1 Misi Penyelamatan Gaara

Bagian 1 : Kekuatan dan cinta

Chapter 1 : Misi Penyelamatan Gaara

Sunagakure

Desa tersembunyi ini sangat sunyi, jarang ada pendatang baru yang memasukinya. Letak Desa ini berada di tengah padang pasir dan juga terhalang tebing tinggi. Namun, tetap saja ada seseorang yang nekad ke sana dengan berjalan kaki.

Desa yang tadinya sunyi berubah seketika. Kegemparan terjadi bersamaan dengan kedatangan mereka, sosok dua orang misterius memakai jubah hitam bermotif awan merah.

Kedatangan mereka membuat keributan dengan berbagai ledakan di tebing masuk desa itu. Tak hanya itu, mereka juga menyerah warga, memaksa warga biaasa pergi mengevakuasi diri

Shinobi desa Suna mencoba melawan, tapi tak ada hasil. Terpaksa sang Kazekage yang turun menghadapinya. Kedua sosok itu tak menyerang bersama. Salah seorang dari keduanya mundur ke belakang, membiarkan yang lain bersenang-senang dengan Kazekage.

Anggota Akatsuki yang lain melesat menuju hadapan Gaara. Ia menunggangi burung buatannya sendiri dengan tanah liat. Pertarungan pun tak terelakkan lagi. Mereka beradu kecerdikan, melumpuhkan lawan dengan segala cara.

Pertarungan mereka sangat intens. Banyak ledakan terjadi di langit Suna saat itu. Para warga ketakutan dan memilih mengevakuasi dirinya dari tempat pertempuran. Shinobi desa Suna mengeluarkan semua pasukan untuk mengontrol situasi darurat itu.

Ada beberapa unit khusus yang siap sedia, apapun hasil pertempuran mereka akan terjun membantu Kazekage. Kemungkinan terburuknya Suna luluh lantah jika Gaara tak mampu mengalahkan kedua anggota Akatsuki itu.

Gaara mengeluarkan seluruh kartu AS-nya, tak ada dampak signifikan. Deidara masih saja berdiri tanpa luka sekalipun. Ia menggertakkan giginya.

Deidara pun demikian, ia kesulitan meringkus Gaara. Pasirn Gaara membentuk Zettai Bōgyo di sekitarnya. Semua jutsu dikeluarkan menghancurkan pertahanan absolute itu. Deidara tak berkutik dan terpepet dengan pasir Gaara.

Semua orang mengira Deidara akan teringkus. Di akhir pertempuran ia mengejutkan semua mata. Gaara fokus menyerang, menekan Deidara sampai tak bisa berkutik. Ia lupa tidak memperkuat Zettai Bōgyo yang berlubang gara-gara ledakan tanah liat Deidara.

Ulat-ulat kecil berhasil merangsak masuk ke bagian dalam pasir Gaara. Gaara terkaget, fokusnya teralihkan untuk menyingkirkan ulat-ulat itu. Serangannya ke Deidara ditarik, ia memusatkan semua pasirnya membentuk pertahanan baru.

Terlambat, langkah Gaara sudah dibaca Deidara. Ulat-ulat itu meledak duluan sebelum Gaara sukses membentuk pertahanan. Ledakan besar terdengar sampai penjuru Suna. Semua menatap langit, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Kazekagenya.

Pertarungan sudah berakhir, Gaara terjun dari langit dengan luka teramat serius. Deidara melesat pesat, menangkap Gaara yang tak sadarkan diri. Deidara kembali melesat cepat setelah mendapatkan Gaara. Ia meninggalkan Suna dalam kondisi luluh lantah, membawa Kazekage sebagai tahanan mereka.

Pasir Gaara yang ada di langit mulai berjatuhan, tak ada chakra lagi yang menggerakkan pasir itu. Pasir itu menghantam pemukiman di bawahnya, menghancurkan beberapa rumah.

Shinobi Suna hanya menyaksikan pertarungan dahsyat itu. Itu diluar level mereka, bergabung pun percuma. Hanya menjadi beban bagi Gaara.

Kankuro melesat melewati tebing, keluar desa mencari jejak anggota Akatsuki. Kankuro berusaha menggagalkan penyanderaan Gaara. Ia nekad sendirian, tanpa ada pasukan dibawah komandonya.

Hari ini Suna berduka, bencana menghampiri negara berpasir itu. Setengah desa hancur dengan ledakan. Kazekage mereka juga diculik oleh Akatsuki—organisasi misterius dengan kekuatan menakutkan.

