1 PROLOG

Tiba tiba dia mendekati wajah dan bibirku, aku menelan ludahku sendiri saat melihat wajah tampannya yg begitu dekat. Diapun mendorongku kekasur dan menindihku kini dia berada diatasku dan menatapku dalam. Saat dia ingin mencium bibirku aku menatap matanya penuh ketakutan, Tapi kenapa? Bukankah dia menginginkannya?

"aku tidak bisa melakukannya" bisiknya tepat ditelingaku.

Seketika tubuhku rasanya lemas semua dan tidak mampu berkata kata. Aku hanya terdiam.

"Ini untukmu dan hubungi aku jika itu masih kurang atau jika kau membutuhkan bantuanku" Sambungnya sambil mengeluarkan sebuah cek senilai 30.000 dolar dan sebuah kartu nama. lalu ia pergi begitu saja.

"T-tapi kenapa? Hei tungguu!!" Teriakku lalu berniat untuk mengejarnya namun sia sia dia sudah tertelan dibalik lift.

'Bahkan aku tak disentuhnya sedikitpun, apa yang terjadi sebenarnya? Aku harus mencari tahu apa alasan dia memberikan uangnya secara cuma cuma padaku.' batinku penasaran.

Aku hanya menatap penuh tanda tanya pada kartu namanya dan segera mengambil tasku lalu pergi meninggalkan hotel ini.

"Raymond Carlton? CEO of Carlton Corporate"

Seketika bulu kuduk ku berdiri saat mambaca kartu nama miliknya.

++++

Loker diTempat kerjaku

05:00 p.m

'30 miss call? Kenapa ka hans menelponku? Apa ada sesuatu terjadi?' batinku saat melihat ada 30 panggilan tak terjawab.

Sambil merapihkan peralatanku aku merasa sangat tidak tenang , aku hanya memikirkan ayahku.

Aku langsung berlari menuju rumah sakit, Tidak lama kak hans menelponku lagi.

"Hallo airin?? Akhirnya kamu jawab juga panggilanku!!"

"Iya ada apa ka? Apa terjadi sesuatu?"

"Ayah... Ayah kamu rin..."

"Kenapa sama ayahku kak?? Jangan seperti ini cepat jawabb!!"

"Ayah kamu kritis..."

Tuuuuttttttt....

BERSAMBUNG ....

avataravatar
Next chapter