webnovel

Good pren-

"BANG EVAN!!!! BANG!!!" teriak Vika memekakkan telinga

"APAA???" balas Evan berteriak pula

"BANTUIN BANG!!" balas Vika

"LO APAIN ITU VIN?!" seru Evan dengan segala kepekaanya

"Menurut lo apa?" tanya Elvin tenang namun suaranya terdengar sampai keluar

"Oh yaudah, selamat tidur, byee" seru Evan begitu saja

"Dia gak peduli tuh?" seru Elvin memanas manasi Vika

"Iya, gue tau gue salah, gue minta maaf, udah?" seru Vika sambil memalingkan wajahnya

"Oh?" Elvin memasang senyum sinisnya kembali

"Mau apa lagi lo?" tanya Vika

"Lo tadi ngapain ngambil hp lo? Atau lebih tepatnya, tadi lo lihat apa?" tanya Elvin tenang

"Gue baca novel" jawab Vika singkat

Elvin mendekatkan wajahnya pada Vika, kemudian berbisik, lalu mengangkat kepalanya lagi

"Bacot anj-! Minggir! Gue mau tidur!" seru Vika tidak terima dengan apa yang barusan di katakan Elvin

"Bener ya?" goda Elvin

"Bener pala kau!" jawab Vika

"Lo udah mulai gak sopan ya?" seru Elvin

"Masalah buat lo?" tantang Vika

Sementara itu, di kamar Ethan

*kringgg

Hp Vika berdering, vid call dari sebuah grup, Ethan menjawabnya

"Hiyakkk, kan, yang jawab abangnya tuh, mampus klean semwaaaa" seru seorang cewek, Abel namanya

"Anjayyy, mampus, siapa yang undang? Udah dibilangin ratu kita yang satu itu tuh pasti tidur njerr" timpal yang lain, cowok, namanya Steven

"Hahaha, mau bicara sama Vika nih?" tanya Ethan yang tertawa melihat semua teman adiknya itu

"Woiya donkk" jawab cowok yang lain, eh, keknya kenal deh... Dimas!

"Bentar bentar, Vika lagi dimarahin tuh ama abangnya" seru Ethan

"Yahh, bang Elvin mah gitu, kan kasian ratu kitaaa, gebukin yok ges" ajak Abel

"Kuy lahhh" jawab yang lain kompak, sekitar 35 anak di situ, how it can be? Emang bisa vid call an sebanyak itu? Perasaan enggak deh

So gaes, itu salah satu ciptaan Elvin yang membuat metode kek gitu, yaaa, mereka semua teman SMP Vika, dan memang adalah teman teman terbaik, Vika adalah ketua kelas sekaligus ketua osis yang amat sangat digemari siswa siswi yang lain sebenarnya, ia sampai dijuluki ratu lhooo, dan dari dulu, rajanya memang Dimas

"Eh...jangan gaes, nanti kita di bom in satu satuu" seru yang lain, Grace

"Oiya lupaa" jawab yang lain

"Hahah, bentar bentar" seru Ethan

"Vika!!" seru Ethan sambil mengetuk pintu kamar itu

"Iya bangg??" sahut Vika dari dalam kamar

"Keluar bentar sini" seru Ethan

"Awww, lembut banget sihhh" seru semua teman Vika yang cewek

Ethan hanya tertawa

"Bang Elvin gak mau lepasin ini!!! Bantuinnn" seru Vika

"Ambigu Vikaaa!!" seru mereka semua kompak

"Ehhh, rakyat rakyat ku yang ku kasihiii, tunggu bentar yaaaa" seru Vika sambil tersenyum bahagia

"Siap yang muliaaa" jawab mereka semua kompak

Beberapa detik kemudian, Vika keluar

"Halo gaess" seru Vika memeriahkan suasana yang sudah meriah

"Anjayyy, cantik sekalii, mataku sampai sakit" seru seorang cowok

"Itu pujian? Kalo iya, makasih" seru Vika sambil memasang wajah UwU nya

"Tumben dilepasin, lo apain?" tanya salah satu temannya, Farrel

"Gue gebukin dia, biar lepas, ngapain klean malam malam?" tanya Vika sambil ingin mengambil hpnya dari tangan Ethan, namun ia menundanya