Para petinggi desa merasa tak kuat jika menghadapi bencana ini sendiri. Mereka mengirimkan surat menuju sekutunya, Konoha. Mereka butuh bantuan tenaga, untuk mencari Kazekage yang disandra Akatsuki.

***

KANTOR HOKAGE

Ruangan Tsunade sedari tadi sunyi. Ada seseorang yang datang, melaporkan sesuatu kepadanya. Kabar itu dari Intel desa. Mereka mendapatkan surat dari sekutu. Suna butuh bantuan.

Tsunade terkaget, itu bukan karena kekalahan Gaara. Tsunade cemas dengan Akatsuki. Pergerakannya kali ini jelas-jelas mengincar Gaara, selaku jinchuriki Shukaku. Itu berarti Akatsuki tengah bergerak memburu para jinchuriki.

Tanda berbahaya berbunyi, ini sudah jelas-jelas terompet perang bagi para jinchuriki. Mereka pasti belum mengetahui hal ini, terutama Naruto—satu-satunya jinchuriki yang dimiliki Konoha.

Tsunade memikirkan isi pesan itu. Ia membolak balik bukunya, mencari tim yang sesuai dengan misi penyelamatan ini.

Dari para tim chuuin yang tersisa, hanya tim Kakashi dan tim Kurenai yang bebas misi. Tsunade menatap sebentar, menghembuskan napasnya.

"Baiklah, aku akan merespon baik permintaan mereka. Kami akan mengirimkan tim Kakashi dan Kurenai ke sana. Kirimkan pesan itu ke pihak Suna." Shinobi itu mengangguk, beranjak pergi menggunakan shunshin.

"Shizune, cepat kau panggil tim Kakashi dan tim Kurenai. Kita akan mengirimkan mereka."

"Ha," Shizune yang berada di belakang Tsunade langsung menghilang melalui shunshin.

Semuanya kembali lenggang di ruangan Hokage. Tsunade kembali fokus ke musuh besarnya—berkas-berkas super menyebalkan dan bertumpukan di ruangannya.

Beberapa menit kemudian

Semuanya lengang, sampai ketokan pintu menganggu aktivitas Tsunade. "Masuk!" Pintu terbuka, beberapa orang memasuki ruangan Tsunade.

"Tim Kakashi dan Kurenai, aku ada misi untuk kalian. Situasi genting terjadi di desa sekutu kita—Sunagakure. Akatsuki menyerang desa Suna dan menangkap Gaara. Kalian akan ditugaskan ke sana, membantu Shinobi Suna menyelamatkan Gaara."

"Gaara diculik, kita harus cepat-cepat ke sana, menyelamatkan Gaara, Sensei."

Kurenai mengangguk, menatap guru pembimbing tim 7. Kakashi tau tatapan itu. "Baiklah, kami terima misi ini. Beri kami waktu satu jam untuk mempersiapkan diri. Semuanya kita harus segera ke Suna. Persiapkan diri kalian, karena lawan kita tak mudah kali ini."

Semuanya mengangguk, menghilang dengan shunshin selang beberapa menit

"Hai Hokage-sama" ucap mereka bertiga.

Mereka pun meninggalkan ruangan itu dan bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke Suna. Mereka bertiga pulang dulu untuk membawa perlengkapan yang cukup lalu janjian ketemuan di gerbang masuk desa Konoha.

*******

Beberapa hari kemudian, Gerbang desa Suna

Tim dari Konoha melakukan perjalanan secepat mungkin. Mereka mendapatkan kabar Kankuro sekarat setelah melawan salah satu anggota Akatsuki. Meski kondisinya parah, ia berhasil membawa pulang informasi berharga. Namun, nyawanya harus dipertaruhkan. Kini dia diambang hidup dan mati.

Kankuro telah ditangani medical-nin terbaik Suna, tak ada yang berhasil. Butuh medical-nin tingkat tinggi seperti Tsunade yang merawatnya. Itu tak mungkin, Tsunade tak bisa sembarangan pergi. Untungnya muridnya masih bisa diandalkan, Sakura bisa menyembuhkannya.

Langkah mereka terhenti tepat di tebing masuk Suna. Para shinobi Suna masih sibuk membersihkan reruntuhan dan jebakan yang dibuat oleh Deidara di celah tebing. Keberadaan mereka diketahui secepat mungkin, ada Shinobi yang mengantarkan mereka menuju ruangan Kankuro dirawat.

