webnovel

Siapapun yang Menikahi Putrinya Mendapat Berkat

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Pisau dapur sekali lagi kembali ke tangan Shen Zhongming. Shen Cheng berbalik dan berjalan ke arah pintu rumah, kemudian membanting pintunya dengan kuat. Beberapa tetangga yang berkerumun pun membeku untuk sesaat, lalu semuanya memberikan acungan jempol pada Shen Zhongming.

"Kak Shen, putrimu ini luar biasa!"

"Iya, membunuh ayam pun juga bisa!"

"Anak muda sekarang semuanya pada manja. Lihat menantu keluarga Kak Liu di sebelah sebagai contohnya. Mencuci sayur dibilangnya kotor. Membunuh ayam? Tidak, aku pikir hampir sama seperti membunuh manusia!"

Para tetangga saling membicarakan kebolehan Shen Chen. Sementara, Shen Zhongming yang mendengar itu sangat senang. Ia mengangkat kepalanya dengan bangga dan berkata, "Siapapun yang menikahi putriku pasti beruntung karena mendapat berkat."

Beberapa tetangga tertawa, lalu kembali ke rumah masing-masing. Shen Zhongming membawa ayam gemuk yang sudah mati itu masuk ke dalam rumah dan memasak air panas untuk memanaskan bulu ayam. Karena Shen Zhongming jarang membuat hidangan yang merepotkan seperti ini, ia melakukannya dengan panik hingga membuat dapur terlihat seperti medan perang.

Setelah tiga jam, Shen Cheng berseru dengan marah, "Shen Zhongming, kamu sebenarnya sudah selesai belum?"

Suara berisik di dapur tiba-tiba menghilang. Shen Zhongming mencondongkan kepalanya dari pintu dapur dan balik bertanya, "Ada apa, gadis kecil?"

Ada apa? ulang Shen Cheng dalam hati dengan kesal. Ekspresi Shen Cheng yang duduk bersandar di sofa kini menggelap. Ia juga ingin tahu ada apa yang sedang terjadi. Ia berkali-kali membolak balik kalender yang di tangannya dan tidak menanggapi pertanyaan membosankan Shen Zhongming.

Melihat Shen Cheng seperti itu, Shen Zhongming segera mengelap keringat di wajahnya. Kemudian, ia melepaskan celemeknya dan keluar dari dapur. Ia berlari ke kamar, mengambil sebuah kotak karton, dan menghitung-hitung uang yang dimenangkannya. Ia menatap Shen Cheng dan bertanya, "Gadis kecil, jika tidak, kita keluar makan saja?"

Shen Cheng memutar matanya pada Shen Zhongming dan bertanya, "Bukannya sudah bilang mau memasak sup ayam?"

Shen Zhongming mengerutkan keningnya dengan tidak senang, "Eh, aku bilang, kamu juga tahu Ayah bukan orang yang jago bermasak, gadis kecil! Bagaimana jika kita keluar mencari makanan enak?"

Shen Cheng merasa kesal dan berkata, "Minggir!"

Shen Zhongming mengerutkan kening, "Gadis kecil ini! Marah-marah terus sepanjang hari!"

Shen Cheng mengerutkan alisnya dan membatin, Mempunyai seorang ayah yang begitu bodoh, bagaimana bisa tidak marah? Saat ini ia mulai merasa cemas dalam hati. Ia menatap Shen Zhongming dalam-dalam, lalu mengabaikannya.

Shen Zhongming melihat Shen Cheng yang tidak mau pergi dan dirinya menjadi tidak bersemangat lagi. Ia berbalik, mengambil sebotol anggur dari kulkas, lalu duduk dan mulai minum sendirian.

Setelah beberapa saat, barulah Shen Cheng mengangkat matanya untuk melihat Shen Zhongming. Ia mengerutkan kening, lalu melemparkan kalender yang dipegangnya ke sofa, dan melangkah lebar-lebar. Ia mengeluarkan sebotol anggur dari kulkas dan menggunakan giginya untuk membuka tutup anggur. Terlihat keren dan sembrono, satu tindakan yang cepat ini justru juga bisa terlihat sangat cantik.

Setelah menyesap anggur, Shen Cheng mengerutkan kening dengan enggan, "Wah... Anggur ini tidak enak!"

Shen Zhongming mendengar itu dan dengan cepat menyahut, "Gadis kecil, kamu harus melihat dengan jelas. Anggur ini adalah anggur yang bagus dan harganya 8 Yuan sebotol.

Shen Cheng memutar matanya dan menjawab Shen Zhongming, "Siapa bilang anggur bagus pasti enak?"

Shen Zhongming baru memahami arti kata-kata Shen Cheng, lalu tersenyum dan berkata, "Benar juga. Gadis kecilku paling suka minum anggur keras. Bagaimana bisa anggur yang rasanya seperti air tengik ini terasa enak?"

Shen Cheng sudah bersikap tomboi sejak kecil. Ia pasti tidak menyukai barang-barang yang biasa disukai wanita. Anggur juga benar-benar sebuah godaan kuat bagi Shen Cheng. Sampai sekarang, sepuluh botol anggur tidak bisa membuat wajahnya memerah. Ada yang mengatakan bahwa meminum seribu gelas anggur dan tidak mabuk itu mustahil, tapi Shen Cheng minum 20 gelas anggur putih dan tidak mabuk itu baru otentik. Bahkan, Shen Zhongming juga tidak berani mengatakan bahwa ia lebih kuat minum anggur di depan putrinya karena biasanya ia yang akan terlebih dahulu terkapar di atas meja anggur.