterima hanya 30% dalam permainan, saat Jerry menyiksa, dia tidak tanggung tanggung. Entah itu mematahkan tulang seseorang ataupun mengiris. Rasa sakit pasti masih terasa walaupun hanya 30% dari aslinya.

Yakamoji didalam hati rasanya ingin menjerit saat ini, 'Sialan mengapa Sakura Tree bisa dibawah Guild orang gila ini!'

Underdog terlihat seperti Guild dengan jumlah anggota kurang dari seribu, tapi dibalik itu, setiap Eksekutif Underdog memegang kendali minimal 2 Guild. Contohnya Sakura Tree, itu merupakan salah satu Guild yang berada dibawah kendali Jerry.

Hal ini membuat persekutuan Underdog lebih sulit dinilai dalam hal kekuatan. Mereka dapat bersaing dengan World Guild lainnya. Bahkan dapat dibilang, mereka bisa lebih kuat dari World Guild.

Setelah itu Yakamoji hanya menonton dari jauh dan menyuruh Eksekutifnya memimpin pasukan Sakura Tree mendapatkan beberapa poin lagi dalam perang ini.