webnovel

Kecelakaan

"Terima kasih, silahkan datang kembali."

Seorang kasir sebuah minimarket membungkukkan tubuhnya seraya menghadap kearah pelanggan yang baru saja keluar dari minimarket itu.

"Fyuhh"

hembusan nafas lelah itu keluar dari bibir kecil peach miliknya. Tangannya meraih handphone yang ada dikolong meja kasir.

"Hmm? ah sudah saatnya pulang."

Gadis itu merapihkan seragamnya, meraih jaket berwarna merah marun yang tergantung diruang karyawan. "Mas Ardi, aku duluan ya."

Ardi menoleh kearah gadis itu dan tersenyum, "Oh iya Nad, hati-hat dijalan ya!" ucapnya sambil melambaikan tangannya.

"Iya mas, bye!" pamitnya, lalu berjalan keluar dari minimarket itu.

Tap tap tap

Jalanan sangat sunyi saat itu, langit berwarna beludru dan anginnya cukup kencang. Nadya menogangkat kepalanya dan bergumam, "Kayaknya mau ujan nih, agak cepetan ah."

Ia mempercepat langkahnya, takut akan kehujanan saat sedang diperjalanan. Ia berhenti sejenak, Nadya merasa rintik-rintik hujan mengenai telapak tangannya yang tidak terbalut apapun.

"Waduh, udah ujan nih." gumamnya, "Lari aja kali ya? udah deket lagian." lanjutnya

Sedetik kemudian dia mulai berlari, saat hendak menyebrang, tiba-tiba ada sebuah cahaya dari sisi kanannya yang sangat menyilaukannya.

"Kyaaa! Silau!"

"AWASSSSSSS!!!"

BRAKKKKK

Asap keluar dari bagian depan mobil yang menabrak pohon, darah bercecer dijalan, kecelakaan tak terhindarkan baru saja terjadi.

Orang-orang yang ada disekitar sana berkerumun disekitar Nadya. Ada yang menatap iba, ada yang sibuk menelpon polisi dan ambulance, ada lagi yang hanya menonton tanpa peduli ada korban.

Polisi datang ke TKP dan segera membawa sopir mobil tersebut yang kebetulan tidak terluka parah ke kantor polisi, sedangkan Nadya dibawa oleh Ambulance rumah sakit terdekat.

Suara sirine yang memekakkan telinga memenuhi jalanan menuju rumah sakit yang basah karena hujan pada malam itu.

Didalamnya semua tenaga medis berusaha untuk menjaga Nadya tetap hidup. "Nadinya benar-benar lemah!" salah satu dari mereka berteriak panik ketika memeriksa denyut nadi gadis malang itu. "Cepat beri dia suntikkannya! Dan naikkan oksigennya, udara dalam paru-parunya semakin menipis!" teriak yang lainnya lagi, semua sibuk menjaga Nadya, "Gadis kecil, bertahanlah." ucap seorang perawat laki-laki muda sambil mengelus rambut Nadya.