1 Awalan Baru.

Terdengar suara tangisan dari arah rak pojok perpustakaan. Seorang gadis tengah menangis dalam diam. Ia adalah seorang gadis SMA seperti murid lainnya, tapi ada yang berbeda. Dia tidak dianggap oleh siapapun di tempat ini karena fisiknya yang gemuk dan juga wajahnya yang jelek. Padahal ia juga tidak mau dilahirkan seperti itu.

Tiba-tiba ada seorang anak lelaki yang mengulurkan tangannya dan memberikan tissue.

"Kau jelek jika menangis, lap pakai ini dulu" ucapnya. Isakan gadis itu berhenti dan seketika ia menatap lelaki itu heran.

"Aku memang jelek" balas gadis itu tetapi tetap menerima tissue tadi. Anak laki-laki itu terkekeh pelan dan mengelus kepala gadis itu lembut.

"Menurutku kamu cantik kok, orang aja yang buta bilang kamu jelek."

"Aku tahu kamu bohong, tapi terimakasih sudah menghiburku" ucap gadis itu tersenyum tulus.

Dimulai dari hari itu, sang gadis dan anak laki-laki berteman akrab. Kemanapun si gadis pergi, si anak laki-laki selalu mengikuti.

Hingga setelah satu bulan lamanya mereka berteman si anak laki-laki menghampiri si gadis dengan serius.

"Aku mau ngomong sesuatu" ucapnya.

"Iya ngomong aja, biasanya juga langsung ngomong kan?" tanya si gadis. Diam-diam suasana menjadi sunyi dan si gadis merasa degdegan.

"Aku suka kamu.." ucap lelaki itu. Si gadis terdiam membisu dan berusaha mencerna ucapan si anak lelaki. Ia senang, karena ternyata cintanya bukanlah cinta sepihak.

"Kamu mau jadi pacarku gak?" sambung si anak laki-laki sebelum si gadis bisa merespon ucapan sebelumnya. Matanya berbinar dan tanpa disadari ia pun mengangguk.

"Iya aku mau..." balasnya malu-malu. Si anak lelaki memegang kedua pundak gadis itu dan menatap wajahnya.

"Kamu terima aku?" ucapnya memastikan. Si gadis lagi-lagi mengangguk mengiyakan. Anak lelaki itu kemudian mendekatkan wajahnya ke arah wajah perempuan itu. Si gadis perlahan menutup kedua matanya dan menantikan anak laki-laki tersebut untuk menciumnya.

"Pfffttt..." tawa pecah si anak laki-laki. Sontak anak gadis itu membuka matanya dan melihat beberapa anak-anak sekolahnya berkumpul di sekitar mereka dan mengabadikan momen tersebut lewat ponsel pintar masing-masing.

"Pfftt.. Lihat kan guys? Aku bilang juga apa, mudah banget bikin dia jatuh cinta sama aku" ucap anak laki-laki tadi. Si anak gadis menatap tidak percaya. Ternyata ia dipermainkan.

"Pfft Tian, kau lihat mukanya sekarang. Tega kah? Ayo minta maaf dengan pacarmu!" ucap seorang anak perempuan yang memakai riasan tebal dengan nada mengejek.

"Pacarku?? Dia kan hanya bahan taruhan kita. Sekarang mana uangku?" ucapnya tanpa rasa bersalah. Dengan perasaan marah, kecewa dan malu si anak gadis tadi pergi meninggalkan kumpulan pembully tadi. Ia pergi dengan tergesa-gesa sembari menangis pilu. Sampai-sampai ketika ia sudah di jalan, ia tidak sadar jika dari arah kanannya ada truk yang melaju kencang.

Bunyi benturan pun terdengar, gadis tadi sudah tergeletak tak berdaya di seberang jalan. Namun di saat seperti itupun dia masih teringat jelas kejadian yang menimpa dirinya selama ini, terlebih saja penghinaan barusan yang ia terima.

"Kalian akan kubalas..."batinnya.

avataravatar