"Gak boleh pegang!! Ngomong aja!!" teriak Elvin dari kamar

"Bacottt" balas Vika

"Wuihh, Vika sudah berani kawan kawann" seru Abel

"Hp lu disita Vik? Seriusan?" tanya yang lain, Sevin

"Ya begitulah, jadi? Ngapain nih kumpul?" tanya Vika kembali

"Perhatian! Posisi laporan! Buka formasi! Laksanakan!" teriak seseorang, Dimas orangnya

"Hahaha, ngapain nih?" balas Vika

"Yang mulia, Ratu Vika Aqwaryan, laporan ini berhubungan dengan besok, yang dimana semua SMA di negeri kita tercinta ini akan libur, jadi, kami, rakyatmu yang cantik, ganteng, pintar, rajin, baik, dan setia, mengajak anda untuk pergi reuni pada hari Senin tanggal 4 November 2019 jam 16.00 sampai 20.00 di El mall, sekian laporan dari saya" seru Abel yang membawakan laporan itu

"Well ya, Gue besok gak libur sebenarnya, tapi of course, demi rakyatku yang aku kasihi ini tentunyaaa" jawab Vika

"Yes!! Sip, udah ya, sampe besok ada yang gak datang, gue bom rumahnya" seru Kayla

"Wokehhhh" jawab yang lain kompak

"Jan lupa! Kaos sama hoodie kelas yang dipake!" seru Dimas mengingatkan

"Okeee" jawab semua kompak, termasuk Vika

"Than! Ambil balik, simpan!" titah Elvin

"Nooo" seru Vika

"Tidakk, ratuuu" seru Abel meramaikan suasana

"Yaudah deh, jumpa besok yaaa, bye bye gaes, lop you all" seru Vika

"Argh- my heart" jawab yang cowok kompak

Ethan mematikan vid call itu, lalu memberi ciuman mesra di pipi adiknya dan kembali ke kamarnya

"Kenapa di suruh simpan sih bangg?? Nanti dikira sombong gimana?" tanya Vika

"Mereka tau gue dan sifat gue, menurut lo mereka berani?" tanya Elvin

"Karena ajakannya gak dikomentari, berarti diijinkan, titik" seru Vika

"Ya ya, whatever, sekarang lo bobo manis aja, tugas gue jadi gak selese gara gara lo, dan sekarang udah jam 10 kurang, karna lo lagi masa hukuman, lo gak bakal terima hukuman buat ini" seru Elvin

Seketika, Vika tertidur lelap

••••••

"Hah hah hah" seorang gadis, tengah malam, berlari sendirian di tengah lorong sempit dan gelap

"A-Abang!! Bantuin Vika!! Vika mohon!!" batin Vika yang mulai putus asa dengan keadaan

Tanpa ia sadari dan ketahui, saat ia bangun tadi, ia sudah berada di ruangan gelap, usus berceceran, otak, mata, dan darah memenuhi ruangan itu, secepat mungkin ia berlari dari ruangan itu, namun ia dikejar oleh dua orang

*Brukk

Vika terjatuh, kakinya keseleo, ia penuh dengan darah akibat tadi, ia sempat ditangkap

"Shhh, abang...bantuin Vika..." gumam Vika yang sudah sepenuhnya putus asa

Kedua orang itu semakin dekat, mereka tertawa melihat Vika yang sudah putus asa

Tiba tiba, Vika merasa tubuhnya dihujani dengan darah segar, ia membalikkan tubuhnya dan menghadap kebelakang

"ARGHHH!!" ia berteriak sekeras mungkin, kepala manusia ada dihadapannya sekarang, dan itu...kepala abangnya...Elvin...

Kemudian, dua kepala lain menyusul, ia menghadap kedepan dengan air mata yang bertambah deras menetes, kedua orang tadi mencabik cabik ketiga tubuh abangnya, mengeluarkan jantung, usus, paru paru, otak, dan mencongkel kedua mata mereka

Vika menangis sejadi jadinya, ia berharap ini mimpi, ia sempat mencubit dan menampar tubuhnya, sayangnya, itu semua menyakitkan

"E-Enggak...i-ini mimpi, ini cuma mimpi" serunya dalam hati, seketika, semuanya menjadi gelap

.

.

.

.

.

.

Hola ges, ketemu lagehh, sana sana, tinggalin jejak di kolom komentar ye, karena pendapat kalian akan sangat membantu aghu yang pemula ini, dan maafkan lah bila banyak kesalahan yang terjadi, lop yuuu U-U