Kankuro diambang mati, medical-nin Suna sudah menyerah dengan keadaan yang diderita oleh Kankuro. Mereka harus merelakan salah satu shinobi terbaik Suna tewas membawa informasi penting. Harapan kehidupan Kankuro tak ada.

Sakura datang, merawat Kankuro dengan teknik yang diajarkan Tsunade. Butuh chakra ekstra, tapi nyawa Kankuro bisa tertolong. Kankuro akhirnya bisa siuman. Meski dalam keadaan lemah, ia mendapatkan hal penting.

Dengan potongan boneka Hiruko, Tim Konoha bersama nenek Chiyo berangkat. Mereka melacak jejak Akatsuki melalui baunya yang diendus oleh Pakkun. Mereka baru setengah jalan, sudah ada rintangan yang menghadang.

Uchiha Itachi berdiri tegak di tengah jalan, menatap tim Konoha dengan tatapan menakutkan. Sulit untuk melawan Itachi, apalagi sharingannya itu super merepotkan. Semua anggota tim terjebak ilusinya, untung Kakashi berhasil mengalahkan ilusi itu.

Itachi tumbang, keanehan muncul. Kakashi yakin yang ia serang itu Itachi. Kenapa korban serangannya itu salah satu shinobi Suna? Mereka kebingungan, tapi memikirkan itu lain kali. Mereka harus bergerak sebelum semuanya terlambat.

Sorot mata orange mengawasi mereka, tak jauh dari tempat pertarungan itu. Ia hanya duduk di sana, menyaksikan pertarungan itu. Tak ada niatan untuk beranjak, membantu salah satu pihak. Sosok itu seorang remaja berambut pirang jabrik; ada kumis seperti kumis kucing di wajahnya; memakai jubah berwarna putih dengan sisi belakangnya ada motif klan uzumaki dan ditengah-tengah matanya ada lambang (+) dengan warna orange.

"Jadi ini sumber keributan itu. Menganggu konsentrasiku berkomunikasi dengan alam. Ada untungnya juga. Aku akhirnya bisa memandang wajah cantiknya." Sosok itu tersenyum tipis.

Pemuda itu baru datang ke sana. Ia sedang berlatih mengendalikan senjutsu, perlatihan itu butuh keheningan. Suara benturan jutsu mengakibatkan konsentrasinya terganggu. Ia membuka matanya, menatap ke arah samping.

"Ini masih bagian dalam hutan, masih saja ada yang bertarung di sini. Sialan, akan kuhentikan mereka."

Pemuda itu beranjak pergi, melompati pohon dengan cepat. Tak butuh waktu lama ke sana, ia melihat sosok tak asing. Itu Itachi, sedang berhadapan dengan para ninja Konoha.

"Apa yang dilakukan Konoha. Mereka sangat sial bertemu dengan Itachi."

Pemuda itu duduk, menyaksikan pertunjukan menarik di bawah. Tak ada niatan untuk turun, setidaknya tidak untuk kali ini. Ia ingin menyaksikan seberapa jauh batas kekuasan ninja Konoha.

Matanya sangat jeli, ia kena sekali dengan seseorang. Itu Hinata, ia bergabung dalam pertarungan itu. Pemuda itu mencerca diri sendiri, ia baru ingat Hinata bagian tim Kurenai. Ada rasa ingin membantu, apalgi saat semuanya terperangkap ilusi Itachi.

Pemuda itu berniat turun, tapi Kakashi menyelesaikan semuanya. Chakranya disembunyikan lagi, kembali ke tempat semula. Kakashi menengok ke sekeliling, ia pasti curiga dengan chakra besar tiba-tiba muncul di dekatnya. Kakashi mulai waspada, tapi tak terjadi apa-apa.

Kakashi langsung mengajak mereka pergi sesegera mungkin. Ia takut pemilik chakra itu akan menyerang mereka, kondisi buruk tim membuat ia tak percaya diri bisa menghadapi pertarungan lagi atau tidak. Akhirnya semua tim Konoha bergerak kembali.

Pemuda itu menatap, tak ada niatan mengejar Hinata. Ia tersenyum tipis. "Hinata sudah lama kita tidak bertemu. Apa kau merindukanku? Kenapa mereka bertarung dengan akatsuki? Apakah ada misi yang melibatkan Akatsuki? Kalau begitu aku harus membantu mereka." batin sosok itu.

Pemuda itu melompati pohon dengan sangat cepat. Ia mengikuti arah kepergian Shinobi Konoha.

avataravatar
Next chapter